Sukses

BNN Uji 162 Ton Bahan Pil PCC dari Timor Leste

BNN menerima sampel prekursor hasil pengungkapan kasus narkoba oleh Kepolisian Timor Leste.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menerima sampel prekursor hasil pengungkapan kasus narkoba oleh Kepolisian Timor Leste. Sebanyak 162 ton bahan baku pil PCC rencananya akan diedarkan di Pulau Jawa.

Kabag Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko menyampaikan, bahan baku pembuatan obat itu diungkap dan disita Kepolisian Timor Leste pada 23 Januari 2018. Berdasarkan dokumen manifes perjalanan kapal pengangkut, memang tujuannya adalah Indonesia.

Runutannya, dari Singapura ke Indonesia. Namun kapal transit terlebih dahulu ke Timor Leste. Pelaku kemudian dibekuk di Pelabuhan Laut Dili Timor Leste oleh Kepolisian Timor Leste.

Ada tiga tersangka yang diamankan terkait bahan pil PCC yang diangkut ke kapal. Kemudian tujuh Anak Buah Kapal (ABK) yang memang sudah siap berangkat ke Indonesia juga dimintai keterangan.

Prekursor itu dimasukkan ke dalam sembilan kendaraan jenis truk kontainer.

"Andai kata nanti berdasarkan analisis benar bahan baku PCC, sekarang belum bisa mengatakan itu karena hasil labnya belum ada, tetapi andai kata jadi bahan baku pembuat PCC, 162 ton jadi berapa ratus juta pil? Bahkan miliaran pil yang akan dikonsumsi anak-anak kita usia SD, usia SMP," tutur Sulis di Laboratorium BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (9/2/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Darurat Narkoba

Menurut Sulis, ini menjadi pesan kepada masyarakat bahwa Indonesia memang darurat narkoba. Berbagai cara dilakukan oleh jaringan barang haram itu untuk merusak anak bangsa, termasuk dengan menyusup terlebih dahulu ke negara tetangga.

"Perlu dipahami bahwa di Timor Leste itu crime total atau jumlah tindak kejahatan narkoba masih rendah," jelas dia.

Sampel prekursor itu dibawa ke Indonesia berdasarkan Nota Kesepahaman atau MoU antara BNN dengan kepolisian Timor Leste. Secara teknis, ada kesepakatan untuk membawanya ke Indonesia dan diuji lab.

"Senin atau Selasa, tiga sampai empat hari tadi Pak Kepala (Kepala Lab BNN Kombes Kuswardani) sudah sampaikan untuk jadi atensi, supaya ini juga bisa dikerjakan. Sehingga Senin atau Selasa kita sudah bisa dapat hasilnya," Sulis menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini