Sukses

Nasib Pusat Buku Murah Blok M Square di Era Milenial

Pedagang buku mengeluhkan sepinya pengunjung di basement mal Blok M Square.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sekelompok orang, berburu buku memiliki keasyikan tersendiri. Terlebih lagi jika bisa mendapatkan buku yang diinginkan.

Nah, di Jakarta ada sejumlah tempat yang menjadi oase bagi para pecinta buku. Khususnya yang ingin mencari buku dengan harga yang lebih murah dari harga di toko-toko buku kenamaan.

Salah satu pusat buku murah di Jakarta terletak di Blok M Square, Jakarta Selatan, tepatnya di lantai basement mal itu.

Kios buku di tempat ini memang tidak memenuhi keseluruhan lantai dasar Blok M Square melainkan menyebar di beberapa sisi. Di lantai dasar itu juga terdapat beberapa kios lain seperti kios jahit baju, kios obat, kios reklame, dan kios batu akik.

Kios-kios buku lebih banyak terlihat di bagian Blok B lantai dasar itu. Deretan kios berjajar, menjadi muara pertemuan para pecinta buku. Beragam buku dijual. Mulai dari pelajaran sekolah, perkuliahan, novel, kamus, ensiklopedia, majalah, komik, dan lainnya.

Bahkan ada beberapa kios yang menjual buku langka yang sulit ditemukan di toko buku pada umumnya.

Buku atau majalah yang dijual tak hanya yang bekas, tapi juga ada buku baru. Untuk harganya, tidak perlu khawatir, bisa dinego.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

100 Kios

Ada sekitar 100 kios buku yang menempati lantai dasar Blok M Square. Sebagian besar pedagang buku di sana merupakan pindahan dari daerah Kwitang dan Senen, Jakarta Pusat.

Salah satunya, pedagang buku bernama Maru. Pria 23 tahun itu mengaku baru setahun berjualan buku di Blok M Square. Sebelumnya, ia berjualan di Senen, Jakarta Pusat.

"Pindahan dari Senen, sebelumnya kita dagang di sana tapi buka grosir," ucap dia.

Begitu juga dengan Ali. Pria yang berprofesi sebagai pedagang buku itu mengaku sudah berjualan buku di tempat itu sejak sembilan tahun lalu.

"Awal jualan di sini tahun 2009. Pernah jualan di tempat lain di Senen, Terminal Senen," kata pria 36 tahun itu.

Ada pula Ani (45). Perempuan itu bercerita kalau sebelumnya ia berjualan buku di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sebelum akhirnya membuka cabang di lantai basement Blok M Square.

"Sudah jualan di Blok M ini empat tahun. Kita cabang dari TMII. Mulai jualan buku tahun 2005, yang awalnya di TMII, di belakang anjungan Aceh," ucap Ani.

3 dari 3 halaman

Kalah dengan Bisnis Online

Suasana di kios-kios yang ada di pusat buku Blok M Square terlihat sepi. Jumlah pembeli yang datang ke kios tersebut bahkan bisa dihitung dengan jari.

Padahal di sejumlah kios sudah dipasang papan-papan promo buku lengkap dengan harga murah. Harapannya, pengunjung bisa tertarik dan membeli buku di kios mereka.

Sepinya pembeli dirasakan pula oleh para pedagang di sana. Termasuk Maru, Ali, dan Ani.

Seiring berjalannya waktu, mereka merasakan ada perbedaan berjualan buku di pusat buku murah Blok M Square. Terlebih lagi dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun terakhir ini.

Sebagai pedagang buku, mereka merasakan semakin turunnya jumlah pembeli yang datang.

"Kalau sudah masuk dua tahun ini sudah mulai menyusut ya, sepi pengunjung. Penyebabnya saya juga kurang paham," cerita Ani ditemui Liputan6.com, Jumat 19 Januari 2018.

Hal senada disampaikan pula oleh Ali. Menurutnya, tren teknologi yang kini semakin canggih membuat masyarakat juga bisa lebih mudah mengakses buku, lewat online atau e-book. 

"Kalau masalah penjualan sih sudah pasti berbeda ya dari yang dulu. Kalau sekarang kan serba gadget. Semua bisa dibaca dari gadget. Udah ada e-book juga. Tinggal download aja. Jadi bukan kayak dulu lagi serba buku semua. Sekarang serba online semua. Kalau ensiklopedia tinggal buka Wikipedia dan lain-lain, udah gampang," kata Ali.

Bursa buku murah di Blok M Square (Liputan6.com/ Rezki Apriliya Iskandar)

Maru juga menilai, maraknya bisnis online termasuk bisnis buku online, sangat mempengaruhi omzet penjualan. Pembeli sekarang lebih memilih cara mudah membeli buku yakni lewat internet, dibandingkan harus bersusah payah memburu buku di toko-toko buku apalagi sampai harus berburu buku di pusat buku murah seperti di Blok M Square.

"Ada bisnis online berpengaruh banget. Istilahnya, pendapatannya berkurang nggak seperti sebelumnya. Sekarang kita cuma dapat 300 ribu, 200 ribu. Sebelumnya bisa dapat 500 ribu, 700 ribu sampai satu juta juga pernah," kata Maru.

Baik Maru, Ali, Ani, maupun pedagang buku lainnya di pusat buku murah Blok M Square sama-sama berharap, kondisi penjualan mereka bisa lebih membaik dan pembeli bisa lebih banyak yang datang.

Ani khususnya berharap, pihak terkait bisa membuat publikasi atau pemasaran yang lebih baik untuk pusat buku murah Blok M Square agar pengunjung kembali membanjiri kiosnya.

"Dengan menghadapi kondisi kayak gini, ya kita harus tetap semangat aja. Berharap juga dari pihak pemasaran mal ini promo keluar, biar banyak lagi pengunjung. Harus itu, kan ngaruh ke kita, kita juga bayar ke atas," kata perempuan tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.