Sukses

Paspor Jemaah Korban First Travel Akan Dikembalikan Mulai Lusa

Pengembalian paspor akan diprioritaskan kepada agen yang memiliki jumlah jemaah lebih banyak terlebih dulu.

Liputan6.com, Jakarta - Ada sedikit kabar baik bagi belasan ribu calon jemaah umrah korban First Travel. Menurut Kanit 5 Subdit 5 Jatanwil Dit Tipidum Bareskrim Polri AKBP Rivai Arvan, proses pengembalian 14 ribu paspor calon jemaah umrah korban First Travel akan dilakukan mulai Jumat lusa.

"Jadi mulai Jumat (25/8/2017) ya. Jumlah paspor sampai dengan saat ini yang kita amankan adalah 14 ribu. Ini yang akan dipilah nanti dan pengembaliannya akan menghubungi para pihak melalui agen maupun yang sendiri," ujar Rivai di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2017).

Pengembalian paspor akan diprioritaskan kepada agen yang memiliki jumlah jemaah lebih banyak. Namun, apabila ada yang berkebutuhan mendesak, dia mengatakan bisa menghubungi kepolisian untuk segera dapat dikembalikan.

"Teknis pengembalian, tergantung kita sebagai pihak yang menyiapkan. Dari Kamis (besok) kita pilah, jika sudah dapat mungkin yang terdekat dulu yang lewat agen, kita akan hubungi mereka, jadi bukan mereka kemari, kita akan hubungi," terang Rivai.

Lebih jauh terkait pengembalian uang jemaah, dia menegaskan pihaknya tak memiliki kewenangan tersebut. Polisi, dalam hal ini penyidik, hanya bertugas pada pendataan para jemaah yang menjadi korban.

"Kita tidak mengurus itu. Sudah kita sampaikan dari awal bahwa kita mendata jumlah jemaah. Data ini akan jadi patokan jumlah pengembalian paspor," pungkas Rivai.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tembus Angka 6.000 Korban

Sementara itu, jumlah aduan korban First Travel yang terdata di Crisis Center Posko Pengaduan Bareskrim terus bertambah. Pengadu melapor dengan datang langsung ke Bareskrim Polri dan melalui laporan email.

"Sejauh ini ada 6.198 pengadu yang datang, ini belum termasuk data masuk dari email ya yang jumlahnya pasti lebih banyak lagi," kata Ipda Hardita Tampubolon di Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis siang.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, ratusan pengadu terus berdatangan. Secara bergantian, pendataan terus dilakukan. Posko ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Peningkatan jumlah aduan sejauh ini cukup signifikan.

Pada hari ketiga pembukaan posko pada Jumat, 18 Agustus, polisi baru mendapat 500 aduan. Pada Selasa, 22 Agustus, angkanya bertambah berkali-kali lipat menjadi 4.043 laporan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.