Sukses

Polisi Sita Singgasana 'Pengganda' Uang dan Mahkota Dimas Kanjeng

Semua sudut padepokan Dimas Kanjeng yang mewah dan dihiasi kayu jati berukir itu, tidak lepas dari perhatian polisi.

Liputan6.com, Probolinggo - Tim Jatanras Ditreskrimsus Polda Jawa Timur menggeledah aset dan harta, serta barang-barang berharga milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi di padepokannya, Probolinggo, Jawa Timur hari ini.

Bahkan, dalam penyitaan tersebut, tim Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim terpaksa membongkar atap dan kamar pribadi Dimas Kanjeng.

"Tembok yang terbuat dari hardboard juga dibongkor, untuk mencari kebenaran apakah benar masih ada bunker. Tapi pihak Polda justru tidak menemukan," kata Camat Gading, Kabupaten Probolinggo Slamet Hariyanto, yang menjadi saksi penggeledahan, di lokasi, Senin (3/10/2016).

Semua sudut padepokan Dimas Kanjeng yang mewah dan dihiasi kayu jati berukir itu, tidak lepas dari perhatian polisi. Sedikitnya, ada 10 kamar di rumah milik tersangka penipuan dan pembunuhan itu.

Tak hanya itu, saat penggeledahan polisi juga membawa dua tangga, untuk memudahkan penggeledahan seluruh bagian atap rumah.

"Barang kali benda-benda berharga sengaja disembunyikan," kata seorang polisi yang menggotong tangga.

Namun, polisi tidak menemukan benda-benda berharga dalam jumlah besar dalam penggeledahan tersebut. Terutama bunker penyimpanan uang yang disebut-sebut berada di padepokan penggandaan uang itu.

"Polisi sempat menemukan uang di kamar anaknya, tapi jumlahnya tidak banyak. Mungkin sisa belanja anaknya itu," ujar Slamet.

Menjelang penggeledahan berakhir, beberapa polisi juga mengeluarkan kursi putih bermotif bunga. Diduga kursi tersebut sebagai 'singgasana' Dimas Kanjeng.

Menurut warga sekitar, kursi tersebut diduga digunakan Dimas Kanjeng, ketika menunjukkan kesaktiannya menggandakan uang.

"Mungkin itulah tempat duduk raja Dimas Kanjeng yang biasanya dilakukan untuk menggandakan uang," kata Alawi, warga sekitar.

Polisi juga menyita topi yang diduga biasa digunakan Dimas Kanjeng. Topi hitam itu mirip mahkota raja yang berhias ronce atau karangan bunga, serta pernik-pernik kuning perak.

Sementara, Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Agro Yuwono membenarkan bahwa penggeledahan tidak menemukan bunker.

"Kami justru sama sekali tak ada menemukan bunker. Tapi kami menemukan sejumlah perhiasan dari salah satu kamar di rumah utama Taat Pribadi alias pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng ini," kata Agro, pada kesempatan yang sama.

"Tidak banyak yang ditemukan, hanya seperangkat perhiasan berupa gelang, liontin, dan kalung serta jam tangan. Semuanya diamankan untuk dijadikan barang bukti, terutama untuk kasus penipuannya," imbuh Agro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.