Sukses

JK: Perketat Pengawasan Keselamatan Kapal Penumpang

Pengawasan terhadap kapal harus diperketat dan pengelola tidak boleh curang dalam menerima penumpang hingga melebihi kapasitas angkutan.

Liputan6.com, Makassar - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pengawasan keselamatan kapal-kapal penumpang diperketat guna meminimalkan potensi kecelakaan di laut.

"Yang paling penting adalah bagaimana menguranginya (potensi kecelakaan) dan lebih meningkatkan persyaratannya," kata JK kepada Antara di rumah pribadinya di Makassar, Sabtu (5/3/2016).

Menurut dia, banyak kapal penumpang di Indonesia adalah kapal bekas. Usianya pun sudah tua. Namun masih dioperasikan untuk mengangkut penumpang.

"Hampir semua kapal di Indonesia yang untuk mengangkut orang itu semuanya kapal bekas dan kapal tua," ujar JK.

JK menilai, hal itu disebabkan tingginya biaya perawatan. Sementara pengelola kapal tidak berani menaikkan tarif tiket karena khawatir penumpang kapal berkurang.

"Tidak ada perusahaan yang bisa mengoperasikan kapal baru dengan tarif yang murah," ucap JK.

Kondisi itu mengakibatkan potensi kecelakaan dan tenggelam semakin tinggi.

Pengawasan terhadap kapal harus diperketat dan pengelola tidak boleh curang dalam menerima penumpang hingga melebihi kapasitas angkutan.

"Pengawasan harus ketat, artinya harus diperiksa dia punya masa docking, tingkat keadaan kapal, dan juga jumlah penumpangnya. Kadang-kadang kapal hanya muat 100 tapi dia angkut 200," kata JK.

Jumat 4 Maret 2016 siang, KMP Rafelia 2 tenggelam di Selat Bali ketika sedang melakukan perjalanan dari Bali ke Banyuwangi.

Kapal jenis landing craft tank (LCT) yang berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk pukul 12.40 Wita menuju ke Pelabuhan Ketapang, tenggelam pukul 13.10 WIB.

Rafelia 2 membawa puluhan penumpang. Dia juga muatan 25 unit kendaraan yang terdiri dari 2 truk besar, 1 unit pick up, 4 unit tronton, 18 truk sedang, dan 4 kendaraan kecil.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.