Sukses

BNPB: Kemarau Panjang, Sumatera Dikepung 207 Titik Api

Titik api ini tersebar di beberapa provinsi di Sumatera. Riau paling mendominasi dengan 71 titik api.

Liputan6.com, Pekanbaru - Jumlah titik api di Pulau Sumatera meningkat tajam. Hal ini disebabkan sebagian wilayah yang sudah mengalami kekeringan atau kemarau.

"Pada Minggu ini, satelit Modis memantau 207 titik api di Sumatera. Titik api ini tersebar di beberapa provinsi, di mana Riau paling mendominasi dengan 71 titik api," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya, Minggu (28/6/2015).

Menurut Sutopo, titik api di Riau tersebar di beberapa kabupaten. Di antaranya, Kabupaten Pelalawan 24, Rokan Hilir 18, Bengkalis 9, Indragiri Hilir 6, Kota Dumai 5, Siak 3, dan Indragiri Hulu 3. Sementara Kuantan Singingi, Kepulauan Meranti dan Kampar masing-masing 1 titik api.

"Sejak beberapa hari ini, memang terjadi peningkatan titik api sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan (Karrhutla). Sejauh ini, sudah 142 hektare lahan yang terbakar," jelas Sutopo.

Sebagai langkah antisipasi, sebut Sutopo, petugas gabungan dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri dan relawan sudah terjun ke lokasi kebakaran. Mereka telah berhasil memadamkan 69 hektare.

"Sedangkan 73 hektare belum dapat dipadamkan. Penyebab kebakaran adalah dibakar untuk pembersihan dan pembukaan lahan," tegas Sutopo.

Hujan Buatan

Menurut Sutopo, langkah pemadaman yang bisa diandalkan saat ini adalah lewat jalur darat. Sebab, hujan buatan yang dilakukan BPPT bersama BNPB dan TNI AU sejak Senin (22/6)belum menghasilkan hujan.

"Petugas mengalami kendala tidak tersedianya awan-awan potensial di atmosfer yang layak untuk disemai dengan bahan NaCl. Pada Jumat (26 Juni 2015) dan Sabtu (27 Juni 2015) tidak dilakukan penerbangan menyemai awan. Hal itu dilakukan berdasarkan kondisi cuaca," ujar Sutopo.

Sejauh ini, sudah 4 kali penerbangan hujan buatan yang dilakukan. Telah ditebarkan 9,2 ton bahan NaCl dengan pesawat terbang CN 295 TNI AU di ketinggian 11.000-13.000 kaki di wilayah Riau, tapi belum membuahkan hasil.

"Berdasarkan pola titik api tahun 2006-2014 di Sumatera-Kalimantan, jumlah titik api akan terus meningkat hingga Oktober mendatang. Sedangkan puncak titik api pada September," pungkas Sutopo. (Ans/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.