Sukses

Kerabat AirAsia QZ8501: Kami Sudah Ikhlas Terima Kepergian Abah..

Winingsih, istri Marwin Sholeh, korban AirAsia QZ8501 yang berprofesi sebagai ahli alternatif, bahkan pingsan saat mencium peti jenazah.

Liputan6.com, Tulungagung - Gelombang kesedihan menerjang hati Winingsih (28), istri korban AirAsia QZ8501 asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Ia mendadak jatuh pingsan saat mencoba mencium peti jenazah suaminya, Marwin Sholeh (50).

Jenazah tersebut tiba di rumah duka di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Jumat 9 Januari 2015 malam.

Kejadian itu membuat sejumlah kerabat dan warga yang berada di sekitarnya sontak memberikan pertolongan. Dengan membopong tubuh Winingsih kembali ke dalam kamarnya, agar tidak semakin larut dalam suasana duka.

Tak hanya Winingsih, kesedihan juga tampak pada ketiga anak Marwin Sholeh serta sejumlah kerabat dan tetangga dekat ahli pengobatan alternatif tersebut.

Sembari berdiri bergerombol di sepanjang jalur yang dilewati peti jenazah dari mobil ambulans ke dalam rumah almarhum Marwin. Mereka tersedu-sedan saat peti mati berisi jasad korban AirAsia QZ8501 itu melintas.

"Kami sudah ikhlas menerima kepergian abah," demikian ucap Syaifudin, salah satu anggota keluarga almarhum Marwin Sholeh.

Peti mati berisi jenazah almarhum Marwin Sholeh tiba di rumah duka di Dusun Panggungpucung, Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban pada Jumat malam sekitar pukul 22.15 WIB.

Kedatangannya menggunakan satu unit mobil ambulans dan dikawal satu unit mobil patroli. Isak tangis kerabat dan warga yang selama ini kenal dekat dengan mendiang Marwin semasa hidup, terjadi sejak dari RS Bhayangkara Polda Jatim. 

Marwin menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat komersil AirAsia QZ8501 tujuan Singapura, Minggu 28 Desember 2014.

Marwin Sholeh dikenal sebagai sosok ahli pengobatan alternatif. Kepergiannya ke Singapura saat insiden kecelakaan pesawat terjadi, juga dalam rangka aktivitasnya tersebut di sejumlah negara tujuan TKI.

Marwin memiliki sejumlah biro jasa layanan pengobatan alternatif di Singapura dan Makau.

Di lingkungan rumahnya di Kecamatan Pucanglaban, Marwin dikenal sebagai tokoh lokal Nahdlatul Ulama. Ia sempat terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri dalam Pileg 2014 dari Partai Golkar, untuk kursi DPRD Tulungagung.

Namun ia kalah suara, sehingga Marwin memilih kembali fokus menjalankan praktik pelayanan kesehatan alternatif. (Ant/Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.