Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Tercatat 109 kepala negara dijadwalkan akan hadir dalam acara tersebut.
Sementara itu, Australia dan Amerika Serikat belum lama ini mengeluarkan travel advice bagi warganya yang ingin berkunjung ke Indonesia.
Menurut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, hal ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Indonesia. Dengan waktu persiapan yang hanya tersisa 3 bulan, tugas ini adalah meyakinkan dunia internasional bahwa perhelatan Konferensi Asia-Afrika di Indonesia akan berlangsung aman.
"Kita harus melakukan upaya bersama seluruh aparat intelijen, aparat keamanan, dengan pemerintah daerah untuk 3 bulan ini kita menciptakan satu kondisi yang sangat kondusif," ujar Marciano di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
"Sehingga 109 kepala negara yang diharapkan hadir berdasarkan perkembangan situasi mereka juga akan mengambil keputusan akan hadir," lanjut dia.
Selain mengharapkan peran masyarakat luas serta media massa untuk terlibat dalam menjaga keamanan dalam negeri, Marciano juga mengatakan, acara KAA akan disorot langsung masyarakat internasional.
Saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta semua pihak yang terlibat dalam acara Konferensi Asia-Afrika tersebut harus mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Termasuk keamanannya. "Jadi perencanaan dan organisasinya harus segera diselesaikan," kata Jokowi. (Mvi/Sss)
Persiapan BIN Jelang Konferensi Asia-Afrika
Sekitar 109 kepala negara dijadwalkan hadir dalam acara Konferensi Asia-Afrika.
Advertisement