Sukses

2 Polisi Cedera Bekuk Residivis, Polda: Rompi Peluru Terbatas

Aipda Eko Widianto masih dirawat di RS Polri karena patah tulang, dan Briptu Jefri juga masih dirawat di RS Persahabatan.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi melumpuhkan residivis perampok, Mayo pada Selasa 26 Mei 2014 sukses. Namun kedua polisi yang terlibat dalam aksi itu masih terbaring lemah di rumah sakit akibat cedera.

Aipda Eko Widianto masih dirawat di RS Polri karena patah tulang, dan Briptu Jefri juga masih dirawat di RS Persahabatan usai menjalankan operasi pengambilan proyektil peluru di paru-parunya.

Keduanya dilaporkan melumpuhkan Mayo tanpa menggunakan rompi anti peluru. Padahal sudah ada informasi bahwa Mayo tak segan melukai atau menembak, saat melakukan aksinya jika aksinya kepergok.

Kabid Humas Polda Metro Kombes Pol Rikwanto mengakui, jumlah rompi terbatas. Untuk itu, pemakaian rompi diutamakan untuk penyergapan yang terbilang berbahaya.

"Jumlah rompi memang terbatas, polda saat ini juga mengupayakan pengadaan, jadi prioritas hanya pada operasi atau penangkapan tertentu. Jadi sementara diupayakan untuk memakai rompi yang ada dulu, menunggu penambahannya," kata Rikwanto di Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Selanjutnya, Rikwanto menyatakan pihaknya juga sudah menangkap AF dan JN yang termasuk dalam kelompok Mayo yang tewas adu tembak dengan kedua polisi di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Senin 26 Mei siang.

Selain memburu empat pelaku kelompok Mayo, pihaknya juga tengah menelusuri pistol yang digunakan Mayo saat adu tembak Briptu Jefri.

"Empat lainnya masih dalam pengejaran. Senpi yang digunakan tersangka adalah kaliber 32 mm jenis revolver, itu cukup bagus juga. Masih diusut asalnya, tapi itu senjata pabrikan, bukan rakitan," terang Rikwanto.

Saat ini, pihaknya juga tengah mengevaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) penangkapan.

Jenazah Mayo atau pemilik nama Maju Santoso telah diambil keluarga dari RS Polri dan dibawa untuk dimakamkan di Cirebon. Sementara mobil Honda Jazz E 333 LS yang dikendarai pelaku dan berlubang oleh peluru, sudah dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. [Baca:Polisi Tembak Mati Perampok di Jalan DI Panjaitan]

Mayo beserta kelompoknya diketahui perampok yang biasa beraksi di Jakarta Timur, dengan tidak segan-segan melukai korbannya. "Sejauh ini ada dua LP (laporan) yang terkait mereka," pungkas Rikwanto. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.