Sukses

TNI AL Membuka Pusat Informasi Baru

Untuk memenuhi permintaan keluarga korban, TNI AL membuat pusat informasi baru tenggelamnya KM Senopati Nusantara. Mereka meminta hak yang sema seperti keluarga korban pesawat Adam Air.

Liputan6.com, Surabaya: Hingga Ahad (7/1), upaya pencarian korban KM Senopati Nusantara sudah meluas hingga wilayah Bali dan sekitarnya. Terkait berlanjutnya evakuasi korban tenggelamnya KM Senopati Nusantara, TNI Angkatan Laut membuka pusat informasi baru di wilayah Armada Kawasan Timur di Surabaya, Jawa Timur. Pembuatan posko baru ini menjawab keluhan keluarga korban yang merasa dianaktirikan dibanding korban kecelakaan pesawat terbang.

Meski baru dipersiapkan namun keluarga korban sudah mulai memanfaatkan informasi dari posko ini baik melalui telepon maupun mendatangi posko secara langsung. Pihak TNI AL juga mendapatkan bantuan peminjaman fasilitas atau mess dari TNI Angkatan Darat bagi keluarga korban yang memerlukan akomodasi sambil menunggu informasi.

Evakuasi korban tenggelamnya KM Senopati Nusantara sudah berlangsung lebih dari satu minggu. Namun keluarga korban yang anggota keluarganya masih belum ditemukan meminta agar evakuasi terus dilanjutkan. Mereka bertahan di Posko Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, sambil menanti kabar. Para keluarga korban berharap dapat bertemu dalam keadaan apapun.

Pada pencarian hari ini ditemukan satu jenazah di perairan Kangean di sebelah utara Sumenep, Madura. Selanjutnya kapal TNI AL melakukan evakuasi. Posko SAR berada di Pangkalan TNI Angkatan Udara Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Data terakhir baru 229 korban yang berhasil dievakuasi dari 628 orang penumpang KM Senopati Nusantara [baca: Korban KM Senopati Dicari Sampai ke Bali].

Masih seputar kapal tenggelam, pencarian terhadap 22 penumpang Feri Tri Star yang belum ditemukan hingga hari keduabelas kini difokuskan di titik tenggelamnya kapal nahas tersebut. Dari 58 penumpang dan awak kapal itu, 31 orang ditemukan selamat lima tewas dan 22 orang dinyatakan masih hilang. Diduga 22 penupang itu terjebak dalam ruangan VIP yang tertutup rapat [baca: Dua Korban KM Tristar 1 Ditemukan].

Dugaan 22 korban terjebak dalam ruang VIP diperkuat dengan penemuan dua korban tewas Sabtu kemarin setelah tim penyelam menggergaji terali besi ruang itu. Hingga hari ini kedua korban yang belum teridentifikasi itu belum dimakamkan.

Tim penyelam mendapat kesulitan dalam pencarian korban karena arus laut sangat kuat menyebabkan posisi kapal selalu berubah. Karena itu tim penyelam mengusulkan agar kapal Tri Star ditarik ke muara Sungai Musi yang airnya lebih dangkal.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.