Sukses

Seorang Warga Sinjai Terindikasi Terkena Flu Burung

Hasil penelitian WHO menyebutkan, darah Khairil terinfeksi virus avian influenza. Dinas Kesehatan Sinjai sementara tidak mengisolasi Khairil karena belum menunjukkan gejala orang terkena flu burung.

Liputan6.com, Sinjai: Khairil Anwar, warga Dusun Pussanti, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terindikasi mengidap flu burung. Hingga Ahad (19/6), kondisi lelaki yang pernah bekerja di peternakan unggas itu terus dalam pemantauan Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai. Namun sejauh ini Khairil belum diisolasi.

Khairil mengaku dirinya baru mengetahui terkena flu burung, kemarin. Kabar tersebut dibawa petugas Dinas Kesehatan setempat berdasarkan hasil penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hasil penelitian itu menunjukkan darah Khairil terinfeksi virus avian influenza [baca: Flu Burung Menulari Pekerja Indonesia].

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dokter Jufri mengatakan, pihaknya tidak mengisolasi Khairil karena belum ada gejala klinis, seperti demam tinggi, sakit kepala atau bersin-bersin. Namun dipastikan petugas kesehatan terus memantau kondisi Khairil dan memberi bantuan medis dan vitamin.

Virus flu burung pada awalnya merebak di sejumlah kawasan Asia, khususnya di Cina dan Vietnam. Virus yang paling mematikan adalah subtipe H5N1 dari virus influenza tipe A. Tapi flu burung yang melanda Cina dan Vietnam memiliki karakteristik berbeda. Di Cina, virus ini dilaporkan menyerang unggas dalam jumlah besar, tetapi tidak menjangkiti manusia. Sebaliknya di Vietnam, virus itu telah membunuh 38 orang dari 54 kasus yang ada.

Di Indonesia, kasus flu burung terjadi di Sulsel pada Maret silam. Ribuan ekor unggas dilaporkan mati. Virus ini tak merebak lebih luas karena daerah-daerah lain di Tanah Air langsung mengantisipasinya dengan penyemprotan zat kimia.

Awal bulan silam, WHO mendesak semua negara memperkuat penanggulangan penyakit flu burung, termasuk mengembangkan ketersediaan vaksin penyakit ini. Sebab, virus flu burung masih tidak stabil dan tidak bisa diprediksi [baca: WHO Kembali Memperingatkan Ancaman Flu Burung].

Menurut WHO, apabila penderita flu burung pada saat bersamaan terserang penyakit flu biasa maka kedua penyakit ini bisa bertukar materi genetik. Ujungnya akan menghasilkan jenis virus baru yang lebih berbahaya dan menulari manusia. Apabila ini terjadi, WHO memperingatkan puluhan juta manusia di seluruh dunia terancam bahaya akibat virus tersebut.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.