Sukses

Minum Rempah Indonesia, Kedai Minum Jamu Tanpa Pahit bagi Para Remaja Jompo

Minum Rempah Indonesia menghadirkan konsep minum jamu tapi tanpa rasa pahit yang banyak tidak disukai remaja jompo.

Liputan6.com, Jakarta - Saat kesibukan datang bertubi-tubi, stamina tubuh pun perlahan menurun. Letih dan lemas yang terasa kerap menurunkan semangat untuk menjalani hari. Kondisi itu dapat dialami siapa saja, baik orang tua maupun para remaja 'jompo', sebutan bagi anak muda yang merasa renta. Untuk itu, perlu solusi cepat agar tubuh kembali bugar dan semangat segera kembali. Minum jamu, misalnya.

Hal itu yang melatari Minum Rempah Indonesia membuka kedai mereka di Bandung. Itu adalah nama kedai yang menjual minuman berbahan dasar rempah. Mereka ingin mengubah persepsi minum jamu yang 'selalu pahit' menjadi lebih bisa diterima lidah anak-anak muda. 

"Jadi begitu dianalisa market pun, apa kekhawatiran target market kita ketika mereka mau mengonsumsi minuman rempah atau jamu, 90 persen mereka menjawab takut pahit. Makanya, kita membuat tagline, bikin campaign minum sehat nggak pake pahit," ungkap Buyung Salbi Alghifari, pemilik Minum Rempah Indonesia, kepada Liputan6.com, melalui sambungan telepon, Selasa, 26 November 2023.

"Kita pastikan minum rempah fiturnya untuk usia muda yang memang tidak suka pahit," imbuhnya.

Kedai Minum Rempah Indonesia baru berusia sekitar 2 tahun, tepatnya dibuka 4 Juli 2021. Usaha yang didirikan Buyung terinspirasi dari pengalamannya ketika berlibur bersama keluarganya ke daerah Pangandaran, Jawa Barat. Saat itu, ia yang merasa kurang enak badan berkunjung ke kedai kecil di dekat sebuah masjid tempat ia dan keluarganya singgah.

Ia memesan minuman rempah yang dijual di kedai tersebut, dan merasakan tubuhnya menjadi lebih baik. Setelah itu, dia berpikir untuk membuka usaha serupa di Bandung. "Kalau ini jadi bisnis di Bandung dan dikelola dengan baik, kita bangun brand dan bisa jadi sesuatu," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hadirkan 25 Jenis Rempah

"Saya pikir saya masih muda usia 30 tahun tapi sudah ringkih, jompo gitu istilah sekarangnya. Dan saya survei teman dan kerabat, banyak yang seperti saya, usia masih 30 tahun tapi ringkih. Saya pikir menarik jika saya buat minuman rempah kekinian yang target market-nya usia muda. Mulailah saat itu, saya mulai bikin konsep dengan positioning minuman rempah kekinian untuk remaja jompo," ungkapnya.

Kedainya saat ini menyediakan lebih dari 25 jenis rempah, mulai dari jahe, kencur, lengkuas, kunyit, temulawak, akar alang, daun pala, daun cengkeh, cengkeh, kapulaga, serai, dan lain-lain. Rempah-rempah tersebut didapatkan dari pemasok asal Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebagian lainnya, mereka dapatkan dengan berbelanja di pasar lokal.

Buyung juga mengungkapkan bahwa kedai itu mengolah rempah-rempah tersebut secara langsung. "Jadi kita pengolahannya fresh, bukan serbukan, tapi memang fresh olahannya," ungkapnya.

Kedai tersebut menjual 25 menu yang terbadi menjadi beberapa kategori, seperti menu untuk kondisi tidak enak badan, sahabat pria, dan sahabat wanita. Masing-masing menu memiliki khasiat dan komposisi berbeda.

3 dari 4 halaman

Mengikuti Pelatihan Pembuatan Jamu

Buyung menerangkan bahwa ia tak seketika membuka kedai. Sebelum didirikan, ia belajar meracik menu jamu dari pemilik kedai yang ditemuinya di Pangandaran. Seiring berjalannya waktu, ia menambah pengetahuan soal manfaat rempah melalui pelatihan jamu, pengolahan minuman rempah, berbagai sertifikasi, dan ikut serta di grup dokter herbal Indonesia.

Pengetahuan itu berguna untuk membantu pelanggannya yang datang dengan berbagai kondisi berbeda. "Pada prinsipnya mereka datang bawa keluhan, mereka itu beli berdasarkan keluhan yang dirasakan. Tapi, secara umum memang yang diminati susu jahe rempah, es teh telang, dan rempah kencur. Itu yang secara salesnya tinggi," jelas Buyung.

Ia juga menjelaskan, bahwa menu favorit pelanggan juga berubah-ubah sesuai dengan kondisi cuaca dan penyakit yang saat itu banyak diderita orang. "Waktu musim masuk angin dan banyak yang masuk angin, yang laku terjual adalah rempah temulawak. Waktu Covid Delta dan gejalanya pegal linu, rempah lengkuas jadi best seller. Lalu, sekarang karena cuacanya dingin karena hujan, banyak yang membeli rempah kencur, karena memang manfaatnya untuk flu dan batuk," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Lokasi dan Kapasitas Pengunjung

Kedai tersebut tergolong berkapasitas kecil karena hanya muat 6–8 orang sekali waktu. Ke depannya, Buyung berencana memperluas kedainya agar bisa melayani lebih banyak pengunjung.

Karena kedai tergolong kecil, 80 persen transaksi terjadi via online melalui aplikasi layanan pesan antar seperti Shopee  Food, GrabFood, maupun GoFood. Bagi yang ingin memesan secara online maupun datang secara langsung ke kedai, Minum Rempah Indonesia buka setiap hari mulai dari jam 08.00 pagi sampai jam 11.00 malam. Pesanan terakhir diterima pada 10.30 malam.

Saat ini, kedai tersebut hanya tersedia di Bandung dan memiliki dua outlet di daerah Cibaduyut dan Geger Kalong. Alamat Minum Rempah Indonesia Cibaduyut berada di Jl. Cibaduyut No.263, Cibaduyut Kidul, Kec. Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40238. Sedangkan, outlet Geger Kalong berlokasi di Jl. Gegerkalong Girang No.43, Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi akun Instagram Minum Rempah Indonesia, yaitu @minum.rempah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini