Sukses

Minat Operasi Plastik Garis Rambut agar Mirip Personel NewJeans Meningkat Meski Berbahaya

Secara khusus, operasi plastik untuk mengubah garis rambut jadi populer, karena idol K-pop masa kini, seperti NewJeans.

Liputan6.com, Jakarta - Pemintaan operasi plastik meningkat di antara mereka yang "ingin terlihat seperti personel NewJeans." Menurut Korea Economic Daily, dilansir dari allkpop, Selasa, 13 Juni 2923, ketertarikan pada operasi plastik meningkat karena popularitas idol K-pop masa kini, seperti NewJeans.

Seorang pekerja kantor anonim, yang kemudian disebut Lee (26), baru-baru ini menjalani operasi untuk mengubah garis rambutnya tanpa poni, agar terlihat seperti personel "NewJeans dan IVE." Secara khusus, prosedur kosmetik untuk mengubah garis rambut jadi populer, karena dianggap dapat menghilangkan rambut kusut dan "membersihkan" garis dahi.

Outlet media melaporkan bahwa wanita di usia remaja dan 20-an telah mengambil foto NewJeans, IVE, dan LE SSERAFIM ke klinik untuk meniru gaya rambut panjang dan lurus mereka yang bebas dari pinggiran di sekitar wajah. Karena keterbatasan penggunaan riasan untuk menutupi garis rambut seseorang, dua jenis operasi telah berkembang.

Pertama, dengan mengganti kulit kepala yang diambil dari belakang kepala Anda dan menempelkannya di depan. Sebagai pilihan yang lebih murah, operasi ini melibatkan jahitan di kepala, yang mungkin meninggalkan bekas luka. Kemudian, jenis operasi kedua hanya membutuhkan "mesin pelubang" kecil, seperti stapler bedah, dan tidak ada penjahitan.

Sementara itu, ahli bedah plastik telah memperingatkan bahwa operasi plastik garis rambut sangat rentan terhadap efek samping dan harus diperiksa secara menyeluruh jika prosedurnya kompatibel. Beberapa efek sampingnya termasuk punya "kepala boneka" dengan hasil yang tidak alami.

Sementara, menumbuhkan rambut juga bergantung pada ketebalan rambut alami dan alis seseorang. Selain itu, bercak yang baru terbentuk di kepala akibat operasi plastik juga bisa menimbulkan rasa gatal dan bengkak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kasus Operasi Plastik Sebelumnya

Sebelum ini, kasus operasi plastik supaya mirip idol K-pop telah dilaporkan berubah jadi bencana. Aktor berkebangsaan Kanada bernama Saint Von Colucci, yang mau bervisual mirip Jimin BTS, meninggal dunia pada usia 22 tahun setelah dirawat beberapa saat di rumah sakit di Korea Selatan.

Colucci meninggal dunia pada Minggu pagi, 23 April 2023, setelah menderita beberapa komplikasi akibat operasi plastik yang dijalaninya beberapa bulan lalu. Mengutip DailyMail, 25 April 2023, agennya, Eric Blake, mengatakan Colucci menjalani operasi penghilangan implan dari dagunya yang dipasang pada November 2022.

Artis muda itu, kata dia, mengalami infeksi bakteri dari implan yang dipasangnya. Karena komplikasi itu, ia diintubasi dan meninggal beberapa jam kemudian. "Sangat tragis dan sangat tidak beruntung," kata Blake yang telah bekerja sama dengan aktor muda itu sejak Maret 2022.

Ia menyebut, Colucci telah menjalani 12 prosedur operasi plastik selama tahun lalu, termasuk operasi dagu, pemasangan implan, facelift, operasi hidung, pengangkatan mata, pengangkatan alis, pengecilan bibir, dan sejumlah operasi minor lain.

Ia bahkan sudah menghabiskan 220 ribu dolar AS untuk prosedur kecantikan agar bisa memerankan Jimin BTS untuk siaran streaming di Amerika. Blake mengaku kliennya memahami betapa berisikonya operasi pemasangan implan di dagu untuk membentuk ulang dagu asli. Meski begitu, ia tetap nekat melakukannya.

3 dari 4 halaman

Gen Z Berani Lakukan Operasi Plastik

Sementara itu, sebuah survei menunjukkan bahwa kelompok usia yang lahir pada 1996 hingga 2009 tidak ragu menjalani berbagai prosedur kosmetika dibanding generasi muda sebelumnya. Data menyebut, 75 persen dokter operasi plastik melihat lonjakan pasien berusia di bawah 30 tahun.

Berdasarkan data American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery, Februari 2023, permintaan operasi plastik secara konsisten meningkat selama lima tahun terakhir. Hal itu juga dikonfirmasi dr. Ashley Amalfi, ahli bedah plastik bersertifikat, yang menyebut terjadi penambahan pasien muda di Quatela Center of Plastic Surgery di Rochester, New York.

Saat ini, satu dari tiga pasiennya adalah Gen Z. "Saya melihat ini sebagai perluasan pasar kecantikan," kata Amalfi, mengutip NY Post, 21 Februari 2023. Ia juga menyebut tren tersebut "hebat." "Mereka adalah populasi umum yang peduli dengan cara perawatan diri yang benar," lanjut Amalfi.

Jenis operasi plastik yang banyak diminati kelompok usia 20-an di kliniknya adalah pengangkatan payudara, pembesaran payudara, dan suntik botox. Ia mengklaim tindakan itu sebagai langkah pencegahan. "Mereka meluangkan waktu dan menginvestasikan diri mereka sendiri untuk melakukan prosedur ini di umur yang muda," sambung Amalfi.

4 dari 4 halaman

Pikir-Pikir Lagi Jika Mau Operasi Plastik di Usia Muda

Salah satu faktor terpenting yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan melakukan operasi plastik di bawah usia 18 tahun adalah kondisi fisik. Orang tersebut harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang telah berkempang sepenuhnya.

Ahli bedah plastik, Michael Burgdorf, menjelaskan bahwa pasien berusia lebih muda berisiko memiliki masalah, seperti kelainan bawaan, asimetri, maupun fitur yang menonjol. Dengan begitu, para ahli merekomendasikan menunggu setidaknya sampai awal 20-an agar tidak mengganggu proses pertumbuhan tubuh secara alami.

"Sering kali masalah ini dapat diselesaikan dengan sendirinya, jadi kami mencoba mendorongnya keluar (tidak melakukan operasi plastik) dan menyarankan menunggu beberapa tahun," Burgdof mengatakan.

Pertimbangan selanjutnya adalah memperhatikan masalah emosional. Para remaja cenderung ingin mengubah sesuatu agar terlihat lebih seperti selebritas idola mereka. Itu membuat adanya rasa tertekan melakukan operasi plastik hanya karena "rasa tidak aman dan cara teman sebaya memandang mereka."

Saat melakukan operasi plastik, pasien membutuhkan banyak kedewasaan emosional dan sistem pendukung yang kuat untuk diandalkan. Mereka harus menyelesaikan prosedur untuk diri mereka sendiri, bukan menyenangkan orangtua, teman, maupun orang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini