Sukses

Negara Asia Tenggara Jadi Destinasi Wisata Utama Wisatawan China, Bagaimana Persiapan Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu dari 20 negara yang dipilih untuk program percontohan destinasi wisatawan China ke mancanegara, Indonesia terus berbenah diri. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dari China akan semakin meningkat.

Salah satu indikasinya adalah negara-negara ASEAN atau Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja dan Filipina, termasuk dalam Top of Mind atau tujuan utama para wisatawan China. Fakta itu terungkap dalam ASEAN Touris Forum atau ATF 2023 yang berlangsung di Yogyakarta pada 2--5 Februari 2023.

Sandiaga Uno melihat hal itu jadi peluang emas bagi Indonesia untuk menjaring lebih banyak lagi wisman dari China. Ditambah lagi, beberapa grup wisman dari China yang datang ke Indonesia pada Januari lalu ke Bali, ingin kembali lagi ke Indonesia karena sangat berkesan selama berwisata di Bali.

Berbagai usaha pun akan dilakukan agar Indonesia siap menerima kedatangan wisman dari China agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. "Tentunya bukan hanya berusaha menarik wisatawan dalam jumlah banyak, tapi juga mementingkan kualitas, bagaimana caranya agar mereka bisa tinggal lebih lama dan belanja lebih banyak di Indonesia," terang Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin (6/2/2023).

"Kita juga akan menggandeng para pelaku parekraf agar bisa menyiapkan berbagai strategi dan paket-paket baru yang menarik supaya wisatawan China ini tertarik dan punya alasan kuat untuk tinggal berlama-lama di sini dan lebih berkelanjutan," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Turis India dan Rusia

Selain China, ada negara lagi yang kini jadi perhatian utama menjadi pasar utama Indonesia yaitu India, dan Rusia. "Penambahan penerbangan ini fokus di tiga negara market utama wisman, yaitu China, India, dan Rusia," ungkap Sandiaga pada Senin, 30 Januari 2023. Ia menambahkan, kerja sama dengan maskapai dalam negeri maupun asing harus dilakukan untuk upaya pemulihan.

Ditambah lagi, saat ini pemulihan wisatawan mancanegara dinilai masih cukup rendah. "Per hari ini recovery wisatawan mancanegara baru di bawah 40 persen," terang Sandiaga Uno. 

Dengan demikian, penambahan penerbangan menurutnya harus segera terealisasi sebagai upaya mencapai target wisatawan mancanegara tahun 2023, yaitu antara 3,4 sampai 7,4 juta wisatawan. Ketiga negara tersebut, kata Sandiaga, menjadi target utama pasar pariwisata Indonesia karena punya potensi wisatawan yang besar.

"Menurut data kami, di tiga negara ini demand-nya sangat tinggi untuk datang ke Indonesia," terang pria yang biasa disapa Sandi ini. Namun, ia menuturkan kendala utama masih ada pada keterbatasan jumlah penerbangan langsung. India dan Rusia sama-sama belum memiliki direct flight, sementara China baru saja mulai mengoperasikan charter flight.

3 dari 4 halaman

Penerbangan Charter

"Untuk itu kita terus berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan mereka langsung dapat arahan dari presiden untuk menghadirkan penerbangan langsung dari India, China, Rusia. Mereka akan menjalin kerja sama dengan maskapai-maskapai yang sudah memiliki pesawatnya, sehingga penerbangannya bisa langsung diluncurkan," tutur Menparekraf. 

Untuk saat ini, baru beroperasi penerbangan charter dari China ke Indonesia. "Pertama yang datang sekitar 200 lebih (penumpang dari China) itu berbasis charter flight," jelasnya. Namun, untuk kedepannya, sudah ada rencana penerbangan reguler oleh Lion Air Group, yang kemungkinan besar beroperasi pada kuartal kedua tahun 2023. "Sistemnya bisa berangkat dari charter, yang kemudian nantinya beralih menjadi reguler flight," kata Sandi.

Sementara itu, untuk penerbangan langsung Rusia ke Indonesia saat ini memang belum tersedia. Untuk mengatasinya, Sandi mengatakan pemerintah akan terus melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk bisa mewujudkannya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang tahun 2022 sebanyak 5,47 juta.

Angka ini naik 251,28 persen jika dibandingkan dengan kunjungan pada tahun 2021 yang hanya 1,55 juta. “Secara total, kunjungan wisman pada tahun 2022 sebanyak 5,47 juta kunjungan atau naik 251,28 persen (yoy),” kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, melansir kanal Bisnis Liputan6.com, Minggu, 5 Februari 2023.

4 dari 4 halaman

Target Kunjungan Wisman

Margo merincikan, kedatangan turis yang melalui pintu utama sebanyak 4,14 juta orang sedangkan melalui pintu perbatasan sebanyak 1,32 juta kunjungan. Tingginya kunjungan wisman di sepanjang tahun 2022 menunjukkan kondisi yang lebih baik meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19.  "Menurut saya ini hal positif karena pariwisata ini berdampak besar untuk ekonomi karena multiplier-nya ini sangat besar," kata Margo.

Di sisi lain, tembusnya kunjungan turis hingga di atas 5 juta kunjungan menunjukkan target kunjungan wisman tahun 2022 tercapai. Mengingat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki target mendatangkan 3,6 juta turis. “Target kunjungan wisman tahun 2022 melalui Kementerian Parekraf ini 3,6 juta dan ini sudah terlampaui, ini sudah melebihi target,” kata dia.

Margo menjelaskan tingginya kunjungan turis asing ke Indonesia tidak terlepas dari berbagai kegiatan tingkat internasional yang ada di Indonesia. Mulai dari Moto GP di Mandalika, pelaksanaan ASEAN Para Games hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tahun 2022. "Ini semua telah mendorong kunjungan wisman melampaui target pemerintah," kata Margo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.