Sukses

Apakah Jamu Beras Kencur Bermanfaat Dikonsumsi Ibu Pasca-bersalin?

Beras kencur merupakan jamu yang dibuat dari perpaduan antara rimpang kencur dan beras.

Liputan6.com, Jakarta - Jamu sebagai minuman tradisional khas Indonesia yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh telah dikonsumsi sejak zaman nenek moyang. Jamu aslinya terbuat dari bahan-bahan alami seperti daun, rimpang, batang, buah, bunga, dan kulit batang.

Salah satunya jamu beras kencur yang biasa dikonsumsi pascapersalinan. Sesuai namanya, bahan utama penyusun jamu beras kencur adalah rimpang kencur dan beras. Resep itu didapat secara turun-temurun antar-generasi.

Mengutip jurnal berjudul Pemanfaatan Curcuma longa dan Kaempferia galanga Sebagai Bahan Pembuatan Jamu "Beras Kencur" Bagi Ibu Pasca-Persalinan, dari Program Studi Doktor Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditulis Muhamad Jalil, Senin (23/1/2023), pembuatan jamu beras kencur antara daerah satu dengan daerah lain memiliki sejumlah perbedaan. Perbedaan itu dapat berupa bahan atau teknik pembuatannya yang menyebabkan kandungan setiap jamu beras kencur juga akan berbeda.

Secara ilmiah, kandungan kencur dalam jamu dapat menghilangkan rasa lelah, menghilangkan darah kotor, dan keseleo sebagai gejala yang identik dialami para ibu pascapersalinan. Studi juga menunjukkan bahwa rimpang bernama latin Kaempferia galanga itu secara signifikan mempercepat penyembuhan luka.

Ekstrak kencur pun berfungsi sebagai zat analgesik. Zat analgesik adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri. Inilah sebab orang zaman dulu menggunakan jamu beras kencur sebagai jamu pasca-persalinan yang dapat membantu pemulihan ibu melahirkan.

Berdasarkan penelitian, ekstrak kencur dilaporkan memiliki efektivitas yang sama dengan meloxicam yang digunakan untuk menangani osteoatritis, sehingga ekstrak kencur dapat diberikan sebagai terapi alternatif pada kasus osteoatritis. Efek penyembuhan luka dalam penelitian diketahui lewat ekstrak alkohol pada kencur secara signifikan mampu meningkatkan proses penyembuhan luka dan mempercepat penutupan luka, terutama pascapersalinan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menghambat Sel Kanker

Pengetahuan masyarakat mengenai jamu beras kencur sudah bersifat turun-temurun, meski orang zaman dulu memasak hanya menggunakan peralatan sederhana. Dengan kemajuan zaman, orang-orang kini sudah bisa membuat jamu beras kencur dengan menggunakan alat-alat modern.

Mengutip dari laman AKG FKM UI, Senin (23/1/2023), kencur dengan nama latin Kaempferia Galanga L merupakan salah satu tanaman Indonesia yang punya banyak kandungan manfaat, salah satunya sebagai pengobatan. Bahan herbal yang berkhasiat pengobatan dianggap lebih aman, lebih efektif, serta tanpa memiliki efek samping jika dikonsumsi sesuai anjuran dibandingkan dengan obat-obatan bahan kimia. 

Berperan sebagai antioksidan, sitotoksik, dan antineoplastik rimpang kencur memiliki kandungan antioksidan dari senyawa fenolik, yang bisa menurunkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Tak hanya itu, kencur juga bisa berperan sebagai zat sitotoksik dan antineoplastik. Kedua zat tersebut diketahui bisa mencegah dan menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. 

3 dari 4 halaman

Mengobati Diabetes

Jamu beras kencur juga dipercaya membantu mengobati diabetes. Kandungan flavonoid pada kencur beperan sebagai agen imunomodulatif yang bisa meningkatkan sistem pertahanan tubuh dan merupakan antioksidan yang dapat memperbaiki kerusakan sel pankreas sebagai sel penghasil insulin. 

Selain manfaat tersebut, kencur pada jamu beras kencur juga bermanfaat untuk meredakan gejala diare, bahkan digunakan sebagai obat batuk dan influenza, serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Tak heran bila ada produsen yang memanfaatkan kencur untuk mencegah dan menghilangkan masuk angin. Hal ini lantaran di dalam kencur terdapat beberapa senyawa seperti minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polifenol. 

Kandungan etanol yang terdapat pada ekstrak kencur dapat mencegah karies gigi lantaran dapat menghambat pertumbuhan Lactobacillus acidophilus, yaitu semacam bakteri yang menyebabkan karies gigi. Selain itu, etil-p-metoksisinamat yang terkandung dalam kencur berfungsi sebagai agen anti-inflamasi dan memiliki efek melindungi terhadap kerusakan oksidatif yang terjadi akibat radikal bebas.

4 dari 4 halaman

Cara Membuat Beras Kencur

Meski saat ini mudah mendapatkan jamu beras kencur, baik sachet maupun tinggal minum, Anda juga bisa membuatnya sendiri. Untuk Anda yang ingin membuatnya sendiri berikut adalah bahan dan cara pembuatannya yang dikutip dari laman AKG Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Bahan-bahan:

200 gram beras putih (rendam dalam air selama 3 jam, sangrai lalu haluskan)

6 ruas kencur

2 ruas jahe

600 ml air

1 sdm asam jawa

240 gram gula jawa

50 gram gula pasir

Langkah Pembuatan:

1. Kupas kulit, cuci bersih dan parut halus kencur, jahe dan kunyit.

2. Panaskan air lalu rebus kencur, jahe, kunyit, air asam jawa, gula pasir dan gula jawa hingga mendidih. 

3. Jika sudah mendidih, saring air rebusan. Pisahkan ampas dengan air rebusan.

4. Selanjutnya, masukkan beras yang sudah direndam dan dihaluskan ke dalam air rebusan. Aduk rata dan tunggu hingga pati kencur atau beras mengendap di bawah. Beras kencur di saring, lalu tuang ke gelas untuk disajikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.