Sukses

15 Tahun Absen, Linda Evangelista Tampil Perdana di New York Fashion Week 2022

Supermodel Linda Evangelista kembali tampil di catwalk setelah 15 tahun absen dari dunia mode.

Liputan6.com, Jakarta - Supermodel Linda Evangelista kembali tampil di catwalk. Wanita berusia 57 tahun itu membuat cameo kejutan di perayaan ulang tahun ke-25 Fendi atas tas Baguette yang terkenal. Penampilan Linda dengan gaun biru yang tebal menjadi penutup show Fendi di New York Fashion Week 2022.

Linda sempat berhenti dari dunia modeling usai prosedur pembekuan lemak yang membuatnya "cacat permanen". Setelah tak tampil di catwalk selama 15 tahun terakhir, Evangelista disambut tepuk tangan meriah dari sesama supermodel era 1990-an seperti Christy Turlington Burns, Shalom Harlow, Amber Valletta dan Kate Moss.

Di akun Instagram pribadinya, wanita kelahiran 10 Mei 1965 ini membagikan cuplikan penampilannya. Dikutip dari News.com.au, Senin (12/9/2022), model asal Kanada tersebut mengatakan merasa “diberkati” untuk bisa ambil bagian.

"Kim Jones yang multidisiplin dan sangat berbakat menciptakan perayaan kolaboratif epik dari keahlian Fendi, bersama dengan Silvia Fendi, Delfina Delettrez, Tiffany dan bantuan dari teman baik kami Marc Jacobs," tulisnya.

"Saya diberkati untuk menjadi bagian darinya dan sangat bersyukur dikelilingi oleh teman dan keluarga seumur hidup, Carlyne Cerf de Dudzeele, Pat McGrath, Guido Palau, dan Ronnie Cooke Newhouse," ia menambahkan. Model Winnie Harlow, Kim Kardashian, Sarah Jessica Parker dan Naomi Watts juga duduk di barisan depan di acara Fendi.

Direktur Kreatif Fendi, Kim Jones menggambarkan Evangelista sebagai "pemimpin deretan model" di era 1990-an. "Ketika saya membaca tentang rasa sakit yang dia alami, saya menulis surat kepadanya karena saya tidak percaya bahwa orang dapat dibuang," tambahnya. Evangelista sebelumnya menyebut menjadi model merupakan mimpi masa kecil yang jadi kenyataan, saat ia mendapat momen ajaib dipotret oleh fotografer Steven Meisel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sedot Lemak

September tahun lalu, Evangelista menjelaskan alasannya tidak bekerja karena ia mengalami Paradoxical Adipose Hyperplasia (PAH). Ini merupakan pengerasan lemak lokal, setelah menjalani prosedur pengurangan lemak CoolSculpting.

Dia mengatakan risiko reaksi langka bukanlah sesuatu yang disadarinya sebelum menjalani operasi, mendorongnya untuk mengajukan gugatan sejak diselesaikan terhadap perusahaan induk CoolSculpting, Zeltiq Aesthetics Inc, dengan ganti rugi 50 juta dolar AS yang setara Rp742 miliar lebih. 

Wanita dengan tinggi 177cm ini mengatakan dirinya tidak bisa bekerja sejak menjalani tujuh sesi CoolSculpting. Ia menjalani proses tersebut pada Agustus 2015 hingga Februari 2016. "Saya senang berada di atas catwalk. Sekarang saya takut bertemu dengan seseorang yang saya kenal," katanya kepada People sembari menangis. 

"Saya tidak bisa hidup seperti ini lagi, dalam persembunyian dan rasa malu. Saya hanya tidak bisa hidup dalam rasa sakit ini lebih lama lagi. Saya bersedia untuk akhirnya berbicara," lanjut ibu satu anak itu.

Tiga bulan setelah perawatan, ia mulai melihat tonjolan di dagu, paha, dan area bra. Area yang sama yang ingin dia kecilkan tiba-tiba membesar, mengeras, dan jadi mati rasa.

"Saya mencoba memperbaikinya sendiri, mengira saya melakukan sesuatu yang salah," kata Evangelista. Ia pun mulai berdiet dan berolahraga lebih banyak. "Saya sampai di masa saya tidak makan sama sekali. Saya pikir saya kehilangan akal sehat," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Mengucilkan Diri

Linda Evangelista adalah salah satu supermodel top pada 1990-an. Ia dianggap sebagai salah satu model paling sukses dan berpengaruh sepanjang masa dan telah tampil di lebih dari 700 sampul majalah.

Sejak berbagi alasan dia "bersembunyi" selama enam tahun terakhir, Evangelista terus membuatnya kembali menjadi sorotan yang puncaknya terjadi bulan lalu dalam penampilannya di sampul majalah Vogue Inggris edisi September. Tapi, supermodel itu mengatakan hal itu masih tidak berarti bahwa ia telah "kembali".

"Apakah saya sembuh secara mental? Benar-benar tidak. Tetapi saya sangat berterima kasih atas dukungan yang saya dapatkan dari teman-teman saya dan dari industri saya," katanya.

"Kamu tidak akan melihatku dengan pakaian renang, itu sudah pasti. Akan sulit untuk menemukan pekerjaan dengan hal-hal yang menonjol dari saya; tanpa retouching, atau meremas sesuatu, atau merekam sesuatu atau mengompresi atau menipu." Untuk pemotretan Vogue misalnya, dia menekankan bahwa wajah, rahang, dan lehernya telah direkatkan ke belakang.

"Itu bukan rahang dan leher saya di kehidupan nyata dan saya tidak bisa berjalan dengan selotip, karet di mana-mana," katanya. "Anda tahu, saya mencoba untuk mencintai diri saya apa adanya, tetapi lihat, untuk foto, saya selalu berpikir kami di sini untuk menciptakan fantasi."

4 dari 4 halaman

Pemulihan

Kilas balik pada Juni 2016 dia mengatakan sempat berobat ke dokter. "Saya menurunkan jubah saya. Saya menangis, dan saya berkata, 'Saya belum makan, saya lapar. Apa yang saya lakukan salah?" jelasnya.

Ketika dokter mendiagnosisnya dengan Paradoxical adipose hyperplasia (PAH), dia berkata, "Saya seperti, 'Apa-apaan itu?' Dan dia memberi tahu saya tidak ada diet, dan tidak ada olahraga yang akan memperbaikinya."

PAH merupakan efek samping langka yang memengaruhi kurang dari satu persen pasien CoolSculpting. Proses pembekuan menyebabkan jaringan lemak yang terkena menebal dan mengembang.

"Itulah bagian yang menjengkelkan," kata Dr. Alan Matarasso, ahli bedah plastik di New York City dan profesor di Northwell School of Medicine (dia tidak pernah merawat Evangelista). "Pasien datang untuk mengurangi sesuatu, dan kini itu membesar. Masalah PAH, dalam beberapa kasus mungkin tidak hilang. Dalam banyak keadaan, area yang terkena tidak lagi dapat dilakukan sedot lemak seperti sebelumnya."

Di sebuah pernyataan kepada People, perwakilan CoolSculpting menyebut prosedur "telah dipelajari dengan baik dengan lebih dari 100 publikasi ilmiah dan lebih dari 11 juta perawatan dilakukan di seluruh dunia" dan menambahkan efek samping langka yang diketahui seperti PAH "terus didokumentasikan dengan baik di informasi CoolSculpting untuk pasien dan penyedia layanan kesehatan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.