Sukses

45 Maskapai Penerbangan Tidak Lagi Terbang ke Hong Kong, Ada Apa?

Setidaknya 45 maskapai asing tidak lagi terbang ke Hong Kong, termasuk British Airways, Air France, dan Etihad.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai yang tidak lagi terbang ke Hong Kong akan terus menghindari kota itu selama ketidakpastian terkait aturan COVID-19 tetap ada. Setidaknya itulah peringatan yang diberikan kepala asosiasi maskapai global.

Direktur Jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), Willie Walsh, mengaku "kecewa" melihat bagaimana pembatasan perjalanan terkait pandemi terus membatasi penerbangan ke Hong Kong, melansir SCMP, Jumat (9/9/2022). "Saya tidak bisa melihat banyak maskapai penerbangan kembali saat ketidakpastian berlanjut," tuturnya.

Ia menyambung, "(Maskapai penerbangan tidak dapat) melakukan kapasitas di lingkungan di mana kapasitas masih terbatas. Itu keputusan yang sulit bagi banyak maskapai."

Ke depan, Walsh menambahkan bahwa sementara operator akan mengawasi Hong Kong, mereka akan "enggan untuk melakukan apa pun ke pasar sampai melihat bukti yang jelas bahwa pembatasan telah dihapus." Menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium, setidaknya 45 maskapai asing tidak lagi terbang ke Hong Kong, termasuk British Airways, Air France, dan Etihad.

Sebelum pandemi COVID-19, ada sekitar 85 maskapai yang mengoperasikan rute ke wilayah administrasi khusus Tiongkok tersebut. Virgin Atlantic memperpanjang penangguhan penerbangan London ke Hong Kong hingga Maret tahun depan alih-alih melanjutkan layanan pada bulan ini sesuai rencana karena "kompleksitas operasional yang sedang berlangsung".

Ketika negara-negara di dunia mulai mencabut pembatasan perjalanan COVID-19 sejak April lalu, China daratan dan Hong Kong tetap berpegang pada kebijakan yang mengharuskan para pelancong melakukan tes COVID-19. Pelancong juga wajib menjalani karantina di hotel saat kedatangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aturan Masuk Dilonggarkan

Hong Kong melonggarkan aturan masuk yang ketat mulai 12 Agustus 2022 dengan menerapkan skema perjalanan "3+4." Ini terdiri dari tiga hari karantina hotel dan empat hari lagi di bawah pengawasan medis di rumah dengan kebebasan bergerak yang terbatas.

Tapi, pembatasan awak tetap berlaku dengan awak pesawat yang berbasis di Hong Kong pada penerbangan penumpang yang diharuskan untuk dikarantina selama tiga malam di hotel yang ditunjuk saat kedatangan. Sementara itu, awak pesawat kargo yang berbasis di kota dibebaskan dari tindakan tersebut.

Awak pesawat asing yang singgah di Hong Kong tunduk pada sistem loop tertutup setelah diminta untuk menunjukkan hasil tes antigen cepat (RAT) negatif di titik keberangkatan mereka. Mereka dibawa ke hotel setibanya di kota dan diminta mengisolasi diri di kamar mereka sampai berangkat lagi.

Walsh menjelaskan, sementara Hong Kong masih jadi pusat penerbangan penting di kawasan itu, banyak aktivitas kini beralih ke hub bebas pembatasan lainnya. "Saya pikir akan butuh waktu bagi Hong Kong untuk pulih," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Peran yang Diambil Alih

Di sisi lain, Bandara Changi Singapura telah muncul sebagai pemimpin kawasan dalam hal lalu lintas penumpang internasional untuk kuartal kedua tahun ini, dengan Hong Kong bahkan tidak masuk 10 besar. Changi menangani 3,3 juta penumpang pada Juli 2022, sementara Bandara Internasional Hong Kong hanya menarik 401 ribu penumpang di bulan yang sama.

Walsh menambahkan, apakah Hong Kong bisa mendapatkan kembali statusnya sebagai pusat penerbangan tergantung pada tingkat di mana operator rumah kota, Cathay Pacific Airways, dapat membangun kembali jaringannya. Maskapai telah mulai terbang ke lebih banyak kota dan memiliki rencana untuk menggandakan jumlah tujuan dari 29 pada awal tahun jadi 60 pada akhir 2022.

Kapasitas penerbangan penumpang maskapai pada Juli 2022 adalah 12,4 persen dari tingkat pra-pandemi, sementara kapasitas kargo adalah 51 persen. IATA juga memperkirakan bahwa tingkat lalu lintas penumpang global akan pulih ke tingkat sebelum pandemi pada 2024, tapi pasar di Asia, termasuk China, tidak akan pulih hingga 2025.

4 dari 4 halaman

Aturan di Dalam Kota

Tidak hanya aturan perjalanan yang ketat dalam merespons pandemi COVID-19, anak-anak berusia lima tahun di Hong Kong harus segera menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 untuk memasuki restoran dan tempat lain di bawah skema Vaccine Pass. Pengumuman tersebut disampaikan otoritas Hong Kong pada Kamis, 8 September 2022.

Mengutip Hongkongfp, Wakil Sekretaris Kesehatan Libby Lee mengatakan, pengaturan baru untuk anak-anak berusia lima hingga 11 tahun akan diluncurkan dalam dua tahap. Mulai 30 September 2022, anak yang berada dalam kelompok usia tersebut harus menerima suntikan vaksin COVID-19 pertama mereka.

Jika menerima dosis pertama lebih dari tiga bulan yang lalu, mereka akan diminta menerima suntikan kedua. Fase kedua akan dimulai pada 30 November 2022, ketika semua anak dalam kelompok usia tersebut harus menerima dua suntikan vaksin COVID-19.

Lee mengatakan, anak-anak atau anggota keluarga mereka dapat menunjukkan salinan fisik dari catatan vaksinasi mereka dengan kode QR, atau foto kode QR yang disimpan di ponsel pintar mereka. Sebuah fitur baru juga akan ditambahkan ke aplikasi LeaveHomeSafe yang memungkinkan orangtua untuk menyimpan catatan vaksinasi anak-anak mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.