Sukses

Tinder Swindler Menuju ke Pengadilan untuk Melawan Keluarga Leviev Asli

Lelaki berjuluk Tinder Swindler ini menggunakan nama Simon Leviev selama berpura-pura jadi bagian dari keluarga pengusaha berlian asal Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pria yang disebut Tinder Swindler menuju babak baru. Sebelumnya, lelaki yang menggunakan nama Simon Leviev ini menjalani hidup mewah sambil berpura-pura jadi bagian dari keluarga pengusaha berlian asal Israel.

Dikutip dari Page Six, Kamis (23/6/2022), ia bahkan menipu perempuan untuk mengambil pinjaman dan memberinya banyak uang. Pria yang bernama asli Simon Hayut tersebut akan diadili di Israel pekan depan sebagai bagian dari gugatan yang diajukan terhadapnya oleh keluarga Leviev asli.

"Kami telah menderita gara-gara 'Tinder Swindler' selama bertahun-tahun. Kami tahu ia menipu perusahaan dan perempuan lain yang menghubungi kami. Kami berusaha keras untuk membuatnya berhenti, melawannya, dan melaporkannya ke polisi," kata CEO Leviev Group USA dan putri taipan berlian Israel Lev Leviev, Chagit Leviev.

Simon adalah subyek film dokumenter hit Netflix The Tinder Swindler. Chagit melanjutkan saat melihat film itu rilis, ia melihat permainan sudah berakhir untuknya.

"Anda tidak bisa lagi berpura-pura siapa Anda, Anda tidak bisa lagi memanipulasi dan berbohong pada perempuan. Anda tertangkap basah. Semua orang melihat Anda," katanya. "Di kepalanya, ia memiliki perusahaan, ini sangat sakit dan sangat gila."

Chagit menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun "perusahaan menghubungi kami meminta dibayar dan mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan transfer untuk jet pribadi dan kapal pesiar pribadi," namun menonton film dokumenter itu, "sangat mengejutkan melihat aspek emosionalnya." Tidak jelas bagaimana pria yang mengaku Simon Leviev ini berencana membela diri, tapi ia telah meminta untuk tidak hadir di pengadilan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gugatan

Sebelumnya, Simon digugat secara perdata oleh keluarga raja berlian asli, Lev Leviev, karena mengaku-mengaku jadi anggota keluarga dan memperkaya diri sendiri secara tidak adil menggunakan nama belakang mereka. Gugatan hukum itu didaftarkan di Tel Aviv, Israel.

Dalam dokumen itu, seperti dikutip dari People, disebutkan bahwa "sejak lama, (Simon) membuat pernyataan palsu dengan mengklaim sebagai putra Lev Leviev dan menerima banyak keuntungan (termasuk keuntungan materi)."

"Keluarga menuduh bahwa Hayut dengan licik menggunakan kata-kata palsu, mengklaim sebagai anggota keluarga Leviev, dan menyebutkan bahwa keluarganya akan membayar dan menanggung biaya yang dikeluarkannya," sambung pernyataan dalam dokumen tersebut.

Dalam film yang tayang di Netflix pada 2 Februari 2022, Hayut disebutkan mengganti namanya dan mengklaim sebagai putra pengusaha berlian ternama di akun Tinder-nya. Dengan identitas palsu itu, ia menarik perhatian perempuan dan merayu mereka untuk meminjamkan uang. 

Simon disebut telah meraup sekitar 10 juta dolar AS atau Rp143 miliar dari orang-orang di berbagai negara. Ia pun sempat divonis bersalah atas penipuan, pencurian, dan pemalsuan dengan hukuman 15 bulan penjara pada Desember 2019.

3 dari 4 halaman

Kata Pengacara

Pengacara Guy Ophir yang mewakili keluarga Leviev mengatakan bahwa Shimon Hayut akan menghadapi lebih banyak gugatan hukum di masa depan. "Gugatan perdata ini hanya permulaan dari sejumlah gugatan hukum yang firma saya kerjakan saat ini," katanya lewat pesan tertulis.

Ia mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan gugatan moneter terhadap Hayut dan afiliasi yang bekerja sama dengannya. "Termasuk beberapa laman yang memiliki usaha patungan dengan Hayut dan/atau telah menawarkan untuk membeli akting cemerlang darinya. Siapa pun yang akan mencoba memanfaatkan dari skema ini akan dituntut," ia menegaskan.

Dalam kesempatan berbeda, Chagit telah menyebut Hayut sebagai penipu yang mencuri identitas keluarganya dan mengeksploitasi nama baik mereka untuk menipu korban hingga jutaan dolar.

"Ia tidak ada hubungannya dengan keluarga Leviev dan tidak berafiliasi dengan perusahaan kami LLD Diamonds," ucap Chagit.

"Saya lega identitas asli dan aksinya terekspos secara global dan berharap ini akan mengakhiri tindakannya yang tidak bermoral. Gugatan hukum telah kami daftarkan hari ini sebagai langkah awal dari banyak upaya yang akan kami ambil agar ia dihukum sesuai perbuatannya," imbuh dia.

4 dari 4 halaman

Mengaku Anak Raja Berlian

Simon memang dilaporkan mengaku sebagai putra miliarder Rusia-Israel, Lev Leviev. Ia akan menghujani perempuan yang ditemuinya di Tinder dengan perjalanan dan hadiah mewah.

Disebutkan, Simon akan menggunakan uang yang diambilnya dari korban lain. Ia lalu akan meminta lebih banyak uang dengan kedok kebutuhan untuk melindungi identitasnya karena masalah keamanan.

Hayut akhirnya ditangkap dan didakwa bertindak penipuan, pencurian, dan pemalsuan. Ia menghabiskan lima bulan penjara sebelum dibebaskan dengan "perilaku baik" pada Mei 2020.

Namun, setelah keluar dari penjara, ia mulai berbagi foto di Instagram tentang dirinya yang menikmati kehidupan mewah. Ia memamerkan aktivitas glamornya hingga seluruh akun dihapus menyusul reaksi negatif dari film dokumenter tersebut.

Dilansir dari Daily Mail,Hayut diduga memikat perempuan dengan jet pribadi, kapal pesiar, dan mobil mewah. Dalam wawancara televisi pertamanya sejak film itu dirilis, ia menyebut cerita itu dibuat-buat.

"Saya bukan 'Tinder Swindler,''' kata Hayut pada Inside Edition dalam preview clip dari wawancara eksklusif dua bagian yang ditayangkan saat itu. "Saya bukan penipu dan saya bukan pembohong. Orang tidak mengenal saya, jadi mereka tidak bisa menilai saya."

Ia melanjutkan "Saya hanya seorang pria lajang yang ingin bertemu dengan beberapa gadis di Tinder." Ia juga menyebut dirinya "begitu gentleman."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.