Sukses

Dampak Perubahan Iklim, Pesawat Akan Lebih Sering Alami Turbulensi di Masa Depan

Para penumpang akan lebih banyak mengalami turbulensi di masa depan. Lalu apa kaitan turbulensi dengan perubahan iklim?

Liputan6.com, Jakarta - Saat sedang naik pesawat terbang, turbulensi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Setidaknya ada satu kali turbulensi terjadi di setiap penerbangan.

Saat itu terjadi, para penumpang harus mengencangkan sabuk pengaman setelahnya, karena kemungkinan penerbangan tersebut akan mengalami lebih banyak turbulensi dari sebelumnya. Turbulensi adalah berubahnya kecepatan aliran udara yang mampu mengguncang badan pesawat.

Pilot biasanya mencoba menghindari turbulensi dengan terbang di lapisan atmosfer terendah yang paling dekat dengan bumi. Sayangnya, akibat krisis iklim menyebabkan atmosfer bumi berubah.

Studi baru menunjukkan, atmosfer bumi meningkat karena perubahan iklim. Para ahli berpendapat, hal ini akan memengaruhi dunia penerbangan.

Dilansir The Sun, 2 Desember 2021, penelitian baru yang diterbitkan oleh Science Advances, menemukan ketika planet mulai memanas akibat krisis, atmosfer yang paling dekat dengan bumi pun ikut meningkat. Hal tersebut membuat pilot perlu terbang lebih tinggi untuk menghindari turbulensi.

Para penumpang pun akan lebih banyak mengalaminya di masa depan. Turbulensi disebabkan oleh pergerakan udara yang berubah secara tiba-tiba, dengan kecepatan yang juga ikut berubah.

Hal itu akan meningkat dalam beberapa dekade mendatang saat bumi makin memanas. Turbulensi bisa sangat parah dan akan membuat para pilot gugup.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perbedaan Suhu

Menurut penelitian dari University of Reading, Inggris, menyimpulkan hal tersebut akan dianggap umum saat 2050--2080. Perubahan iklim yang saat ini terjadi juga menyebabkan perbedaan suhu.

Hal itu berdampak kepada udara memiliki kecepatan yang cepat, sehingga bisa dimanfaatkan oleh pilot untuk menghemat bahan bakar. Namun tetap saja, turbulensi tentu bisa sangat mengganggu penerbangan.

"Perbedaan suhu ini bisa menyebabkan peningkatan kecepatan angin yang bisa menimbulkan lebih banyak turbulensi," kata para ahli memperingatkan, seperti yang dikutip dari The Sun. Salah seorang peneliti, Paul Williams mengatakan, turbulensi yang cukup kuat yang dapat melepas sabuk pengaman dan melempar penumpang serta awak kabin pesawat dari tempat duduk mereka.

Hal itu bisa dua atau tiga kali lebih sering terjadi di masa mendatang. "Bagi sebagian besar penumpang turbulensi ringan hanya sekadar gangguan ringan yang tidak mengenakkan. Tapi bagi penumpang yang takut turbulensi ringan sekalipun bisa menegangkan," tambah Williams.

3 dari 4 halaman

Menghindari Turbulensi

Seorang ilmuwan di National Center for Atmospheric Research in Boulder, Colorado, Dr Robert Sharman, dan kreator TurbulenceForecast.com, Peter Murray, menjelaskan bagaimana cara mengurangi bahkan hingga menghindari kemungkinan terjadinya turbulensi.

Dikutip dari kanal Global Liputan6.com yang melansir dari News.com.au, ada sejumlah cara untuk mengurangi hingga menghindari turbulensi saat bepergian menggunakan pesawat. Salah satunya, jangan duduk di bagian belakang pesawat. Duduk di dekat sayap bisa membantu mengurangi guncangan selama penerbangan.

Terbang pada pagi hari juga bisa membantu, karena kemungkinan terjadinya turbulensi pada pagi hari tergolong kecil. Penyebabnya, karena matahari tak memiliki waktu untuk 'menyiapkan' cuaca dan badai lebih tenang serta belum begitu berkembang.

Yang tak kalah penting, tenangkan pikiran Anda dan coba perhatikan gelagat dari para awak kabin pesawat. "Selama turbulensi, perhatikan bagaimana para awak kabin tampak tenang dan melakukan pekerjaannya seperti tak terjadi apa-apa," terang Murray.

Berdasarkan penjelasan Murray, jika sedang berada di pesawat, Anda dapat bertanya tentang penerbangan tersebut kepada pilot. Kemungkinan besar mereka telah melalui rute itu pada hari yang sama dan dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi. Terakhir, jangan lupa pakai sabuk pengaman. Walaupun lampu sabuk pengaman telah dipadamkan, ada baiknya Anda tetap menggunakannya.

4 dari 4 halaman

Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.