Sukses

Tanpa Bekal Pendidikan Formal, Petani di China Bangun Istana Senilai Rp22 Miliar

Istana petani di China itu menggabungkan beragam jenis arsitektur.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang petani di China mencuri perhatian dunia. Bukan karena hasil panennya yang melimpah, melainkan karena membangun istananya sendiri. Ia rela merogoh kocek hingga 10 juta Yuan atau setara Rp22 miliar demi bangunan itu.

Melansir dari laman news.ynet.com, Kamis, 7 Oktober 2021, Li Jiguang merupakan seorang petani di Kota Xinxu, Kota Beiliu, Yulin. Baru-baru ini bangunannya yang megah itu menarik perhatian publik dan menarik puluhan ribu orang untuk mengunjunginya dalam satu hari.

Istana ini terletak di ladang perkebunan di Kota Xinxu, Kota Beiliu. Warganet pun menanyakan bagaimana ia sebagai seorang petani bisa merancang gedung 10 lantai itu, dari mana uangnya, dan apakah aman digunakan.

Selama liburan Festival Ching Ming tahun ini, seorang reporter dari Nanguo Zaobao mengunjungi "bangunan aneh" ini dan pemiliknya, Li Jiguang. Di pintu masuk ia memasang pemberitahuan keselamatan yang melarang siapa pun masuk.

Pada 4 April 2021 sore, reporter itu berjalan ke ladang perkebunan di Kota Xinxu dan memperlihatkan penampakan bangunan setinggi 30 meter ini dari kejauhan. Bentuknyasangat kontras dengan rumah komersial di dekatnya.

"Bangunan aneh" setinggi 10 lantai itu menggabungkan berbagai gaya arsitektur. Komponen eksternal yang menonjol termasuk kubah bergaya Rusia, air mancur teko emas, paviliun jamur, pagar Prancis, dan menara lonceng.

Karena larangan masuk itu, wisatawan hanya dapat mengambil gambar atau mengambil gambar di luar dengan ponsel mereka. Salah satunya Liu, seorang turis dari Guangdong.

Ia mengatakan sengaja melakukan perjalanan ke tempat itu setelah melihat beritanya di internet. Ia mengaku sangat mengagumi perancangnya. 

 * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dalam Gedung

Seorang reporter sempat masuk ke dalam gedung tersebut dan menyebut gedung tersebut belum direnovasi, tapi beberapa komponen bangunan utama telah terbentuk. Lantai pertama biasanya digunakan untuk memajang patung dari berbagai negara, dan dinding di lantai dua memiliki pahatan relief Tiongkok kuno yang dibuat oleh pemiliknya sendiri.

Melewati tangga gua pohon yang terbuat dari semen, yang merupakan pohon berusia 10.000 tahun, dan Anda bisa naik ke lantai 3. Ada jembatan kaca, paviliun suku primitif, zenith langit bintang, dan menara lonceng.

Li Jiguang mengatakan bahwa ia juga berencana untuk memasang peralatan pencitraan di langit-langit lantai tujuh sehingga pengunjung dapat menonton gambar 3D hewan dan tumbuhan. Ia juga membangun model helikopter di sebelah koridor gedung itu. Berdiri di lantai bawah, helikopter terlihat seperti melayang di atap.

"Saya telah melakukan proyek konstruksi selama beberapa dekade. Pondasi, pilar, dan balok bangunan ini telah dirancang secara ketat agar benar-benar kokoh," Li Jiguang berkata, dia berusia lebih dari 60 tahun pada tahun ini.

 

3 dari 4 halaman

Gedung Seni Petani

Dia suka melukis sejak kecil. Lukisan dan pahatan memiliki wawasan unik tentang kreativitas dan keahlian teknik. Setelah dewasa, ia berkecimpung dalam industri konstruksi dan pandai mengerjakan proyek-proyek industri konstruksi ekologis. Namun, ia tidak bersekolah formal sehingga tidak dapat menggambar.

Sebelum konstruksi, desain setiap pekerjaan ada di pikirannya. Li Jiguang mengatakan bahwa nama resmi bangunan ini adalah "Gedung Seni Petani", yang merupakan inti dari karya desainnya sepanjang hidupnya.

Menurut rencana, daerah ini akan menjadi kawasan wisata, dan pemerintah daerah akan membangun bangunan landmark di sini. Karena prestasinya dalam proyek konstruksi dan desain ekologis diakui, pemerintah mengalokasikan lebih dari tiga hektare tanah dan menandatangani perjanjian kerja sama 50 tahun.

4 dari 4 halaman

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.