Sukses

Ribuan Wisatawan Padati Tembok Besar China, Simbol Perayaan Kalahkan Covid-19

Di Hari Buruh Internasional, warga China menikmati liburan lima hari dengan hiruk pikuk pariwisata, termasuk di Tembok Besar.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini beredar foto-foto yang memperlihatkan ribuan orang berkumpul di Tembok Besar China. Para pengunjung memenuhi tempat wisata itu, dengan hanya sedikit yang mengenakan masker dalam liburan memperingati Hari Buruh Internasional di China. Foto yang diambil memperlihatkan bagaiman ribuan wisatawan berdesak-desakan dan tak ada jarak sosial seolah pandemi Covid-19 tak terjadi.

Tembok Besar China merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Tempat wisata itu biasanya menerima hingga 80 ribu penggunjung setiap harinya. Dilansir dari laman The Sun, 4 Mei 2021, pemandaagan ini terjadi ketika dunia melaporkan hingga lebih dari 900 ribu kasus Covid-19 setiap harinya dalam sepekan terakhir.

Sedangka China melaporkan hanya ada 11 kasus baru di China daratan pada pekan lalu dan mengklaim semua kasus baru berasal dari luar negeri. Bahkan hanya ada empat kasus kematian yang tercatat akibat Covid-19 sejak April lalu.

Sementara itu, foto ribuan orang yang berada di Tembok Besar itu terjadi pada Hari Buruh Internasional. Saat itu warga China menikmati liburan lima hari dengan hiruk pikuk pariwisata. Kejadian itu disebut-sebut sebagai perayaan simbol perayaan masyarakat China berhasil mengalahkan Covid-19.  Meski begitu tetap ada kekhawatiran akan terjadi klaster baru Covid-19 di tempat wisata tersebut.

Kabarnya, ada 200 juta perjalanan yang dilakukan oleh warga China selama akhir pekan yang panjang. Selain Tembok Besar, mereka juga memadati tempat-tempat wisata seperti Yellow Crane Tower, West Lake dan Palace Museum. Bahkan adaa juga yang menghadiri Strawberry Music Festival di Wuhan.

Pemerintah China selalu mengeklaim, penguncian ketat, kepatuhan warganya terhadap peraturan, dan pengetesan massal membuat mereka bisa mengalahkan Covid-19. Dengan total kasus 90.697 dan 4.636 korban meninggal, China membuat perbedaan signifikan dengan negara besar lain dalam urusan menangani Covid-19.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

270 Juta Orang Sudah Divaksinasi

"Berkat langkah-langkah penanggulangan epidemi yang efektif diadopsi oleh China, liburan lima hari ini diharapkan bisa melepaskan permintaan yang terpendam untuk penanganan transportasi, termasuk udara," ucap Shang Kejia, Wakil Direktur Departemen Transportasi Administrasi Penerbangan Sipil China.

Selain itu, tiket perjalanan penerbangan domestik dan ke taman hiburan selama libur Hari Buruh, dengan cepat terjual habis. China mengklaim vaksinasi massal berbagai kota telah membantu meningkatkan kepercayaan dalam perjalanan. Sekitar 270 juta oang dilaporkan telah diberikan suntikan vaksinasi.

Shang menjelaskan baik volume dan harga tiket penerbangan menunjukkan pertumbuhan yang pesat. China telah lama dituduh dan berusaha untuk menutupi kasus Covid-19. Belum lama, Wu Zunyou, Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China mengumumkan ada strain telah ditemukan di beberapa kota China.

Pengumumnya menimbulkan kepanikan di platform media sosial China. Weibo, lebih dari 80 juta penggunanya membaca tagar “varian virus India terdeteksi di beberapa kota di China”. Namun, hal itu tidak terbukti berdampak pada orang yang melakukan perjalanan selama libur Hari Buruh.  (Muhammad Thoifur).

3 dari 3 halaman

Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.