Sukses

Cerita di Balik Kue Kering Berwujud Batu Bata dan Adukan Semen yang Viral

Ingin tampil beda di saat lebaran nanti? Anda bisa coba memesan kue kering berwujud batu bata dan adukan semen ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja ide dari Irhas Fii Ramadhan dari Workshop Susah Waras. Alih-alih membuat kue kering biasa, pemuda berusia 27 tahun asal Bandung itu memilih bentuk batu bata dan adukan semen. Mereka yang tak teliti bisa mengira itu sebagai batu bata dan adukan semen asli.

Kue batu bata dan adukan semen itu dinamai Kue Kering Cap Tiga Bata. Produk kuliner unik itu telah dirilis di salah satu marketplace mulai 22 April 2021, dan dipromosikan lewat media sosial, seperti Twitter dan Instagram.

Irhas mengaku terinspirasi membuat kue tersebut setelah setiap hari mengamati para kuli bangunan yang membangun rumah di kiri dan kanan workshop miliknya. Ia pun mulai memikirkan cara mewujudkannya.

"Dari 2020 sih udah kepikiran buat bikin makanan khas Susah Waras yang etalase labelnya ‘Susah Wareg’ atau susah kenyang, tapi terkadang konsep yang saya pikirkan itu susah bagi saya dan menyusahkan orang lain," kata Irhas kepada Liputan6.com pada Kamis, 29 April 2021.

"Saya juga pengen bikin konsep yang belum banyak dibuat oleh manusia di planet bumi ini. Akhirnya, kepikiranlah untuk buat kukis batu bata dengan krim mortar semennya," imbuhnya.

Produksi kue batu bata dan adukan semen dimulai sekitar awal Maret 2021. Bahan-bahan yang digunakan untuk kue tersebut seperti pada umumnya kue, seperti tepung terigu, telur, dan susu. Proses pembuatannya mengikuti resep yang umum, hanya saja ia mencetaknya menyerupai batu bata.

Setelah itu, adonan kue dipanggang dan dimasukkan ke dalam kemasan kedap udara. Seluruh produksi dilakukan di workshop yang juga merupakan rumah pribadinya di kawasan Buah Batu, Bandung.

"Untuk rasanya itu rasa cokelat, dan teksturnya sih, saya bilang mirip sama batu bata asli. Ini karena saya melakukan risetnya dengan menggigit bata sungguhan untuk mengetahui seberapa keras dan kasarnya," jelas Irhas.

 

Kue produksinya sontak direspons publik setelah perilisan. Banyak yang mengaku bingung dan terkejut dengan ide tersebut, lainnya mengagumi ide kue batu bata tersebut karena belum pernah ada sebelumnya.

"Keliatannya pada syok sih. Ada juga yang meragukan kira-kira benda ini bisa dimakan atau nggak. Ada juga yang nggak habis pikir dengan berbagai hal yang dilakukan sama Susah Waras, tapi ada juga yang kesal sih ngeliatnya, hehehe," ucap Irhas.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pasang Harga Unik

Kue kering berbentuk batu bata itu bisa tahan hingga 6 bulan, sedangkan krimnya yang menyerupai adukan semen bisa bertahan sampai dengan 3 bulan di suhu ruangan. Kukis ini bisa bertahan lama asalkan disimpan di suhu ruangan yang sejuk, tidak lembab, tidak panas dan tidak dingin seperti suhu lemari pendingin.

Tak hanya bentuknya yang unik, Kue Kering Cap Tiga Bata ini pun dijual dengan harga yang unik, yaitu Rp123.456 per paket. "Nggak ada alasan khusus sih, ingin buat kesal aja liat harganya terus tertarik untuk lihat produknya. Selain itu, susunan angka tersebut unik nan greget sih," kata Irhas.

Sejak perilisannya di salah satu marketplace, kue kering ini sudah habis terjual sebanyak 128 paket. Konsumen yang berminat harus memesan terlebih dulu dan menunggu selama tujuh hari sebelum dikirim ke rumah anda. Pemesannya sejauh ini berasal dari berbagai daerah, seperti Bandung, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.

 

Setiap pembelian satu paket Kue Kering Cap Tiga Bata, konsumen akan mendapatkan kue kering berbentuk batu bata, buttercream semen, sekop, palet kayu, sendok semen, ember semen, sticker dan thank you card. Irhas menjamin proses pembuatan kue higienis dan dikemas dengan baik.

Sebelum dikirim ke pembeli, toples yang berisi kue berbentuk batu bata akan dibungkus menggunakan bubble wrap. Beberapa alat pendukung juga akan dimasukkan ke dalam plastik zip, lalu dimasukkan dalam kemasan kardus dan dililit lagi dengan bubble wrap. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

3 dari 3 halaman

Camilan Tradisional yang Makin Kekinian

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.