Sukses

Kamala Harris dan Tradisi Panjang Politik Perhiasan Mutiara

Pakai perhiasan mutiara saat pelantikan presiden dan wakil presiden Amerika Serikat, seperti yang dilakukan Kamala Harris, dianggap tak semata tradisi.

Liputan6.com, Jakarta - Kamala Harris boleh saja jadi wakil presiden (wapres) perempuan pertama Amerika Serikat, sekaligus orang keturunan Asia yang menempati jabatan tersebut. Namun, rekan Joe Biden ini tak meninggalkan kebiasaan lama.

Ini direfleksi lewat pemilihan perhiasan mutiara saat pelantikan di Gedung Capitol, Washington D.C., beberapa waktu lalu. Melansir laman Vogue US, Selasa (26/1/2021), aksesori dari mutiara nyatanya telah tertanam dalam sejarah mode Amerika.

Pemakaiannya dicontohkan figur-figur kenamaan, seperti Jackie O, Barbara Bush, dan Hillary Clinton. Harris sendiri mengokohkan posisinya ketika mengenakan desain pahatan perhiasan modern karya Wilfredo Rosado.

Pada malam pelantikan, perayaan penting akan posisinya dalam pemerintahan baru, Harris juga melengkapi gaun payet hitamnya dan mantel longline serasi dari Sergio Hudson dengan sepasang anting berlian berhias mutiara. Aksesori itu merupakan keluaran toko perhiasan Irene Neuwirth.

Mutiaranya dijelaskan kentara melambangkan perkumpulan yang dicintainya, Alpha Kappa Alpha. Keputusan ini dianggap telah membantu menemukan kembali ide "politik mutiara," setidaknya selama setahun terakhir.

Menghormati pengangkatan bersejarah perempuan 56 tahun itu, banyak pria dan wanita memakai perhiasan mutiara mereka saat selfie dan mengunggah gambar itu ke akun media sosial masing-masing. Di antara mereka, ada stylist selebritas Karla Welch.

Welch tampak memasangkan kalung klasiknya dengan topi baseball bertuliskan nomor 46 untuk menghormati Presiden Joe Biden. Selain Kamala Harris, banyak juga perempuan lain di pelantikan presiden AS yang memilih mutiara simbolis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Melampaui Semata Tradisi

Perwakilan Barbara Lee, anggota kongres dari distrik kesembilan California, berkicau bahwa ia memakai kalung mutiara yang dulunya milik Shirley Chisholm. Chisholm merupakan wanita kulit hitam pertama yang terpilih jadi anggota Kongres dan wanita kulit hitam pertama yang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Partai Demokrat.

Kemudian, dalam mode aksesori yang lebih halus beraksen mutiara, penyair muda Amanda Gorman memberi penghormatan pada Maya Angelou dengan mengenakan perhiasan yang diberikan kepadanya oleh Oprah.

Didesain oleh Of Rare Origin, cincin itu menampilkan seekor burung di dalam sangkar emas yang dihiasi mutiara, mengacu pada puisi Angelou "I Know Why The Caged Bird Sings." Kemudian, tentu saja, ada J.Lo., yang tampil gemerlap dalam busana putih dan sepasang anting mutiara dari Chanel.

Pada pelantikan presiden dan wapres AS pekan lalu, perhiasan mutiara dideskripsikan melampaui tradisi dan jadi lebih politis, serta bergaya dari sebelumnya. Pengukuhannya tentang optimisme, harapan, kekuatan, dan rasa lega.

Itu adalah momen di mana politik dan mode menyatu dengan cara yang berani dan inovatif. Mutiara memang akan selalu melambangkan keanggunan, tapi sekarang, dalam desainnya yang paling berseni dan penuh makna, material perhiasan ini juga telah melambangkan gerakan progresif.

3 dari 3 halaman

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.