Sukses

Desainer Kanada Dijerat Kasus Perdagangan Seks, Korbannya Diduga Lebih dari 100 Orang

Desainer Kanada tersebut didakwa menggunakan bisnis fesyennya sebagai kedok untuk menutupi usaha perdagangan seks, sekaligus memancing para korban sebelum terpedaya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang desainer berdarah Finlandia-Kanada ditahan di Kanada pada Senin, 14 Desember 2020, setelah menjalani peradilan di Amerika Serikat atas tuduhan menggunakan bisnis fesyennya untuk menutupi perdagangan seks dan aktivitas ilegal lainnya. Desainer bernama Peter Nygard ditahan oleh otoritas Kanada dan kini ditahan di Winnipeg.

Dikutip dari laman CNN, Rabu (16/12/2020), Kepolisian Berkuda Kerajaan Kanada merilis bahwa pemilik Nygard International tersebut sedang menunggu jaminan dan proses ekstradisi. Sementara, jaksa federal telah mengajukan dakwaan kepada pria tersebut sejak 23 November 2020, tetapi baru diungkapkan kepada publik pada Selasa, 15 Desember 2020.

Dalam dokumen terungkap Peter Nygard didakwa atas sembilan kejahatan, termasuk tuduhan pemerasan, yang terjadi antara 1995 hingga 2020. Taipan bisnis itu bersama karyawannya didakwa menggunakan karir modeling dan pekerjaan industri fesyen lainnya untuk memancing korbannya masuk ke lingkaran Nygard dan memerangkapnya di sana.

Para korban kemudian diserang secara seksual, dibius, dan atau dipaksa berhubungan seksual dengan Nygard. Kebanyakan korban merupakan perempuan di bawah umur yang memiliki latar belakang tidak menguntungkan atau pernah mengalami kekerasan.

Sebelum menghadapi proses hukum di Kanada, pria yang menjabat Kepala Nygard International hingga Februari tahun ini, telah lebih dulu ditangkap oleh otoritas hukum AS. Sementara, permintaan penangkapan sementara Kanada mengungkapkan otoritas AS menjalankan penyelidikan jangka panjang terhadap Nygard.

Termasuk di dalamnya adalah wawancara dengan lebih dari dua lusin terduga korban. Nygard juga diketahui memiliki setidaknya 40 entitas perusahaan berbeda yang diorganisir di seluruh dunia - dan bahwa mereka merawat banyak aset termasuk real estate, kapal pesiar, dan properti lainnya di banyak negara.

Ken Frydman, juru bicara untuk Nygard, tak mengomentari kasus tersebut saat CNN menghubunginya pad Selasa lalu. Sebelumnya, ia menyebut tuduhan yang diajukan kepada kliennya adalah keliru dan semata bertujuan untuk merusak reputasi Nygard dan bisnisnya. 

"Nygard terbuka dengan investigasi yang dilakukan oleh aparat federal dan berharap namanya dibersihkan," ujar Frydman sesaat setelah penggerebekan yang dilakukan aparat ke dua kantor Nygard, kepada CNN, pada Februari lalu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pesta Jebakan

Dalam dokumen dakwaan disebutkan setidaknya lusinan perempuan dewasa dan di bawah umur yang diduga menjadi korban Nygard. Jaksa juga meminta korban lain untuk melapor. Jaksa mengatakan pria itu dan beberapa karyawannya menggunakan penipuan, tekanan, dan pemaksaan hingga menyebabkan korban terlibat dalam perdagangan seks.

Ia juga mempertahankan para korban untuk menjadi pemuas seksual Nygard dan sesekali menjadi gratifikasi bagi teman dekat dan rekan bisnis Nygard. "Nygard mempertahankan kontrol atas para korban melalui ancaman dan janji untuk menghadiahi atau menahan kesempatan menjadi model dan jenjang karir lainnya, memberi hadiah dan menahan dukungan finansial dan lewat cara pemaksaan lainnya, termasuk memata-matai pembatasan pergerakan, dan isolasi fisik," demikian isi dakwaan itu.

Ia juga kerap menggelar 'pesta memanjakan' yang dibayar menggunakan dana perusahaan Nygard. Para tamu pesta yang merupakan para calon korban dijamu dengan makanan dan minuman gratis, serta layanan spa. Jaksa menuduh hal itu adalah samaran Nygard dan karyawannya untuk menjaring korban. Beberapa karyawan akan menyeleksi para tamu lewat tampilan fisiknya untuk memastikan mereka terlihat menarik bagi Nygard dan mengundangnya ke properti desainer itu.

Pesta tersebut kerap digelar di pulau pribadinya di Bahama, tetapi jaksa menuduh Nygard terlibat dalam penyerangan seksual dan perdagangan seks di AS, Bahama, Kanan, dan tempat lainnya, menggunakan karyawan dan dana perusahaan untuk mengintimidasi, mengancam, atau menyuap orang-orang yang diduga melakukan tindak kejahatan.

Tuduhan tersebut sesuai dengan klaim bahwa paraa korban telah mengajukan gugatan hukum lewat jaksa Greg Gutzler dan Lisa Haba. Keduanya menyebut terdapat lebih dari 100 korban bersaksi atas dugaan kekerasan sejak mereka menangani gugatan sepuluh perempuan anonim atas Nygard pada Februari lalu.

"Kasus inni benar-benar sebuah lingkaran perdagangan manusia internasional dengan magnitud yang belum pernah kami lihat sebelumnya," kata Lisa Haba kepada CNN, Maret lalu, beberapa bulan sebelum ia ditangkap dan didakwa. Haba dan Gutzler mengatakan mereka telah berbicara dengan mantan karyawan Nygard dan mereka menjelaskan perannya dalam memancing, membius, dan menutup mulut para korban desainer itu.

"Mereka karyawan perusahaan dan mereka dipekerjakan hanya untuk menjalankan lingkaraan perdagangan seks. Itulah pekerjaan mereka sebenarnya," kata Gutzler.

3 dari 3 halaman

Ayo Jaga Jarak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.