Sukses

210 Perajin Kecil Peroleh 210 Ponsel Pintar di Hari Batik Nasional

Terbuka dengan perkembangan teknologi untuk memasarkan produk dinilai sebagai bentuk adaptasi para perajin batik di masa pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Berlangsung di masa pandemi, Hari Batik Nasional tahun ini tak dirayakan seperti biasa. Namun, menurut Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI), Yanti Airlangga Hartarto, format berbeda ini tak seharusnya menghilangkan esensi peringatan yang dimaksud.

"Kami berharap peringatannya (Hari Batik Nasional) tak semata jadi selebrasi. Makanya pihak YBI pun secara aktif melakukan berbagai upaya untuk melestarikan kain batik Indonesia," katanya dalam perayaan virtual Hari Batik Nasional oleh YBI, Jumat (2/10/2020).

Sebagai salah satu bentuk komitmen nyata, pihaknya menyerahkan 210 smartphone untuk para perajin kain batik dalam skala kecil. Penyerahan secara simbolis pun telah dilakukan di kesempatan tersebut.

Angka 210 sendiri dipilih sebagai representasi dari peringatan Hari Batik Nasional, yakni tanggal dua, bulan 10. Smartphone dinilai penting sebagai medium adaptasi para perajin di masa pandemi COVID-19.

Pasalnya, acara-acara offline terpaksa batal karena aturan pembatasan demi menekan transmisi virus corona baru. Demi bertahan, industri kain batik Indonesia pun mau-tak mau harus makin dekat dengan pemasaran digital.

Pemasaran yang terus bergulir, diharapkan Yanti dapat mendorong para perajin menghasilkan kain batik sesuai ciri khas daerah masing-masing. "Juga, dengan terus beradaptasi, terutama di masa pandemi, dan terbuka dengan perkembangan teknologi untuk memasarkan produk secara online," sambungnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rilis Lagu Batik

Di kesempatan yang sama, pihaknya pun merilis lagu batik. "Ini merupakan suara hati terdalam kepengurusan 2020. Kami bersatu di masa pandemi dan bakal terus melestarikan kain batik Indonesia, serta membantu para perajin," kata Yanti.

Ke depan, Yanti mengatakan, YBI akan terus berupaya melestarikan kain batik Indonesia dan terbuka dengan berbagai solusi dalam prosesnya. "Bagaimana supaya kain batik tak punah," imbuhnya.

Sebelumnya di masa awal pandemi, YBI telah memberdayakan perajin batik dalam memproduksi lebih dari 20 ribu masker batik. Melibatkan beberapa pihak, masker-masker ini kemudian dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan di 31 provinsi di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.