Sukses

Jadi Penyambung Rasa, Strategi Brand Jam Tangan Lokal Bertahan di Masa Pandemi

Brand jam tangan lokal ini mengaku sempat tak punya stok sama sekali akibat pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Bukan perkara mudah mempertahankan bisnis di masa pandemi. Setelah terseok, tak sedikit nama-nama besar di sektor tertentu mengalah pada kerasnya hantaman dampak krisis kesehatan global.

Karenanya, strategi jitu diperlukan dalam kondisi genting seperti sekarang. Bagi salah satu brand jam tangan lokal asal Yogyakarta, Garvinoes, mereka menggagas inisiatif dengan menghadirkan diri sebagai penyambung rasa.

Anjuran untuk tak bepergian, kecuali dalam kondisi penting, yang disuarakan demi memutus transmisi COVID-19 membuat pertemuan fisik banyak pihak terlarang. Bisa saja anak dengan orangtua, pasangan suami-istri, teman, kolega, saudara, maupun kekasih.

Karena secara raga tak bisa hadir, Garvinoes berupaya menggagas gerakan menyambung silaturahmi dengan menawarkan produk jam tangan sebagai hadiah. "Karena kami mau menyentuh feel mengapa pelanggan harus punya produk kami," kata Founder sekaligus CEO Garvinoes, Yusuf Kurnia Irawan, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 4 Agustus 2020.

Pasal, jam tangan bermaterial padanan kayu dan baja ini menghadirkan layanan menuliskan pesan pribadi di belakang jam tangan. "Jam tangan kan dipakai terus. Jadi, pemberiannya bisa mengingatkan pada momen tertentu, pencapaian yang dilakukan tahun ini. Produk kami jadi special item yang bisa dipakai orang terkasih," sambung Ibe, begitu sapaan akrabnya.

Di samping kualitas produk dan pengantaran yang sudah jadi kewajiban, Ibe mengungkap, selalu jadi fokus Garvinoes untuk menawarkan faktor unik pada pelanggan. Karenanya, mereka pun hadir dengan terobosan jam tangan bermaterial limbah kayu eboni dipadankan baja.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Lain

Terlepas dari upayanya, tak disangkal Ibe bahwa Garvinoes pun terkena dampak pandemi. "Paling berasa di material. Beberapa perusahaan, vendor, dan karyawan harus diliburkan, otomatis supply juga setop. Paling parah di bulan Februari dan Maret. Stok betul-betul nol. Lalu, kami ambil beberapa solusi," tuturnya.

Tanpa menurunkan harga, Garvinoes sempat membuka sistem pre-order dengan lama pengerjaan dua hingga tiga minggu bersama sejumlah benefit. Kendati sempat kewalahan menyanggupi tenggat, Ibe mengatakan, sekarang semua perlahan sudah berangsur membaik.

Langkah lain yang diambil, karena sadar produknya boleh jadi tak masuk daftar prioritas, Garvinoes pun memasang harga spesial. "Sudah dua kali (mengadakan diskon) selama pandemi," ucapnya. Sekarang pun pihaknya sedang menyelenggarakan mid-year clearance hingga 9 Agustus mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.