Sukses

Afrika Selatan Segera Miliki Hotel di Atas Jembatan Kereta Api

Liputan6.com, Jakarta - Afrika Selatan termasuk salah satu destinasi wisata yang dilirik banyak para pelancong. Untuk memanjakan para wisatawan dari penjuru dunia, dalam waktu dekat negara tersebut juga akan memiliki Shalati, hotel mewah yang berdiri di atas jembatan kereta api yang sudah tidak digunakan lagi.

Dilansir dari laman Afar.com, Kamis, 2 Juli 2020, hotel yang terletak di dekat kamp Skukuza di dalam perbatasan Taman Nasional Kruger. Daerah tersebut ditetapkan sebagai taman nasional pada 1928.

Pada saat itu, kereta api yang melakukan perjalanan di sepanjang jalur Kereta Api Selati adalah salah satu dari beberapa cara untuk sampai ke taman. Kereta akan berhenti semalam di tengah jembatan untuk memungkinkan para tamu menikmati pemandangan yang menakjubkan keesokan paginya.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan mereka lebih dalam ke taman. Jalur kereta api ditutup untuk selamanya pada 1973.  Menurut pihak hotel, "Shalati" adalah nama seorang kepala prajurit perempuan abad ke-19 yang merupakan salah satu wanita pertama yang memerintah klan Tebula, bagian dari suku Tsonga.

Jangan berharap hotel kereta bertema dengan kompartemen sempit dan sentuhan retro silam. Masing-masing dari 12 gerbong akan sepenuhnya diperbarui meliputi dua kamar besar dengan kamar mandi en suite.

Jendela dari lantai ke langit-langit akan memberikan pemandangan Sungai Sabie dan padang rumput yangmembentang luas. Sementara dekorasinya akan menggabungkan karya seniman lokal serta elemen desain Afrika Selatan yang modern dan kontemporer.

Selain 24 ruang gerbong, tujuh kamar hotel "rumah jembatan", termasuk suite bulan madu dan lainnya yang dapat dihubungkan untuk suite keluarga, akan dibangun di tanah yang berdekatan dengan jembatan. Kereta juga akan memiliki mobil lounge, dan blockhouse midbridge akan mendukung dek kolam renang yang menjorok ke sungai.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pecinta Satwa Liar

Hotel ini adalah akomodasi yang ideal untuk pecinta satwa liar. Taman Nasional Kruger, salah satu cagar perburuan terbesar di Afrika Selatan, melindungi 147 spesies mamalia, 508 spesies burung, dan 114 jenis reptil.

Para tamu di Kruger Shalati dapat menggunakan kamera dan meneropong hewan-hewan tersebut dan keluar pada dua perjalanan safari setiap hari untuk mencari hewan "lima besar" (singa, macan tutul, badak, gajah, dan kerbau Cape). Pelancong juga bisa melihat buaya dan burung air dari jalanan jembatan sepanjang 984 kaki.

Sungai Sabie di bawah jembatan adalah salah satu sungai yang paling beragam secara biologis di Afrika Selatan. Hotel ini bekerja sama dengan SANParks, organisasi taman nasional Afrika Selatan, untuk meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya.

Kruger Shalati saat ini sedang dibangun. Gerbong pertama sudah tersedia, tetapi pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Afrika Selatan untuk memperlambat penyebaran COVID-19 telah menghambat kemajuan hotel. Judiet Barnes, manajer umum Kruger Shalati, mengatakan bahwa ia berharap hotel akan mulai boarding pada Desember 2020.

"Kami dengan sabar menunggu kapan pembatasan kami di Afrika Selatan akan dibuka kembali untuk tamu internasional," kata Barnes.

Hotel ini sekarang menawarkan pemesanan sementara untuk periode antara Desember 2020 dan Maret 2021 dan berharap untuk mengkonfirmasi pemesanan tersebut pada akhir Juli 2020. Perlu waktu enam bulan hingga satu tahun untuk merencanakan safari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.