Sukses

Polisi Usut Kasus YouTuber Myka Stauffer yang Serahkan Anak Adopsinya ke Keluarga Lain

Menurut pengacara mereka, keluarga YouTuber Myka Stauffer telah menseleksi dan memilih keluarga yang dianggap tepat dan bisa memenuhi kebutuhan Huxley.

Liputan6.com, Jakarta - YouTuber Myka Stauffer dikritik habis-habisan oleh warganet karena memulangkan anak berkebutuhan khusus yang diadopsinya dua tahun lalu. Myka dan suaminya, James Stauffer, mengaku tak mampu lagi merawat Huxley, anak laki-laki dari China yang kini berusia lima tahun.

Myka memasikan kalau Huxley kini sudah dirawat oleh keluarga lain yang dirasa lebih mampu memenuhi kebutuhannya. Namun, itu tidak menghentikan kritik dan hujatan yang dialamatkan pada YouTuber yang berbasis di Ohio, Amerika Serikat (AS) ini.

Bahkan ada yang melaporkan Huxley sebagai anak hilang. Seperti dilansir dari BuzzFeed News, Rabu, 3 Juni 2020, pihak kepolisian yaitu The Delaware County Sheriff telah menginvestigasi, terutama ke berbagai agensi adopsi anak. Meski penyelidikan masih berlangsung, pihak kepolisian setempat melalui manajer Humas mereka Tracy Whited, memastikan kalau Huxley tidak berstatus ‘anak hilang’.

Whited menambahkan, semua proses adopsi melalui proses hukum yang rahasia dan sangat privat. "Kami yakin kedua pihak atau keluarga diwakili kuasa hukum masng-masing dalam proses adopsi ini dan sudah melalui proses pengadilan," terangnya.

Meski begitu, pihak kepolisian akan terus menginvestigasi, bukan hanya terhadap Huxley, tapi juga memastikan anak-anak adopsi lainnya tidak yang berstatus ‘anak hilang’.  Keluarga Stauffer tidak bersedia mengungkapkan di mana Huxley tinggal saat ini dengan alasan hal tersebut sangat pribadi.

Menurut pengacara mereka, keluarga Stauffer telah menyeleksi dan memilih keluarga yang dianggap tepat dan bisa memenuhi kebutuhan Huxley serta berdasarkan persetujuan Huxley.  Pemilihan keluarga pun dilakukan dengan berkonsultasi dengan sejumlah ahli kesehatan dan pendidikan. Namun, mereka menolak mengomentari investigasi yang dilakukan pihak berwajib terhadap keberadaan Huxley saat ini.

Selain itu, belum diketahui siapa yang memfasilitasi proses adopsi Huxley dengan keluarga barunya. Menurut pihak Ohio Department of Job and Family Services dan Franklin County Children Services, Huxley ternyata tidak terdapat dalam daftar resmi mereka.

Menurut perwakilan Franklin County Children Services yang membawahi sejumlah agensi, proses adopsi yang dilakukan keluarga Stauffer tidak melibatkan agensi mereka karena merupakan adopsi internasional.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Biasa

Myka Stauffer pernah menyebutkan kalau proses adopsi Huxley dari China melibatkan World Association for Parents and Children (WACAP). Pihak WACAP melalui perwakilan mereka, Susan Soonkeum Cox tidak berkomentar tentang keterlibatan mereka dalam proses adopsi Huxley.

Mereka hanya mengatakan kalau apa yang dilakukan keluarga Stauffer adalah tidak biasa. Menurut Susan, pihaknya menyoroti tindakan keluarga Stauffer yang mengekspos segala sesuatunya di media sosial, termasuk tentang anak adopsi mereka, dianggap sebagai hal yang tidak umum.

Myka Stauffer yang sudah mempunyai tiga orang anak jadi topik hangat perbincangan publik setelah bersama suaminya, James, pada Selasa, 26 Mei 2020, memutuskan memulangkan putra mereka berusia empat tahun yang diadopsi dari Tiongkok pada Oktober 2017.

Lewat video di akun YouTube-nya, suami blogger, sekaligus vlogger asal Ohio, Amerika Serikat tersebut mengaku, Huxley yang kemudian didiagnosa autis itu ternyata punya kebutuhan lebih dari prediksi mereka. Huxley sendiri secara konstan muncul di konten berbagai media sosial Myka.

Karenanya, keputusan memulangkan kembali sang putra adopsi membuat publik mengkritik Myka semata memanfaatkan Huxley hanya demi konten. Saat ini, foto-foto maupun video Huxley juga sudah tidak ada lagi di akun media sosial Myka Stauffer yang juga mengunci kolom komentar.

3 dari 3 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini