Sukses

Ellen DeGeneres Bangun Pusat Penelitian dan Pelestarian Gorila di Rwanda

Ellen DeGeneres sudah lama mengagumi sosok Dian Fossey yang sangat peduli pada pelestarian gorila.

Liputan6.com, Jakarta -  Nama Ellen DeGeneres sudah dikenal sebagai presenter acara televisi, komedian, dan aktris. Tak hanya berkiprah di dunia hiburan, ia juga sangat peduli pada lingkungan termasuk pada kelestarian gorila.

Pembawa acara The Ellen DeGeneres Show ini memang dikenal dermawan. Ia sering mendonasikan sebagian uangnya, seperti pada rumah sakit St. Jude dan The Humane Society, organisasi perlindungan hewan di Amerika Serikat (AS).

Ellen juga menyumbang ke berbagai lembaga amal dan sosial seperti PETA, UNICEF, Stand Up to Cancer, Best Friends Animal Society, Love Our Children USA, Red Cross dan masih banyak lagi.

Yang terbaru, ia akan membangun sebuah konservasi untuk pusat penelitian dan pelestarian gorila. Tempat tersebut akan dibangun di Afrika Timur, tepatnya di negara Rwanda.

Melalui yayasan miliknya, Ellen Fund (Foundation), pengisi suara Dory di film animasi Finding Nemo dan Finding Dory itu rencananya akan bekerja sama dengan Dian Fossey Gorilla Foundation untuk membuat proyek yang sudah direncanakan sejak dua tahun lalu itu.

Hal itu diketahui dari beberapa unggahan di akun Instagram Ellen Fund. Dalam unggahan pada 2 Februari 2020 misalnya, Ellen ternyata sudah lama mengagumi sosok Dian Fossey dan membuat konservasi yang juga disebutnya sebagai kampus ini ternyata sudah lama menjadi impiannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hidup Bersama Gorila

Lalu, siapa sebenarnya Dian Fossey yang begitu dikagumi presenter televisi terkenal itu?

Dilansir dari laman Gorilla Fund, mendiang Fossey adalah seorang ahli zoology dan primata asal AS. Ia tinggal selama bertahun-tahun di Rwanda dan meninggal dunia secara misterius di sana pada 1985.

Ia dianggap mengubah cara pandang banyak orang terhadap gorila. Sebelum penelitian Fossey, gorila memiliki reputasi sebagai hewan berbahaya yang dapat membunuh manusia.

Fossey menghancurkan mitos ini. Ia hidup bersama dengan sekelompok gorila gunung di hutan Rwanda, dia menunjukkan bahwa kera besar ini sebenarnya merupakan raksasa yang lembut dengan kepribadian personal dan kehidupan sosial yang kaya.

Dalam banyak hal, gorila bahkan dinilai mirip seperti manusia. Sosok Fossey pernah dibuatkan film oleh Hollywood. Aktris Sigourney Weaver memerankan Dian Fossey dalam film bertajuk Gorillas in the Mist yang dirilis pada 1988.

3 dari 3 halaman

Menyerap Banyak Tenaga Kerja

Sementara itu, kampus yang akan dibangun Ellen, tujuan utama pembangunan tempat ini adalah membantu Fossey Fund untuk menyelamatkan dan melestarikan gorila serta jadi tempat bagi siapa saja yang peduli dan ingin lebih tahu tentang gorila

Di tempat ini akan terdapat beberapa ruangan kelas, laboratorium, perpustakaan, tempat pertemuan dan pameran. Selain itu akan ada sejumlah rumah, pusat edukasi dan riset serta galeri konservasi.

Namun tidak akan ada gorila di tempat ini, yang akan tinggal hanya para pelajar dan peneliti. Pembangunan kampus ini juga akan menyerap banyak tenaga kerja, rencananya bakal ada sekitar 1.500 orang pekerja yang akan membangun tempat ini.

Peletakan batu pertama pembangunan kampus ini akan dilakukan pada 12 Februari 2020. Informasi terbaru seputar pembangunan kampus tersebut bisa diikuti melalui akun Instagram The Ellen Fund.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.