Sukses

Inovasi Perawatan Kulit Terbaru, Uji DNA untuk Mengenali Jenis Kulit

DNA dapat menunjukkan genetik kulit, seperti mudah alergi, terbakar atau sensitif.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda. Ada yang kering, berminyak, sensitif dan sebagainya. Karenanya, kebutuhan produk perawatan wajah juga berbeda antar satu dengan yang lainnya.

Selama ini, yang kebanyakan orang tahu hanya ada empat klasifikasi kulit, yakni kering, berminyak, kombinasi dan sensitif. Namun, tanpa diagnosa yang akurat, kita tidak hisa memahami karakter kulit, sehingga akan ditemukan kesulitan untuk menentukan perawatan yang tepat.

Hal ini membuat banyak orang melakukan trial and error atas produk perawatan yang digunakan. Tak jarang pula, kita hanya menggunakan produk tersebut karena melihat ulasan dari para influencers. Hal ini bisa saja menyebabkan ketidakcocokan pada kulit dan justru memberikan masalah pada kondisi kulit.

Melihat masalah yang ada, diperlukan indikator lebih spesifik tentang karakter kulit. Kini, Indikator Tipe Kulit Baumann menjadi parameter baru dan mengklasifikasikannya menjadi 16 jenis, dengan empat poin utamanya adalah kering atau berminyak, sensitif atau resisten, berpigmen atau tidak dan berkerut atau kencang.

Guna mengetahui hasil parameter tersebut, dibutuhkan uji khusus yang dilakukan melalui pengecekan kelembapan, kondisi pori-pori hingga tes DNA. Karenanya, ada inovasi yang dilakukan klinik kecantikan, Erha untuk hal ini.

Mereka mengeluarkan produk terbaru, yakni ERHA.DNA yang diklaim sebagai smart skin solution. Sistem ini menggunakan basis artificial intelligence (AI) dan tes DNA untuk menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan jenis kulit tersebut.

"Karena tidak ada individu yang sama, sistem pintar ERHA.DNA akan membantu merawat kulit dengan tingkat akurasi penilaian yang tinggi, karena diformulasikan sesuai dengan hasil tes AI dan DNA tubuh kita," ujar dr. Devina Nova Estikaratri selaku Head of ERHA.DNA pada peluncurannya yang dilaksanakan Kamis (24/10/2019).

Pengecekan ini tidak dilakukan di klinik, melainkan melalui aplikasi khusus dan bisa dilakukan dimana saja. Orang yang ingin mencoba sistem ini dapat mengunduh aplikasi ERHA.DNA (Smart Assistant - ERHA.DNA Mobile App), kemudian melakukan pemesanan alat (ERHA.DNA Test Kit)

Terdapat tiga rangkaian yang dapat dilakukan untuk mengetahui karakteristik kulit. Pertama, Anda dapat menggunakan alat moisture tester untuk mengetahui kadar kelembapan kulit dan skin lens untuk mengetahui kondisi pori-pori.

"Kamera (lensa) ini bisa zoom sampai 30 kali untuk mendiagnosa jenis kulit. Pemasangannya sangat gampang, hanya ditempel di bagian kamera HP kalian. Nyalakan, lalu tempelkan di bagian pipi, dahi, hidung, dagu," papar dr. Devina

Sedangkan untuk moisture tester, cukup nyalakan alatnya dan tempelkan di dahi, hidung, pipi dan dagu. Tempelkan alat tersebut selama beberapa menit hingga keluar angka kadar kelembapan. Nantinya, hasil dari kedua pengecekan tersebut dapat diunggah di aplikasi tersebut sehingga kondisi perkembangan kulit dapat terus terpantau oleh pihak Erha.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tes DNA untuk Mengetahui Genetik Kulit

Tak sampai di situ, sesuai dengan namanya yakni ERHA.DNA, mereka juga menyediakan tes DNA yang dilakukan melalui DNA Swab. Bentuk alatnya mirip seperti cotton buds, namun dengan ukuran yang lebih besar.

Nantinya, Anda akan diminta untuk menyeka bagian dalam pipi kiri dan kanan. Lalu, alat tersebut akan dikirim kembali untuk diuji di laboratorium. Dari blueprint DNA yang terkumpul, Anda bisa mengetahui kondisi genetik kulit. Misalnya, mudah terbakar, mudah alergi dan sebagainya.

Setelah hasil didapatkan, langkah terakhirnya adalah pihak Erha akan mengirimkan produk perawatan kulit (ERHA.DNA Skincare Products) yang terdiri dari pembersih, pelembap siang-malam, sunscreen dan essence yang kandungannya disesuaikan dengan kondisi kulit.

"AI mengawali analisa lewat sejumlah kuesioner pada mobile app dan rangkaian tes menggunakan ERHA.DNA Test Kit yang juga melakukan analisa DNA melalui sampel saliva. Melalui sistem algoritma unik dan hasil tes DNA, basis data kemudian akan menentukan rangkaian produk yang paling sesuai dengan kondisi kulit konsumen,” jelas Andreas Antoninus, Business Innovation Senior Manager Derma Global Ventura.

Tes DNA ini hanya akan dilakukan satu kali dalam sistem ini, karena DNA dan genetik manusia tidak akan berubah. Namun, untuk kedua alat lainnya yakni skin lens dan moisture tester dapat digunakan berkali-kali untuk memantau kondisi kulit.

"Sebenarnya gak ada batasan untuk tes berapa kali, tergantung kulit masing-masing. Tapi, semakin sering akan semakin bagus, karena akan semakin banyak data yang masuk ke kita dan bisa tahu kondisi perkembangan kulitnya seperti apa," tambah dr. Devina lagi.

3 dari 3 halaman

Tidak Disarankan Bagi Penderita Jerawat Aktif

Meskipun berbasis perawatan kulit, sistem dan produk yang dihadirkan belum dapat digunakan oleh orang yang sedang mengalami jerawat aktif. Hal ini dikarenakan jerawat yang masih radang tidak bisa sembarangan perawatannya.

"ERHA.DNA adalah skincare, bukan menyembuhkan. Kalau kondisi jerawat aktif, perlu pemeriksaan ahli scara langsung," tutur dr. Devina lagi.

Tapi, perawatan ini dapat digunakan oleh orang yang jerawatnya sudah kering. dr. Devina mengatakan bila kondisi jerawat sudah tidak bernanah atau merah, dapat mencoba tes dari tiga sistem yang ada.

Harga alat-alat yang disajikan dalam sistem ERHA.DNA ini dibanderol mulai dari Rp1,5 juta untuk test kit dan Rp2,9 juta untuk paket test kit dan skincare products. (Novi Thedora)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.