Sukses

Cerita Bung Hatta Beri Maskawin Buku untuk Rahmi Hatta

Bung Hatta sangat mencintai buku, bahkan ia memberi maskawin buku saat menikah dengan Rahmi.

Liputan6.com, Jakarta - Surat itu tertanggal 8 September 1938. Ditulis oleh Mohammad Hatta atau Bung Hatta yang ditujukan kepada seorang pengusaha, Johannes Eduar di Amsterdam, Belanda.

Surat tersebut ditulis Bung Hatta saat berada di pengasingan di Banda Neira, Kepulauan Banda, Maluku. Dalam surat itu, Hatta sangat mengharapkan untuk dikirimkan buku Das Kapital karya Karl Marx jilid II. Hatta sangat menginginkan buku tersebut untuk melengkapi koleksinya yang hanya ada jilid I dan II. 

Hatta memang sangat mencintai buku. Semasa hidupnya ia seperti tak pernah lepas dari buku. Saat menjadi mahasiswa di Amsterdam, kamar Hatta disesaki dengan buku, jauh berbeda dengan mahasiswa Indonesia yang lain.

Tak hanya itu, saat menikahi Rahmi, maskawin yang dibawa Hatta bukan emas, uang, atau perhiasan, melainkan sebuah buku yang baru ia tulis  berjudul Alam Pikiran Yunani.  Namun, ibunda Hatta tak setuju dengan hadiah itu.

Buku yang ditulis Bung Hatta tersebut mengulas para pemikir kuno Yunani, seperti Thales, Pythagoras, Plato, Aristoteles, Sokrates. Saat ini buku tersebut masih tetap dibaca banyak orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awal Kedekatan Hatta dan Rahmi

Hatta pertama kali bertemu Rahmi pada pertengahan 1943. Saat itu, acara santap malam digelar di rumah Mr Sartono di Jatinegara, Jakarta. Para aktivis politik datang, juga kerabat dan kenalan Sukarno, pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI).

Sementara itu, pernikahan Bung Hatta dengan Rahmi berawal dari Bung Karno yang melamar Rahmi untuk Hatta.

Tuan rumah sangat terkejut saat Bung Karno yang ditemani Inggit Garnasih datang untuk melamar Rahmi. Nyonya Rachim membatin, Hatta bukan sosok sembarangan. Bersama Soekarno, Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Saat itu, Hatta telah 43 tahun, sementara Rahmi baru 19 tahun. Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Banyak kabar menyatakan, dia memang telat untuk urusan hubungan dengan perempuan karena habis untuk politik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.