Mengejutkan, Angka Perceraian Meningkat Saat Musim Liburan

Liputan6.com, Jakarta Penelitian yang dilakukan para Sosiolog asal Universitas Washington ini mengklaim bahwa mereka menemukan bukti kuantitatif tentang angka perceraian yang meningkat saat liburan dengan mempelajari pola musim perceraian. Bukti tersebut merupakan hasil analisis dari pengajuan perceraian di negara bagian Washington dari tahun 2001 hingga tahun 2015.

Dari hasil analisis tersebut yang mengejutkan ternyata angka pengajuan perceraian meningkat pada musim liburan. Seperti dilansir dari news.com.au pada Kamis (25/08/2016), Professor Julie Brines mengungkapkan bahwa liburan dapat mengungkap sebuah "celah" dalam sebuah pernikahan.

Julie mengatakan bahwa liburan malah dapat menjadi sebuah beban bagi banyak pasangan lantaran mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan sehingga menimbulkan kekecewaan dalam hubungan yang kurang bahagia sebelumnya.

Jika ketika liburan ternyata gagal menciptakan gairah baru atau sebuah komitmen baru, salah satu pasangan cenderung mengajukan gugatan cerai sebelum liburan sekolah anak-anak usai. Fenomena tersebut ternyata tidak hanya terjadi di Amerika saja.

Banyak pasangan di Australia berpisah sebelum atau sesudah liburan Natal, menurut seorang pakar yang banyak meneliti tentang hubungan, Dr. Karen Philip.

Liburan tidak bisa diharapkan menjadi salah satu cara untuk memperbaiki sebuah hubungan. Pasangan sebaiknya menggunakan waktu terbaik untuk berbincang dan mendefinisikan arti pernikahan mereka berdua, tutur Dr. Philips. Sayangnya banyak pasangan yang gagal memahami hal tersebut.

Banyak pasangan ternyata berpisah karena persoalan komunikasi yang kurang tepat. Untuk itulah Dr. Philips menyarankan setiap pasangan untuk berkonsultasi pada seorang konselor profesional bagaimana caranya memperbaiki cara berkomunikasi dengan pasangan secara lebih efektif terutama saat memasuki liburan Natal.

Dapatkan tiket pesawat murah terbaik untuk liburan bersama pasangan Anda hanya di Reservasi.com.