Sukses

Istilah 'Pabrik Susu' Bikin Aura Kasih Meradang, Ini Klarifikasi Yan Widjaya

Aura Kasih menegaskan tersinggung dengan kicauan Yan Widjaya yang kini sudah dihapus lewat Twitter. Dalam unggahan di Twitter, Yan mengatakan Aura Kasih "dikaruniai dua pabrik susu sehingga dia rehat main film"

Liputan6.com, Sukoharjo - Penyanyi Aura Kasih mengecam Yan Widjaya yang mengaku sebagai seorang jurnalis, pengamat dan pengulas film.

"Ada namanya Yan Widjaya. Katanya, dia seorang kritikus film, senior, novelis juga! Tapi tidak punya edukasi! Dia sudah melecehkan saya sebagai seorang ibu pejuang ASI... Kalian sebagai wanita, sebagai ibu yang sedang menyusui dilecehkan dengan kata-kata yang tidak sopan.. Apa yang akan kalian lakukan?? Laki-laki harus santun kepada perempuan. Kalian lahir dari mana? Setetes air susu ibu yang membuat kalian hidup," tulis Aura Kasih dalam unggahan pada Instastory, pada Kamis.

Pelantun lagu "Mari Bercinta" (2008) itu juga mengimbau Yan Widjaya agar lebih bijak bermedia sosial.

"Anda orang pintar membolak balikan kata, tapi vibrasi niat Anda terasa di kami semua sebagai pelecehan terhadap kaum perempuan tidak hanya saya," katanya, dikutip Antara.

Aura Kasih menegaskan tersinggung dengan kicauan Yan Widjaya yang kini sudah dihapus lewat Twitter. Dalam unggahan di Twitter, Yan mengatakan Aura Kasih "dikaruniai dua pabrik susu sehingga dia rehat main film"

"...bercandaan Anda tentang seorang IBU /SEBAGAI PEJUANG ASI SANGAT TIDAK TEREDUKASI," tulis Aura Kasih.

.

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Klarifikasi Yan

Sementara saat dihubungi Antara, Yan Widjaya mengaku khilaf atas unggahannya dalam Twitter.

"Saya sudah bilang maaf, karena khilaf," katanya.

Yan menyatakan pernyataannya pada unggahan Twitter sebagai bentuk pujian.

"Sesungguhnya itu adalah pujian yang tulus. Berbahagialah kaum ibu yang bisa memberikan ASI pada bayinya," kata dia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.