Sukses

Ketua Kloter Haji Diminta Cicipi Makanan Sebelum Dibagikan

Tindakan itu penting agar jamaah haji tidak mengonsumsi makanan yang tidak layak.

Ketua kelompok terbang (kloter) diminta untuk mencicipi lebih dulu makanan sebelum dibagikan kepada jamaah haji saat pelaksanaan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Tindakan itu penting agar jamaah haji tidak mengonsumsi makanan yang tidak layak.

"Makanan kotak yang akan dibagikan di Armina perlu dicicipi dulu apakah ada bau basi atau tidak, ini mencegah jamaah mengkonsumsi makanan basi," kata Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis di Mekah, Kamis (19/10/2013).

Sebenarnya, makanan kotak yang dibagikan sepanjang pelaksaaan Armina dimasak di dapur-dapur yang ada di setiap Maktab sehingga yang disajikan selalu makanan yang masih hangat. Namun, lanjut dia, tetap saja perlu pengawasan ketua kloter dan ketua rombongan karena bisa saja jadwal makan sudah terlewat terlalu lama.

Sri menjelaskan, menu yang diberikan adalah menu kering yang mempunyai daya tahan lebih lama. "Ada sayur-sayuran yang sengaja tidak menjadi menu di Armina karena khawatir mempercepat makanan menjadi basi," ujarnya.

Terkait jadwal makan, Sri menambahkan, kotak makanan juga mempunyai tanda agar memudahkan jamaah untuk membedakan apakah menu pagi, siang atau malam. "Warna biru merupakan makanan pagi, merah itu siang dan warga hijau untuk makanan malam hari," ucapnya.

Setiap kotak makanan juga dicantumkan perusahaan katering dan masa kadaluwarsa yaitu peringatan bahwa makanan maksimal dikonsumsi 2 jam setelah diterima.

Jadwal makan dan menu makanan akan ditempel di setiap tenda agar jamaah mengetahui kapan mereka mendapatkan makanan. "Makanan kotak itu akan diantarkan petugas ke tenda masing-masing sehingga jamaah bisa tetap istirahat di tenda," katanya.

Dia mengimbau jangan membeli makanan dari pedagang di sepanjang jalan karena tidak terjamin kesehatannya. "Kalau sampai membeli jajan di luar dan ternyata tidak bersih maka jamaah bisa kena diare," tutur Sri.

Jadi, jika ada kasus diare maka perlu ditelurusi karena belum tentu disebabkan oleh makanan kotak yang diberikan perusahhaan katering. Sekitar 168.000 jamaah haji Indonesia akan mulai bergerak ke Padang Arafah tanggal 8 Dulhijah atau 13 Oktober 2013. (Ant/Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.