Sukses

10 Amalan Doa Para Nabi saat Mengalami Kesulitan dan Kesusahan

Doa adalah suatu permohonan wujud berserah diri seorang hamba kepada Penciptanya. Doa dapat dilakukan dalam kondisi apapun termasuk saat berada dalam kesulitan dan kesusahan.

Liputan6.com, Jakarta - Berdoa merupakan ibadah yang dilakukan oleh setiap umat beragama untuk menggambarkan ketaatan serta ketergantungan akan Sang Pencipta.

Dengan berdoa, seseorang berusaha untuk merendahkan hatinya serta yakin bahwa ada hal lain yang berada di luar dirinya yang akan membantu dan menolongnya. 

Berdoa tidak hanya dilakukan oleh seorang muslim biasa, namun juga sering dilakukan oleh para Nabi sebelumnya. Para Nabi yang telah dijamin dan dibantu oleh Allah serta memiliki hak istimewa, tetap memanjatkan doa di saat mereka berada dalam kesulitan.

Hal tersebut, menjadi contoh bagi umat setelahnya, untuk mengamalkan doa sesuai dengan apa yang sedang dialami. Terlebih, berbagai permasalahan hidup yang saat ini dihadapi oleh kaum muslim.

Ada yang diuji pada tingkat ekonominya, kesehatannya, orang terkasih dan masih banyak lainnya. Berbagai ujian hidup tersebut, hendaknya dijalani dengan rasa sabar, berserah diri dan tidak putus akan doa kepada Allah SWT. 

Merangkum dari Hijrapedia, berikut 10 doa yang diamalkan oleh para Nabi saat mengalami kesulitan dan ujian kehidupan.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 4 halaman

1. Doa Nabi Adam AS saat Meminta Ampunan kepada Allah

Ketika Nabi Adam AS diturunkan ke bumi atas kesalahan yang ia dan Siti Hawa lakukan, Nabi Adam meminta ampun kepada Allah yang terkandung dalam QS. Al-A’raf ayat 23:

“Rabbana zalamna anfusana, wa illam taghfir lana, wa tarhamna, lanakunanna minal khasirin” 

 “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang rugi.”

2. Doa Nabi Nuh AS saat Terombang-ambing dalam Perahu

Ketika Nabi Nuh AS berada dalam sebuah kapal besar bersama dengan para hewan dan umatnya saat banjir yang sangat besar melanda, Allah mengajarkan kepada Nabi Nuh AS untuk berdoa sebagaimana terdapat dalam QS. Al-Mukminun ayat 29:

“Rabbi anzilni munzalam-mubarakan, wa anta khairul munzilin” 

“Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat.”

Ayat tersebut, menurut Al-Qurthubi mengandung makna bahwasanya Allah memerintahkan setiap hamba-Nya untuk berdoa dengan membaca ayat tersebut saat melakukan perjalanan atau memasuki sebuah tempat, karena keberkahan yang Allah berikan dapat berwujud apapun termasuk meminta agar hal yang berhubungan dengan rezeki maupun kesulitan yang sedang dialami dapat terlewati dengan baik. 

3. Doa Nabi Ibrahim AS saat Dibakar Hidup-hidup

Saat Nabi Ibrahim AS bertemu dengan Raja Namrud, dan ia merasa terancam oleh kedatangan Nabi Ibrahim, Raja Namrud memutuskan untuk membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup sebagai hukuman telah membangkang kepada Raja. Pada saat itu, Nabi Ibrahim AS tidak mengetahui bahwa mukjizat Allah akan datang, lantas Nabi Ibrahim berdoa yang tercantum dalam QS. Ali Imran ayat 173:

“Hasbunallah wa nikmal wakil”

“Cukuplah bagi kami Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baik penolong.”

Pada saat api menyentuh tubuh Nabi Ibrahim, atas izin Allah, Nabi Ibrahim tidak merasakan panas sedikitpun, bahkan api tersebut berubah menjadi dingin. Di waktu itulah, Nabi Ibrahim yang sama sekali tidak mengetahui akan pertolongan Allah, menyerahkan semuanya kepada Allah. 

3 dari 4 halaman

4. Doa Nabi Yusuf saat Memohon Pertolongan dari Fitnah Zina

Dalam QS. Yusuf ayat 33, Nabi Yusuf pernah berdoa yang berbunyi:

“Rabbis-sijnu ahabbu ilayya mimma yad’unani ilaih, wa illa tasrif ‘anni kaidahunna asbu ilaihinna wa akum minal-jahilin.”

"Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".

Di saat Nabi Yusuf menolak ajakan bermaksiat seorang perempuan yang merupakan istri dari Raja Mesir, Nabi Yusuf diancam akan dimasukkan ke dalam penjara. Hingga akhirnya, Nabi Yusuf berdoa kepada Allah bahwa ia lebih menyukai dikurung dalam sebuah penjara daripada melakukan maksiat yang akan membuat Allah benci. 

5. Doa Nabi Ayub saat Memohon Disembuhkan dari Penyakit

Meski seorang Nabi, Nabi Ayub AS tidak luput dari ujian dan cobaan yang Allah berikan. Meski begitu, Nabi Ayub selalu sabar atas segala ujian yang Allah berikan kepadanya. Di saat Nabi Ayub mulai diuji dengan harta benda, penyakit hingga ditinggalkan oleh istrinya, Nabi Ayub dengan tabahnya berdoa kepada Allah yang tertuang dalam QS. Al-Anbiya ayat 83:

"Robbi anni massani yadhurru wa anta arhamur roohimiin"

“Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

Dengan keadaan Nabi Ayub AS yang sangat memprihatinkan, beliau mengajarkan bahwa sebagai seorang muslim, tidak patut untuk berhenti berdoa memohon pertolongan kepada Allah. 

6. Doa Nabi Musa saat Membelah Laut Merah

Saat Nabi Musa AS menyiarkan ajaran Allah, kegiatannya ditentang oleh Raja Fir’aun hingga akhirnya Nabi Musa berpindah tempat bersama dengan pengikutnya. Namun, saat Nabi Musa sedang dalam perjalanan, pasukan Raja Fir’aun telah mengejar dari belakang. Hingga akhirnya, Nabi Musa sampai di Laut Merah.

Pada saat itulah, Nabi Musa bermohon pertolongan kepada Allah yang dijelaskan dalam sebuah riwayat oleh Abdullah bin Mas’ud tentang doa yang dipanjatkan Nabi Musa saat menghadapi situasi sulit dan berat:

“Allahumma lakalhamdu wa ilaikal musytaka wa antal musta’anu haula wala quwwata illa billahil’aliyyil ‘adzim.”

“Ya Allah segala puji bagi-Mu, hanya kepada-Mu kami mengadu atas kesulitan yang kami hadapi dan Engkaulah penolong kami.”

Setelah Nabi Musa berdoa, Allah memerintahkannya untuk memukul tongkat ke permukaan laut hingga laut tersebut terbelah dan Nabi Musa AS beserta rombongannya dapat menyusuri lautan dan laut tersebut akhirnya menenggelamkan Raja Fir’aun beserta pengikutnya. 

4 dari 4 halaman

7. Doa Nabi Sulaiman yang Memohon Kelancaran Rezeki

Nabi Sulaiman AS yang terkenal dengan harta yang berlimpah serta makhluk lainnya tunduk kepadanya, tidaklah membuatnya sombong dan melupakan Allah. Di tengah karunia yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman, beliau selalu bersyukur dan berdoa kepada Allah yang tertuang dalam QS. Shaad ayat 35:

"Rabbighfirli wahablii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba'dii innaka anta alwahhaabu" 

"Ya Rabbku, ampuni segala dosaku dan beri kepadaku kerajaan yang tidak akan bisa dimiliki oleh seorang pun setelahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

8. Doa Nabi Yunus saat Berada di Dalam Perut Paus

Dalam QS. Al-Anbiya ayat 87, kisah Nabi Yunus AS yang  di lemparkan ke dalam laut hingga akhirnya ditelan oleh ikan paus, memberikan makna tentang bagaimana pertolongan Allah dapat terjadi di manapun dan dalam kondisi apapun. Dalam masa-masa sulit itu, di dalam perut paus, Nabi Yunus senantiasa berdoa dengan penuh kesungguhan dan ketulusan kepada Allah SWT:

“La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” 

“Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim”. 

9. Doa Nabi Isa saat Memohon Rezeki agar Tidak Putus-putus

Begitupula dengan Nabi Isa AS, yang senantiasa memohon rezeki yang tiada putusnya kepada Allah. Pada saat itu, Nabi Isa AS memerintahkan kaumnya untuk berpuasa dan sebagai bentuk perayaan atas ibadah yang telah mereka lakukan, Nabi Isa AS berdoa kepada Allah yang tertuang dalam QS. Al-Maidah ayat 114:

“Allahumma rabbana anzil 'alaina ma`idatam minas-sama`i takunu lana 'idal li`awwalina wa akhirina wa ayatam mingka warzuqna wa anta khairur-raziqin.”

“Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit supaya menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, beri rezekilah kepada kami dan Engkaulah pemberi rezeki yang paling utama.”

10. Doa Nabi Muhammad saat Mendapatkan Masalah Berat

Sebagai sesama makhluk ciptaan Allah, Nabi Muhammad SAW juga pernah mengalami masa-masa sulit dalam berdakwah, sejak beliau kecil hingga dewasa. Pada saat mengalami hal-hal berat, Nabi Muhammad SAW seringkali berdoa serta berdzikir kepada Allah. Dzikir serta doa yang seringkali Nabi Muhammad amalkan adalah bacaan:

“Yaa Hayyu Yaa Qayyum, bi rahmatika as-taghiits”

Lafadz tersebut, seringkali dijadikan sebagai doa dzikir pagi dan petang yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik yang berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dapat masalah berat, beliau membaca: Yaa Hayyu Yaa Qayyum, bi rahmatika as-taghiits [artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan].” (HR. Tirmidzi no. 3524. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)