Sukses

Penting, Jemaah Haji Harus Kumpulkan Paspor Saat Tiba di Madinah atau Tak Bisa Masuk Makkah

Saat tiba di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, seluruh jemaah haji diharuskan mengumpulkan paspornya kepada petugas

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang I kedatangan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci sudah berlangsung sejak Rabu, 24 Mei 2023. Mereka yang berangkat pada gelombang I akan terlebih dulu singgah di Madinah selama 9 hari dan selanjutnya ke Makkah untuk ibadah umrah dan haji.

Saat tiba di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, seluruh jemaah haji diharuskan mengumpulkan paspornya kepada petugas. Namun masih ada beberapa jemaah yang enggan menyerahkan paspor dengan beragam alasan.

Terkait hal ini, Kepala Seksi Layanan Keberangkatan dan Kepulangan (Kasi Yanpul) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Cecep Nurmansyah mengimbau jamaah tak perlu khawatir dengan keamanan paspornya. Paspor tersebut akan disimpan oleh muassasah untuk selanjutnya diurus sebagai syarat memasuki Makkah.

"Saya pastikan aman meski paspor tak dipegang jemaah," ujar Cecep saat meninjau pengurusan dan pengelompokan paspor di Muassasah Daleel Al Zhowar, Madinah, Sabtu (27/5/2023).

Cecep menjelaskan, paspor sudah tidak dipegang lagi jemaah setibanya di Tanah Suci. Petugas akan meminta jemaah untuk menyerahkan paspor yang selanjutnya disimpan.

Proses berlanjut pada muassasah yang datanya juga tercatat di Daker untuk kemudian dikelompokan berdasarkan embarkasi, kloter, dan rombongan.

"Paspor yang diserahkan dalam kondisi acak, tapi nantinya akan sesuai dengan rombongannya," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jemaah Diminta Segera Menyerahkan Paspornya

Dari proses ini, kata Cecep, akan ketahuan siapa saja jemaah yang belum menyerahkan paspor. Untuk itu, Cecep mengimbau kepada jemaah agar segera menyerahkan paspornya. Apabila tidak dilakukan, maka jemaah dipastikan tidak akan masuk Makkah.

"Karena ini terkait dengan pelayanan yang akan didapatkan jemaah selama berada di Makkah, seperti hotel apa yang akan dipergunakan, bus apa yang dipergunakan menuju Makkah, dan jam berapa jemaah tersebut akan diberangkatkan ke Makkah, setelah terpenuhinya 40 waktu di Masjid (ibadah Arabain)," paparnya.

Cecep juga mengimbau agar ketua kloter tidak mengubah manifes yang sudah ada. Perubahan ini nantinya akan berpengaruh pada layanan menuju Mekkah.

Sementara jemaah yang kehilangan paspor, maka akan dikeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Karena itu, dia juga meminta paspor segera diserahkan ke petugas begitu tiba di bandara agar tidak hilang.

"Kami imbau kepada jemaah haji yang masih di Indonesia untuk nanti menyerahkan paspor usai tiba di Tanah Suci. Kami pastikan aman, dan akan segera diurus untuk layanan di Makkah," kata Cecep menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.