Sukses

Kenali 7 Kondisi Kamu Wajib Mengqada Puasa Ramadan

Lantas, siapa saja yang wajib mengqada puasa Ramadan? Berikut ini adalah 7 kondisi di mana seseorang wajib mengqada puasa Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta Puasa Ramadan adalah puasa yang wajib dikerjakan bagi setiap umat Islam. Hal itu termaktub dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 183.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)

Namun, apabila seseorang mendapat halangan untuk tidak mengerjakan puasa, maka orang tersebut diwajibkan untuk menggantinya di luar bulan Ramadan.

Hal itu tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 185, “Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”

Lantas, siapa saja yang wajib mengqada puasa Ramadan? Berikut ini adalah 7 kondisi di mana seseorang wajib mengqada puasa Ramadan.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

7 Kondisi Wajib Mengqada Puasa Ramadan

1. Anak kecil

Salah satu syarat wajib berpuasa adalah balig. Bagi anak yang sudah menginjak dewasa, yang ditandai dengan masa balig wajib melaksanakan puasa.

Apabila meninggalkan puasa, karena alasan tertentu seperti sakit atau dalam perjalanan, maka baginya wajib mengqada.

2. Sakit

Bagi orang dewasa yang mengalami sakit dan tidak bisa menjalankan puasa Ramadan, maka wajib mengqada. Dengan catatan, sakit tersebut berkesempatan untuk sembuh.

3. Musafir

Orang yang melakukan perjalanan jauh tidak diwajibkan berpuasa. Dan diwajibkan baginya mengqada puasa di hari lain. Jarak minimal orang diperbolehkan tidak berpuasa Ramadan menurut Imam Syafii adalah 83 km.

 

3 dari 3 halaman

4. Wanita Hamil

Bagi wanita yang sedang hamil, dan tidak kuat menjalankan ibadah puasa Ramadan, maka diperbolehkan baginya meninggalkan puasa. Dan wajib menggantinya di hari lain.

5. Wanita Menyusui

Hal senada berlaku bagi wanita yang sedang menyusui. Maka tidak wajib baginya menjalankan puasa Ramadan, dan harus menggantinya di hari lain.

6. Wanita Haid

Wanita yang datang bulan, tidak diwajibkan menjalankan puasa Ramadan. Maka wanita itu diwajibkan mengqada puasa yang ia tinggalkan itu.

7. Wanita Nifas

Hal itu juga berlaku bagi wanita yang sedang nifas. Maka tersebut diwajibkan mengqada puasa Ramadan di hari lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.