Sukses

Ingin Mudik Nyaman, Pengusaha Dorong Warga Pakai Angkutan Umum

Penggunaan angkutan umum, selain dapat mengurangi angka kecelakaan, juga akan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap masyarakat lebih memilih penggunaan moda angkutan umum saat mudik Lebaran.

Ketua Komisi Tetap Bidang Perhubungan Darat Kadin Indonesia Adrianto Djokosoetono mengungkapkan, penggunaan angkutan umum, selain dapat mengurangi angka kecelakaan, juga akan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas.

“Semua pihak  wajib mendorong penggunaan angkutan umum untuk meminimalisasi kemacetan lalu lintas. Ini penting. Semua elemen bangsa wajib meningkatkan penggunaan kendaraan nonpribadi, seperti bis dan kereta api,” ujar Adrianto dalam keterangannya, Senin (11/‎7/2016).

Lebih lanjut, menurut dia, penanganan arus mudik dan arus balik  Lebaran 2016 yang dilakukan Kementerian Perhubungan beserta jajaran Kepolisian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

‎"Penanganan mudik Lebaran 2016 sangat baik. Tapi, kami  mengharapkan adanya peningkatan penggunaan angkutan umum. Ini demi keamanan dan kenyamanan pemudik," tutur dia.

‎Adrianto yang juga Ketua DPP Organda menepis tudingan sejumlah pihak yang menyebutkan bahwa arus mudik tahun ini diwarnai kemacetan parah yang menelan korban jiwa di Exit Tol Brebes Timur. "Itu bukan menjadi ukuran," jelas dia.

‎Sebaliknya, Adrianto mengapresiasi langkah konkret pemerintah menangani arus mudik dan arus balik Lebaran 2016.‎

“Ada kemajuan  signifikan dalam penanganan arus mudik dan arus  balik Lebaran 2016‎. Penugasan sesuai tupoksi. Persiapan  semakin  matang.  Kami salut  dalam keterbatasan infrastruktur jalan raya, rekayasa lalu lintas dapat terlaksana dengan baik,” tegas dia.

Sementara itu, berdasarkan data Posko Pusat Operasi Ramadniya 2016 Korlantas Polri,  jumlah kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik Lebaran 2016 selama 10 hari masa operasi, yaitu 30 Juni hingga 9 Juli sebanyak 1.947.  Dari jumlah tersebut, 366 orang meninggal, 634 luka berat, dan 2.537 luka ringan.

Sedangkan pada tahun 2015 angka kecelakaan  lalu lintas sebanyak 2.228, di mana 464 orang  meninggal, 817 luka berat, dan 2.917 luka ringan.

Adrianto berharap penanganan rekayasa lalu lintas harus disertai penurunan penggunaan kendaraan pribadi selama arus mudik dan balik Lebaran. 

Secara terpisah, Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia A Bakri mengapresiasi kerjasama antarkementerian selama berlangsung arus mudik dan arus balik Lebaran 2016.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebagai motor mudik dan arus Lebaran  patut dicontoh langkah-langkah konkret serta terobosan yang dilakukannya.

Dia menyebutkan, di luar catatan tragedi Brebes yang memilukan, secara keseluruhan arus mudik dan arus balik Lebaran 2016 tertata baik.

"Saya melihat cukup bagus koordinasi antar kementerian. Arus mudik Lebaran jangan dianggap tugas pemerintah pusat saja, tapi harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah," kata Bakri.‎‎ (Yas/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.