Sukses

Apa Arti Uswatun Hasanah? Contoh Baik untuk ditiru Dalam Islam

Makna dan arti Uswatun Hasanah, beserta dengan dalil dan cara menerapkannya dalam kehidupan.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai seorang Muslim, memahami arti Uswatun Hasanah adalah penting untuk menghadirkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Quran, terdapat ayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah contoh teladan yang sangat baik atau Uswatun Hasanah bagi mereka yang berharap kepada Allah dan hari akhirat, serta banyak mengingat Allah yaitu pada Surah Al-Ahzab ayat 21.

Dalam mengamalkan konsep dan arti Uswatun Hasanah, penting untuk mengingat bahwa menjadi teladan yang mulia adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan usaha konsisten. Kesabaran, ketekunan, dan introspeksi diri menjadi kunci dalam mengimplementasikan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari. 

Mengikuti arti Uswatun Hasanah juga mengharuskan muslim untuk senantiasa meningkatkan akhlak dan karakter diri melalui introspeksi, evaluasi diri, serta bimbingan dan doa kepada Allah. Tujuan akhirnya adalah untuk menjadi pribadi yang menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan mampu memberikan kontribusi positif untuk masyarakat dan umat manusia secara keseluruhan.

Untuk lebih dalam memahami arti Uswatun Hasanah, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (19/4/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Makna Dan Arti Uswatun Hasanah

Istilah Uswatun Hasanah berasal dari bahasa Arab, bahasa Semit yang digunakan di banyak negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dalam bahasa Arab, Uswatun (أُسْوَةٌ) berarti contoh atau model, dan Hasanah (حَسَنَةٌ) berarti baik atau sempurna. Jika digabungkan, Uswatun Hasanah merupakan teladan atau teladan yang sangat baik untuk diteladani atau diikuti. 

Dalam ajaran Islam, sering digunakan untuk menyebut Nabi Muhammad sebagai teladan sempurna bagi umat Islam untuk diikuti dalam keyakinan, tindakan, dan perilaku mereka. Ini juga merujuk pada seseorang, biasanya figur otoritas atau orang yang bermoral tinggi, yang berfungsi sebagai model untuk ditiru atau diikuti oleh orang lain. 

Uswatun Hasanah untuk kehidupan mengacu pada konsep meneladani keteladanan dalam berbagai aspek kehidupan. Ini menyiratkan upaya untuk mengikuti dan mengadopsi kualitas, perilaku, dan kebajikan positif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perilaku pribadi, hubungan, karakter, etika, dan moral. 

Dalam konteks Islam, secara khusus ditekankan untuk mengikuti teladan Nabi Muhammad sebagai teladan untuk menjalani kehidupan yang benar dan berbudi luhur berdasarkan ajaran Islam. Ini mendorong individu untuk meniru kualitas teladannya, seperti kebaikan, kasih sayang, kejujuran, integritas, kerendahan hati, dan kesabaran, dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai keunggulan spiritual dan moral.

Uswatun Hasanah untuk hidup adalah prinsip panduan yang mempromosikan perilaku moral dan etika dan berfungsi sebagai sumber inspirasi bagi umat Islam yang ingin menjalani kehidupan yang benar dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam.

 
3 dari 4 halaman

Dalil Tentang Uswatun Hasanah

Konsep Uswatun Hasanah atau keteladanan ditegaskan dalam ajaran Islam dan didukung oleh berbagai ayat Alquran dan Hadits (ucapan dan perbuatan Nabi Muhammad). Berikut beberapa contohnya:

Surat Al-Ahzab, ayat 21: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik (Uswatun Hasanah) bagi siapa saja yang mengharap Allah dan Hari Akhir, dan sering mengingat Allah.

Ayat ini menyoroti bahwa Nabi Muhammad berfungsi sebagai teladan yang sangat baik bagi orang beriman untuk diikuti dalam kehidupan mereka. Dia dianggap sebagai panutan dalam hal karakter, perilaku, dan pengabdiannya kepada Allah, dan umat Islam didorong untuk meniru teladannya.

Surah Al-Qalam, ayat 4: Dan sesungguhnya kamu (hai Muhammad) adalah akhlak yang agung.

Ayat ini mengakui keteladanan karakter moral Nabi Muhammad, menyoroti kualitas dan kebaikannya yang mulia. Ini berfungsi sebagai bukti status panutannya dan mendorong umat Islam untuk mengikuti perilaku teladannya.

Hadits (Bukhari dan Muslim): Nabi Muhammad bersabda, Yang terbaik di antara kamu dalam Islam adalah mereka yang paling baik akhlaknya (Sahih Bukhari, Buku 78, Hadis 6221).

Hadits ini menekankan pentingnya akhlak yang baik dan perilaku yang mulia dalam Islam. Ini menggarisbawahi pentingnya meniru karakter teladan Nabi Muhammad, yang dikenal karena perilaku dan perilaku etisnya yang sempurna.

Hadits (Muslim): Nabi Muhammad bersabda, Aku telah diutus untuk menyempurnakan perilaku yang baik (Sahih Muslim, Buku 45, Hadis 115).

Hadits ini menegaskan bahwa salah satu misi Nabi Muhammad adalah untuk menyempurnakan perilaku yang baik dan perilaku etis. Ini berfungsi sebagai pengingat perannya sebagai panutan teladan bagi umat Islam untuk diikuti dalam interaksi mereka dengan orang lain dan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Itulah beberapa contoh dalil kitab suci dalam Islam yang menekankan konsep Uswatun Hasanah atau keteladanan. Mereka menyoroti pentingnya meniru sifat-sifat mulia dan perilaku Nabi Muhammad sebagai prinsip panduan bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan yang benar dan berbudi luhur.

4 dari 4 halaman

Menerapkan Konsep Uswatun Hasanah dalam Kehidupan

Berikut adalah beberapa cara praktis untuk memasukkan konsep Uswatun Hasanah atau teladan teladan dalam kehidupan Anda, berdasarkan ajaran Islam:

1. Mempelajari kehidupan Nabi Muhammad

Pelajari tentang kehidupan, karakter, dan ajaran Nabi Muhammad dengan mempelajari sumber-sumber otentik seperti Al-Qur'an dan Hadits. Pahami kualitas mulia, perilaku etis, dan tindakannya sebagai dasar untuk diteladani.

2. Meneladani sifat-sifat mulia

Berusaha keras untuk mengadopsi dan mempraktikkan sifat-sifat mulia dan kebajikan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad, seperti kebaikan, kasih sayang, kejujuran, integritas, kerendahan hati, kesabaran, dan pengampunan, dalam kehidupan sehari-hari Anda. Masukkan kualitas-kualitas ini ke dalam interaksi Anda dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, kolega, dan komunitas yang lebih luas.

3. Ikuti ajaran Islam

Ikuti tuntunan dan ajaran Islam dalam keyakinan, tindakan, dan perilaku Anda. Carilah ilmu tentang ajaran Al-Qur'an dan Hadits dan terapkan dalam kehidupan Anda. Ini mungkin termasuk tindakan ibadah, seperti shalat, puasa, memberi sedekah, dan melakukan perbuatan baik, serta menghindari perbuatan yang dilarang atau berbahaya.

4. Latih tata krama yang baik

Terapkan tata krama yang baik dan perilaku etis dalam interaksi Anda dengan orang lain. Bersikap hormat, perhatian, dan empati terhadap orang lain, terlepas dari latar belakang, kepercayaan, atau perbedaan mereka. Hindari ucapan atau perilaku yang berbahaya dan berusahalah untuk menjadi sumber kebaikan dan kepositifan.

5. Perhatikan karakter Anda

Perhatikan karakter Anda dan terus berusaha untuk memperbaikinya. Terlibat dalam refleksi diri, evaluasi diri, dan koreksi diri untuk menyelaraskan pikiran, niat, dan tindakan Anda dengan ajaran Islam dan teladan Nabi Muhammad.

6. Carilah bimbingan dan permohonan 

Carilah bimbingan dari Allah melalui doa yang tulus untuk kekuatan, bimbingan, dan berkah dalam mengikuti teladan Nabi Muhammad. Mintalah pertolongan Allah dalam mewujudkan sifat-sifat mulia dan kebajikan teladan teladan dalam hidup Anda.

Ingat bahwa meniru panutan yang patut dicontoh adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan upaya yang konsisten dan kesadaran diri. Penting untuk bersabar dengan diri sendiri dan mencari pengampunan atas segala kekurangan atau kesalahan di sepanjang jalan. Berusaha keras untuk menjadikan Uswatun Hasanah sebagai prinsip panduan dalam hidup Anda, dan semoga Allah memberi Anda kesuksesan dalam mengejar kebenaran dan kebajikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.