Sukses

Edema Adalah Penumpukan Cairan di Dalam Tubuh, Kenali Tanda-Tanda dan Penyebabnya

Edema adalah penumpukan cairan di luar sel dan di luar pembuluh darah disertai dengan penimbunan di jaringan serosa.

Liputan6.com, Jakarta Edema adalah salah satu penyakit yang adanya penumpukan cairan di luar sel dan di luar pembuluh darah disertai dengan penimbunan di jaringan serosa. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami pembengkakan di beberapa anggota tubuh, seperti kaki ataupun lengan.

Edema adalah penyakit ringan yang sering terjadi pada sebagian orang, bahkan penyakit ini tergolong tidak berbahaya. Meski begitu, edema juga dapat menjadi tanda penyakit serius pada tubuh, seperti gagal jantung hingga gangguan pada hati.

Secara umum penyebab dari edema adalah bermacam-macam, mulai dari obat-obatan, kehamilan, infeksi, dan banyak masalah medis lainnya. Meskipun tidak berbahaya, jika dibiarkan kondisi ini dapat membuat seseorang tidak nyaman dalam beraktivitas.

Untuk itu, perlu mengenali tanda-tanda dan penyebabnya supaya dapat mengatasinya dengan tepat. Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian edema beserta tanda-tanda dan penyebab yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Edema Adalah

Dilansir dari laman WebMD, edema adalah istilah medis untuk pembengkakan. Bagian tubuh yang membengkak ini biasanya terjadi karena cedera atau peradangan. Edema dapat mempengaruhi area kecil atau seluruh tubuh.

Edema terjadi ketika pembuluh darah kecil Anda mengeluarkan cairan ke jaringan terdekat. Cairan ekstra itu menumpuk, yang membuat jaringan membengkak, sehingga bisa terjadi di mana saja bahkan hampir di seluruh tubuh.

Hal yang sama dijelaskan oleh laman Mayo Clinic, edema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh terlalu banyak cairan yang terperangkap dalam jaringan tubuh. Edema dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun. Tapi itu lebih cenderung muncul di tungkai, tangan, perut dan kaki. Meski begitu, kondisi edema juga bisa mempengaruhi otot, usus, paru-paru, mata, dan otak. Edema terutama terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan orang hamil, tetapi siapa pun bisa mengalaminya. Bahkan anak remaja juga bisa mengalami kondisi edema ini.

3 dari 5 halaman

3. Tanda-Tanda Edema

Dikutip dari laman Health Liputan6.com, gejala dari penyakit edema tergantung pada jumlah pembengkakan yang Anda miliki dan di mana Anda mengalaminya, diantaranya sebagai berikut:

  1. Pada edema di area kecil akibat infeksi atau peradangan seperti gigitan nyamuk mungkin tidak menimbulkan gejala. Di sisi lain, reaksi alergi yang besar seperti sengatan lebah dapat menyebabkan edema di seluruh lengan Anda, yang dapat menimbulkan rasa sakit dan membatasi gerakan lengan Anda.
  2. Selain itu, alergi makanan dan reaksi alergi terhadap obat dapat menyebabkan edema lidah atau tenggorokan. Ini bisa mengancam jiwa jika mengganggu pernapasan Anda.
  3. Selanjutnya, edema kaki bisa membuat kaki terasa berat, sehingga hal ini dapat mempengaruhi Anda berjalan. Edema kaki yang parah dapat mengganggu aliran darah, yang menyebabkan luka pada kulit.
  4. Sedangkan edema paru menyebabkan sesak napas dan terkadang kadar oksigen rendah dalam darah. Beberapa orang dengan edema paru mungkin mengalami batuk.

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala edema dapat ditandai dengan:

  1. Pembengkakan atau bengkak pada jaringan tepat di bawah kulit, terutama di kaki atau lengan.
  2. Kulit meregang atau mengkilap.
  3. Kulit yang memiliki lesung pipit, disebut juga pitting, setelah ditekan selama beberapa detik.
  4. Meningkatkan ukuran area perut.
  5. Perasaan kaki berat.
4 dari 5 halaman

4. Penyebab Edema

Edema terjadi ketika pembuluh darah kecil di tubuh yang juga dikenal sebagai kapiler, mengeluarkan cairan. Cairan tersebut kemudian menumpuk di jaringan terdekat. Sehingga menyebabkan kebocoran dan akan mengalami pembengkakan pada beberapa anggota tubuh. Selain itu, ada lagi penyebab kasus edema ringan meliputi:

  1. Duduk atau diam dalam satu posisi terlalu lama.
  2. Terlalu banyak makan makanan asin.
  3. Menjadi pramenstruasi.
  4. Sedang hamil.

Edema juga bisa menjadi efek samping dari beberapa obat. Obat-obat itu termasuk:

  1. Obat tekanan darah tinggi.
  2. Obat antiinflamasi nonsteroid.
  3. Obat steroid.
  4. Estrogen.
  5. Obat diabetes tertentu yang disebut thiazolidinediones.
  6. Obat-obatan digunakan untuk mengobati nyeri saraf.

Terkadang edema bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius pada tubuh. Penyakit yang dapat menyebabkan edema meliputi:

a. Gagal jantung kongestif

Gagal jantung kongestif menyebabkan salah satu atau kedua bilik bawah jantung berhenti memompa darah dengan baik. Akibatnya, darah dapat menumpuk di tungkai, pergelangan kaki, dan telapak kaki sehingga menyebabkan edema.

Gagal jantung kongestif juga bisa menyebabkan pembengkakan di area perut. Kondisi ini juga dapat menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru. Dikenal sebagai edema paru, ini dapat menyebabkan sesak napas.

b. Kerusakan hati

Kerusakan hati akibat sirosis ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di area perut. dan di kaki. Penumpukan cairan di area perut ini dikenal sebagai asites.

c. Penyakit ginjal

Penyakit ginjal dapat menyebabkan cairan dan garam dalam darah menumpuk. Edema yang terkait dengan penyakit ginjal biasanya terjadi di kaki dan di sekitar mata.

d. Kerusakan ginjal

Kerusakan pada pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring di ginjal dapat menyebabkan sindrom nefrotik. Pada sindrom nefrotik, penurunan kadar protein dalam darah dapat menyebabkan edema.

e. Kelemahan atau kerusakan pembuluh darah di kaki Anda

Kondisi ini, dikenal sebagai insufisiensi vena kronis, yang dapat merusak katup satu arah di kaki. Katup satu arah menjaga aliran darah dalam satu arah. Kerusakan pada katup memungkinkan darah menggenang di pembuluh darah kaki dan menyebabkan pembengkakan.

f. Trombosis vena atau DVT

Pembengkakan yang tiba-tiba pada salah satu kaki disertai dengan rasa nyeri pada otot betis dapat disebabkan adanya gumpalan darah pada salah satu urat kaki. DVT membutuhkan bantuan medis dengan segera, supaya dapat diatasi dengan tepat.

g. Masalah dengan sistem dalam tubuh yang membersihkan cairan ekstra dari jaringan

Jika sistem limfatik tubuh rusak, seperti akibat operasi kanker, sistem limfatik mungkin tidak mengalir dengan baik. Sehingga menyebabkan edema pada anggota tubuh.

h. Kekurangan protein jangka panjang yang parah

Kekurangan protein yang ekstrim dalam makanan dari waktu ke waktu dapat menyebabkan edema.

5 dari 5 halaman

4. Pengobatan Edema

Mengutip dari laman Health Liputan6.com, terdapat cara untuk mengobati edema. Namun, hal dasar yang perlu diperhatikan adalah anda perlu mengetahui penyebab yang mendasarinya. isalnya, Anda mungkin mengonsumsi obat alergi untuk mengobati pembengkakan akibat alergi.

Selanjutnya, untuk edema akibat penyumbatan pada drainase cairan, terkadang dapat diobati dengan membuat drainase mengalir kembali. Pembekuan darah di kaki diobati dengan obat pengencer darah. Obat itu akan memecah gumpalan dan membuat drainase kembali normal. Tumor yang menyumbat darah atau getah bening terkadang dapat menyusut atau diangkat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.

Sedangkan untuk edema kaki yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif atau penyakit hati dapat diobati dengan diuretik seperti furosemide (Lasix). Anda juga bisa membantasi natrium yang Anda makan, atau buang air kecil lebih sering, karena cairan dari kaki bisa mengalir kembali ke dalam darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.