Sukses

7 Olahraga untuk Penderita Asma, Bisa Ringankan Gejalanya

Penderita asma tetap diperbolehkan olahraga dengan pemilihan jenis olahraga dan durasi yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta Asma merupakan gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan. Orang dengan kondisi ini akan merasakan sesak napas disertai bunyi akibat penyempitan dan peradangan pada saluran napas.

Gejala penyakit ini dapat terjadi berulang kali dalam sehari, bahkan bisa menjadi lebih buruk ketika melakukan aktivitas fisik atau di malam hari. Namun, beberapa ahli tetap menyarankan penderita asma untuk melakukan olahraga.

Walaupun kamu menderita asma, kamu tidak dianjurkan untuk menghentikan aktivitas berolahraga sama sekali. Menurut penelitian, olahraga bagi penderita asma justru akan memberikan efek positif. Penderita asma yang tetap berolahraga dapat merasakan gejala asma menjadi berkurang, kualitas hidup penderita asma pun semakin meningkat.

Tenang saja, serangan asma saat olahraga tidak akan terjadi apabila kamu tidak melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat atau asma tidak terkontrol. Risiko serangan asma cenderung lebih rendah jika penderitanya sudah siap secara fisik dan mental, serta menggunakan obat asma yang sesuai.

Berikut tujuh olahraga yang cocok dilakukan oleh penderita asma yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (3/1/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Jalan Kaki

Olahraga untuk penderita asma yang bisa dilakukan pertama adalah berjalan kaki. Penelitian telah menemukan bahwa berjalan secara rutin sebanyak tiga kali seminggu selama 12 pekan mampu membuat penderita asma mengontrol penyakitnya.

Menurut Lisa M. Schwiebert, PhD dari Universitas Alabama di Birmingham mengatakan bahwa jalan dengan ritme sedang-sedang-cepat adalah cara terbaik untuk menggambarkan tingkat aktivitas ini.

3 dari 8 halaman

Lari

Olahraga untuk penderita asma selanjutnya adalah lari atau jogging. Berlari atau jogging jarak pendek atau menengah tidak akan memicu terjadinya serangan asma. Hal terpenting yang perlu diperhatikan ketika joging adalah melakukannya dengan santai.

Penderita asma tidak dianjurkan untuk tergesa-gesa saat melakukan joging. Karena gerakan tersebut bisa membuat laju napas lebih cepat, sehingga serangan asma lebih mungkin untuk terjadi.

4 dari 8 halaman

Bersepeda

Olahraga yang cocok untuk penderita asma selanjutnya adalah bersepeda. Mengayuh sepeda kurang dari 30 kilometer per jam alias sepeda santai tidak akan memperburuk kondisi asma.

Mark Holbreich, MD selaku ahli alergi dari Indinapolis, Amerika Serikat mengatakan bahwa mengayuh sepeda dengan kecepatan hingga 30 kilometer per jam justru memungkinkan kondisi asma bertambah parah.

5 dari 8 halaman

Yoga

Olahraga lainnya yang cocok untuk dijalankan penderita asma adalah gerakan yoga. Aktivitas fisik ini berfokus pada gerakan tubuh yang berguna untuk memperkuat otot dan juga pernapasan sehingga membantu penderita asma.

Robert Graham, MD selaku dokter spesialis penyakit dalam dan integratif di Lenox Hill Hospital, New York City mengatakan bahwa yoga merupakan pengendalian napas. Latihan pernapasan dapat mengaktifkan lebih banyak area paru- paru.

Menurutnya, penderita asma yang melakukan yoga selama 10 minggu dapat membantu mengurangi asmanya. Ia juga menambahkan tidak hanya melakukan olahraga yoga, manfaat yang sama juga ditawarkan dari Tai Chi, seni bela diri yang juga menekankan kepada sistem pernafasan.

6 dari 8 halaman

Berenang

Renang merupakan salah satu jenis olahraga yang direkomendasikan bagi penderita asma. Olahraga ini dapat membantu penderita asam untuk berlatih pernafasan.

Mark Holbreich selaku ahli alergi berbasis di Indianapolis mengatakan bahwa olahraga yang ideal untuk penderita asma adalah berenang karena dapat menghirup udara yang sangat lembap dan hangat.

Namun, penderita asma harus tetap berhati-hati dengan kandungan kaporit, jika terpapar secara berlebihan dapat memicu serangan asma. Guna memastikannya, kamu bisa mencium terlebih dahulu air kolam renang. Apabila terlalu berbau maka itu mengandung banyak gas klorin.

7 dari 8 halaman

Bulu Tangkis dan Tenis

Tenis dan bulu tangkis dapat membantu mengeluarkan energi di lapangan dengan mengontrol kecepatan permainan. Sumber aktivitas permainan kamu bahkan bisa lebih tidak intens jika melakukan olahraga ini secara ganda dengan pasangan.

Olahraga jenis ini memungkinkan kamu untuk beristirahat secara teratur. Hal ini akan membantu kamu mengendalikan kecepatan permainan serta istirahat dan minum air kapan saja.

8 dari 8 halaman

Voli

Voli merupakan olahraga yang tidak melibatkan banyak gerakan karena merupakan olahraga tim. Sehingga, energi dari penderita asma tidak terlalu diforsir. Oleh sebab itu, olahraga ini cukup aman bagi penderita asma.

Namun, ada baiknya untuk selalu konsultasikan terlebih dahulu pada dokter yang menangani kamu untuk menentukan jenis olahraga mana yang cocok untuk kamu dan kondisi yang sedang kamu hadapi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini