Sukses

Makan Permen Sekaligus Menyikat Gigi, Enaknya!

Anak-anak di Venezuela yang rutin mengonsumsi permen khusus malah memiliki lubang gigi lebih rendah 62 persen ketimbang yang rajin menyikat

Banyak anak diminta menjauhi permen kenyal agar giginya tidak berlubang. Namun, anak-anak di Venezuela yang rutin mengonsumsi permen khusus malah memiliki lubang gigi lebih rendah 62 persen ketimbang yang rajin menyikat gigi.

Anak-anak dalam penelitian tersebut diuji efektivitasnya terhadap Basic Mint. Permen kenyal bebas fluorida itu dirancang mendekati komponen dalam air liur yang bersifat menetralkan asam dalam mulut yang bisa mengikis email gigi.

Para ahli di Stony Brook University School of Dental Medicine, yang mengembangkan komponen aktif dalam permen tersebut, meneliti 200 anak di Venezuela berusia 10,5-11 tahun yang sudah memiliki gigi dewasa, tetapi masih tetap punya gigi susu.

Setengah anak dalam penelitian tersebut mengonsumsi dua permen yang mengandung obat di pagi hari setelah menggosok gigi dengan pasta gigi berfluorida. Mereka melakukan rutinitas yang sama di malam hari. Setengahnya menyikat gigi dua kali sehari secara normal dengan pasta gigi berfluorida dan mengonsumsi permen tanpa gula.

Setelah 12 bulan, anak-anak yang mengonsumsi permen pelawan lubang memiliki lubang gigi 61,7 persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok plasebo. Permen lembut tersebut dirancang larut dalam mulut dan bisa dikunyah pada permukaan gigi geraham. Dalam penelitian juga diketahui, sekitar 90 persen lubang terjadi di geraham.

“Tidak seperti permen pada umumnya, kami ingin produk ini justru menyangkut di gigi,” ujar Mitchell Goldberg, presiden Ortek Therapeutics, Inc, perusahaan swasta di Roslyn Heights, New York, yang melisensi teknologi ini, seperti dikutip Xinhua Senin (4/11/2013).

Goldberg menyatakan, tidak seperti permen karet bebas gula yang melawan terjadinya lubang dengan cara temporer meningkatkan aliran air liur di mulut, permen ini secara aktif menetralkan asam penyebab lubang gigi.

Ia mengatakan, perusahaannya berencana mencari persetujuan dari FDA untuk mulai menguji produk ini di Amerika Serikat pada akhir tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.