Sukses

Profesor IPB Sebut Mi Instan yang Dibuat dengan Cara Dioven Lebih Sehat, Natrium yang Rendah Bantu Cegah Terjadinya Serangan Jantung

Mi oven mengandung natrium yang lebih rendah sehingga bisa mencegah stroke hingga serangan jantung

Liputan6.com, Jakarta - Rasa-rasanya tidak ada masyarakat di Indonesia yang tidak menyukai mi instan. Ini terlihat dari data yang menyebut bahwa Indonesia masuk dalam daftar tiga besar negara pengonsumsi mi instan tertinggi di dunia.

Umumnya pembuatan mi instan terdiri dari sejumlah tahap. Mulai dari pencampuran, pembentukan, pengukusan, penggorengan, pendinginan, hingga pengemasan.

Penggorengan sendiri bertujuan mengurangi kadar air pada mi sehingga menjadi awet. Namun, diyakini bahwa proses satu ini dapat berpengaruh pada kesehatan.

Sehingga saat ini muncul mi yang diproses melalui pembuatan dioven, bukan digoreng. Lantas, benarkah mi oven lebih sehat karena mengandung natrium lebih rendah?

Penjelasan Profesor Gizi Soal Mi Oven

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof Dr Hardinsyah MS, mengatakan, terlalu banyak mengonsumsi natrium atau garam akan berbahaya bagi tubuh.

Walaupun dibutuhkan untuk membantu kerja saraf dan otot, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta mengendalikan tekanan dan volume darah, tapi mengonsumsi natrium berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, di antaranya:

  • Hipertensi
  • Penyakit jantung
  • Stroke, dan
  • Penyakit ginjal.

"Sementara lemak, terutama lemak jenuh yang berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan obesitas, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, peradangan hingga memengaruhi kondisi psikologis," katanya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis 29 Juni 2023.

"Jika lemak menyumbat peredaran darah ke jantung, hal ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Sedangkan jika menyumbat peredaran darah ke otak, bisa berisiko stroke," ujar Hardinsyah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mi Oven Ternama Indonesia Raih Penghargaan Sebagai Mi Sehat

Salah satu produsen mi oven di Indonesia, baru-baru ini mendapat apresiasi berupa penghargaan inovasi produk pangan dan gizi sebagai mi oven pertama di Indonesia dengan citra rasa tradisional mi goreng.

Mi oven dibuat tanpa proses penggorengan dan mengandung natrium yang lebih rendah. Penghargaan ini diberikan Perkumpulan Profesi Pakar Gizi dan pangan Indonesia pada acara International Symposium on Food Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA) 2023 di Bogor pada 24 Juni 2023.

Ada pun yang mendapatkannya yaitu produk Mayora Mie Oven Goreng Bawang.

 

3 dari 3 halaman

Dasar Mi Oven Layak Disebut Mi Sehat

"Sesuai regulasi, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menetapkan produk ini dinyatakan lebih sehat," kata Hardinsyah saat pemberian penghargaan.

Berdasarkan peraturan BPOM No. 26 Tahun 2021 tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan, produk Mayora Mie Oven Rasa Mie Goreng Bawang disebut Hardinsyah telah memenuhi syarat pencantuman logo pilihan lebih sehat dan mendapat centang hijau BPOM.

Dilanjutkan Hardinsyah, mi oven ini memenuhi syarat pilihan lebih sehat sesuai ketentuan batas lemak total, yaitu:

  • 20 gram per 100 gram dan garam (natrium) 900 miligram per 100 gram.
  • Hasil pengujian menunjukan mi oven memiliki kandungan garam (natrium) sebesar 590mg sementara lemak total sebesar 7 gram, jauh lebih rendah dari yang disyarakatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini