Sukses

Profil James Harrison, Si Lengan Emas Pemilik Darah Ajaib yang Berhasil Selamatkan 2,5 Juta Bayi Lewat Donor Darah

Lewat donor darah James Harrison telah menyelamatkan nyawa 2,5 juta bayi

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria lanjut usia (lansia) bernama James Harrison layak diberi gelar pahlawan kehidupan karena telah menyelamatkan nyawa lebih dari 2,5 juta bayi di Australia melalui donor darah.

Australia Red Cross Lifeblood bahkan menyebut James Harrison sebagai salah satu pendonor paling berharga. Bagaimana tidak? Donor darah sudah menjadi agenda wajib yang dilakukan James hampir setiap minggu selama 70 tahun.

Dikutip dari situs ILF Science pada Selasa 23 Mei 2023 dijelaskan bahwa James Harrison pertama kali donor darah pada 1954 --- umurnya kala itu masih 18 tahun.

Hal ini dilakukan empat tahun setelah James dirawat di rumah sakit selama tiga bulan yang mengharuskan paru-parunya diangkat.

Menurut pengakuan James, jika bukan karena 13 unit atau setara 6,5 liter atau seukuran setengah galon darah yang disumbangkan, dia pasti sudah meninggal.

"Saya selalu menantikan momen untuk mendonor setelah saya operasi. Karena saya tidak tahu berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk menyelamatkan hidup saya kala itu," kata James kepada NPR pada 2015.

"Saya bahkan tidak pernah bertemu apalagi mengenal mereka," dia menambahkan.

James Pria Lengan Emas Pemilik Darah Ajaib

Kepada situs berita CNN, Jemma Flakenmire dari Layanan Donor Darah Palang Merah Australia menjuluki James Harrison sebagai si lengan emas.

Jemma lalu mengatakan bahwa setiap kantong darah sangat berharga, tapi darah James sangat luar biasa.

James memiliki antibodi berharga di dalam darahnya yang dapat digunakan untuk membuat obat penyelamat hidup yang disebut Anti-D.

"Nantinya diberikan kepada ibu yang darahnya berisiko menyerang bayi mereka yang belum lahir," ujarnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

James Harrison Pelopor Program Anti-D Penyelamat Jutaan Nyawa Bayi

James Harrison adalah pelopor program Anti-D yang dimiliki Palang Merah Australia.

Dikutip dari situs Lifeblood Australia, dikatakan lebih dari tiga juta dosis Anti-D yang mengandung darah James telah diberikan kepada para ibu di Australia dengan golongan darah Rhesus negatif sejak 1967.

Si pria lengan emas yang pensiun donor darah di umur 81 tahun tercatat telah menyumbangkan darahnya lebih dari 1.100 kali.

James Harrison menerima Medal of the Order of Australia pada tahun 1999 atas dukungannya yang luar biasa dan berkelanjutan terhadap program Lifeblood dan Anti-D.

Kebaikannya meninggalkan warisan yang luar biasa, dan dia memberikan tantangan kepada komunitas Australia untuk mengalahkannya.

"Saya harap ini adalah rekor yang bisa dipecahkan seseorang, karena itu berarti mereka berdedikasi untuk tujuan tersebut," kata James tentang donasi terakhirnya pada 2018.

 

 

3 dari 4 halaman

10 Tahun Usai Rutin Donor Darah Baru Diketahui Ada yang Beda dari Darah James Harrison

James memang pertama kali melakukan donor darah di usia 18. Namun, baru sepuluh tahun kemudian, diketahui bahwa darahnya mengandung antibodi langka yang dikenal sebagai globulin imun Rh (D) atau Anti-D.

Suntikan Anti-D mencegah wanita dengan Rh (D) negatif mengembangkan antibodi yang berpotensi membayakan selama kehamilan dengan bayi Rh (D) positif.

Tanpa suntikkan yang berasal dari darah James, bayi Rh (D) positif berikutnya dapat menderita Penyakit Hemolitik Janin dan Bayi Baru Lahir atau Hemolytic Disease of the Fetus and Newborn (HDN) yang bisa terjadi kehamilan dan itu sangat berbahaya.

Sebab, ini dapat meyebabkan masalah limpa dan hati yang parah, kerusakan otak, bahkan kematian pada janin.

 

4 dari 4 halaman

Cara Kerja Darah Anti-D Milik James Harrison Dalam Menyelamatkan Nyawa Bayi

Setiap orang memiliki salah satu dari delapan golongan darah, semuanya ditentukan oleh antigen dan antibodi yang ada atau hilang pada sel darah dan plasma mereka. Ada empat kategori utama yaitu A, B, AB, dan O, dan masing-masing dapat dibagi menjadi versi Rhesus positif atau Rhesus negatif.

Menjadi 'Rhesus positif' berarti sel darah Anda membawa antigen RhD, sedangkan darah Rhesus negatif tidak.

Sebagian besar, itu hanya akan membuat sedikit perbedaan dalam hidup Anda --- kecuali, katakanlah, Anda membutuhkan transfusi darah, pada saat itu hal itu menjadi sangat penting.

Sementara orang yang Rhesus positif dapat dengan aman menerima darah Rhesus negatif, hal yang sama tidak berlaku sebaliknya.

Jika tubuh pemilik Rhesus negatif mendeteksi antigen RhD, itu akan memperlakukannya sebagai benda asing dan meningkatkan pertahanan terhadap penyusup ini.

Pemimpin dalam persenjataan berdarah adalah antibodi anti-D --- yang bertugas untuk mencari antigen RhD, menemukannya, dan menghancurkannya.

Setelah pasien RhD negatif terpapar darah RhD positif, mereka akan mengembangkan antibodi tersebut dan mempertahankannya selamanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.