Sukses

Masih Percaya Susu Sebabkan Diabetes dan Prostat? Itu Cerita Lama!

Tidak benar bahwa susu menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes dan prostat dan diabetes

Liputan6.com, Jakarta - Tidak sedikit dari kita yang pernah mendengar bahwa minum susu bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Pada orang dewasa, kebiasaan mengonsumsi salah satu sumber protein hewani ini dikaitkan dengan kejadian jantung koroner, diabetes, bahkan prostat.

Sementara berdasarkan penelitian yang dipaparkan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof Dr Ir H Hardinsyah MS, rutin minum susu yang diimbangi dengan mengatur pola makan seimbang justru dapat mencegah masalah-masalah tersebut.

"Bukti-bukti terakhir dengan ratusan studi yang ada, hal itu tidak terbukti. Minum susu, mau itu non fat, low fat, maupun berberlemak, selagi tidak makanan gorengan yang banyak dan lainnya, itu tidak terbukti," kata Hardinsyah dalam webinar Rayakan Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara 2022 yang diadakan Frisian Flag Indonesia (FFI) belum lama ini.

Selain itu, menerapkan kebiasaan minum susu yang ditambah dengan rutin melakukan aktivitas fisik, membantu seseorang meningkatkan massa ototnya.

Sementara pada populasi lanjut usia (lansia), mengonsumsi cairan dengan kandungan asam amino yang lengkap, mencegahnya dari Osteoporosis.

Sehingga, kata Hardinsyah, memberikan susu bisa mencegah berbagai potensi gangguan kesehatan seperti stroke, diabetes, obesitas, jantung koroner, dan prostat.

"Sekarang ini 40 persen wanita overweight. Dahsyat, kan? Sedangkan pria sekitar 32 persen. Nah, beda dengan di Jepang, yang pria lebih banyak gemuk ketimbang wanita," ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pada 2020 ada sebuah penelitian yang menyebut bahwa segelas susu dapat meningkatkan kejadian prostat.

Akan tetapi pada akhir tahun 2021, keluar sebuah penelitian dengan sampel atau subjek yang lebih banyak, yang isinya menyatakan bahwa tidak ada hubungannya susu dengan kejadian prostat.

"Jadi, pengetahuan itu berkembang dengan pesat dan dinamis," katanya.

"Jadi, kalau seseorang tidak mengikuti perkembangan, yang terdengar masih (penelitian) yang lalu. Padahal, sudah ada yang baru," Hardinsyah menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Susu dan Imunitas

Lebih lanjut Hardinsyah, mengatakan, susu berperan penting dalam menjaga sistem hormon dan imunitas tubuh. Berbicara mengenai imunitas atau daya tahan tubuh, berkaitan erat dengan konsumsi vitamin D.

Dua setengah tahun terakhir, vitamin D mendadak jadi primadona karena kegunaannya yang amat besar guna mencegah seseorang dari paparan Virus Corona atau SARS-CoV-2 yang merupakan penyebab terjadinya COVID-19.

Padahal, kata Hardinsyah, segelas susu juga mengandung vitamin D, vitamin B12, vitamin B6, serta amino yang merupakan zat penting dalam membentuk imunitas.

Dengan melihat yang terjadi selama pandemi COVID-19 menghantam dunia, Hardinsyah berharap bahwa orang-orang mulai menjadikan minum susu sebagai sebuah kebiasaan baik.

Sebab, menurut pria yang juga Guru Besar Ilmu Gizi, FEMA Institut Pertanian Bogor (IPB) University, imunitas tetap penting meski tidak ada lagi pandemi lantaran setiap hari kita semua dihadapkan pada lingkungan, patogen, dan juga virus. Yang membuat kita rentan terkena flu.

"Peran kunci untuk hidup sehat pun menjadi penting, bagaimana makanan kita, di samping mengatur pola tidur dan tidak merokok, adalah ini," kata Hardinsyah.

3 dari 4 halaman

Susu dan Gaya Hidup

Berbicara tentang gaya hidup, Pengamat Gaya Hidup, Dwi Sutarjantono, menyinggun pola tertentu menjadi bagian dan kebiasaan dalam suatu masyarakat di masa lalu.

"Terkait susu, sejak lama asupan ini telah diyakini dan terbukti memiliki peran baik dalam menunjang kesehatan. Tak berhenti di situ, seiring berjalannya waktu, susu juga terus bertransformasi menjadi asupan yang bukan hanya kaya manfaat, tapi juga kaya rasa, dan hadir dalam ragam rupa," katanya dalam kesempatan yang sama.

"Hal ini menjadikan susu secara tidak disadari, telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Kian meningkatnya kesadaran akan urgensi pola hidup sehat dan olah raga, juga menguatkan peran susu sebagai bagian dari penerapan gaya hidup sehat saat ini," Dwi menekankan.

4 dari 4 halaman

Peran Susu

Sementara itu, Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F Saputro mengatakan bahwa selama 100 tahun mendampingi keluarga Indonesia dari generasi ke generasi, Frisian Flag menyaksikan bagaimana susu telah berevolusi. Bukan hanya menjadi asupan yang menyehatkan, kata dia, tapi telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang kekinian.

"Tahun ini memasuki usia 100 tahun, dan dalam rangka memperingati Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara, Frisian Flag kembali ingin menegaskan manfaat kebaikan susu, serta peran pentingnya dalam setiap tahap kehidupan serta penerapan gaya hidup sehat dan aktif bergerak," kata Andrew.

"Sebagai perusahaan, Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan kebaikan susu di setiap tahap dan sisi kehidupan, melalui kehadiran rangkaian inovasi produk sesuai tahapan usia bagi seluruh anggota keluarga dengan format terlengkap, yang sehat, berkualitas dan tak kalah penting, terjangkau," dia menambahkan.

Tak hanya menghadirkan rangkaian produk format terlengkap untuk segala usia, Frisian Flag Indonesia juga terus menghadirkan edukasi dan intervensi dengan melibatkan mitra terkait guna menekankan pentingnya penerapan gaya hidup aktif dan sehat, salah satunya melalui program Gerakan Nusantara (Minum Susu setiap hari untuk Anak Cerdas Aktif Indonesia) di sekolah-sekolah.

"Dengan kolaborasi dan dukungan semua pihak, harapannya berbagai upaya dan seruan terkait pentingnya penerapan pola hidup dapat terus digaungkan, sehingga bersama-sama kita dapat membangun generasi Indonesia yang sehat, sejahtera, selaras," Andrew menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.