Sukses

5 Dugaan Penyebab Hepatitis Akut Misterius

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI pada Senin 23 Mei mengatakan ada 5 hipotesis atau dugaan mengapa hepatitis akut bisa terjadi pada anak.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan ada 5 hipotesis atau dugaan penyebab hepatitis akut yang hingga kini masih misterius. Menurutnya, hepatitis akut atau acute hepatitis of unknown etiology diduga menyerang anak-anak karena:

Pertama, infeksi Adenovirus yang normal atau variannya. Adenovirus sendiri adalah virus yang biasanya muncul karena penularan respirasi atau jalan napas.

“Tapi kenapa ini terjadi pada anak? Ini masih tanda tanya. Pada saat panel pemeriksaan Adenovirus, sebagian dari anak-anak (pasien hepatitis akut) tersebut sekitar 70 persen terjangkit Adenovirus,” kata Dante dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Senin 23 Mei 2022.

Hipotesis kedua adalah adanya sindrom SARS-CoV2 pasca infeksi yang sebelumnya tidak diketahui.

“Kemudian yang ketiga, hipotesisnya adalah obat, racun, atau paparan lingkungan. Nah kita tahu bahwa ada fenomena yang disebut one health. Dalam fenomena ini obat, racun, dan paparan lingkungan terutama dari hewan bisa menyebabkan penularan (hepatitis akut) pada manusia.”

Dugaan keempat adalah patogen baru yang belum diketahui dan masih diselidiki. Dan hipotesis kelima adalah akibat varian baru SARS-CoV2 yang juga masih diteliti.

“Penelitian-penelitian tersebut terutama didasarkan aspek klinis terutama yang sekarang sedang berjalan adalah investigasi pada jaringan hati yang sudah ditemukan dan sudah dibiopsi serta hasil transplantasi yang ada pada anak-anak yang sakit tersebut.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gambaran Gejala di RI dan Inggris

Dante juga menerangkan gambaran gejala yang terjadi pada pasien hepatitis akut yang masih misterius. Di Inggris, gejalanya meliputi:

-Jaundice (penyakit kuning) 71,2 persen.

-Muntah 62,7 persen.

-Perubahan warna feses menjadi pucat 50,0 persen.

-Lethargy (kelelahan) 50,0 persen.

-Diare akut 44,9 persen.

-Nyeri bagian perut 41,5 persen.

-Mual 30,5 persen.

-Demam 30,5 persen.

-Gejala pernapasan 18,6 persen.

 

Sedangkan, di Indonesia gambaran gejala yang muncul termasuk:

-Demam 78,6 persen.

-Hilang nafsu makan 78,6 persen.

-Perubahan warna urine menjadi seperti warna teh 64,3 persen.

-Muntah 57,1 persen.

-Jaundice 50,0 persen.

-Mual 50,0 persen.

-Diare akut 28,6 persen.

-Lethargy 28,6 persen.

-Nyeri bagian perut 28,6 persen.

-Sesak napas 14,3 persen.

“Gambaran gejala di Inggris dan di Indonesia kurang lebih sama. Kalau di Inggris gejala utamanya adalah kuning, muntah, dan pucat. Kalau di Indonesia, gejala utamanya adalah demam, hilang nafsu makan, dan air seninya coklat seperti teh.”

Secara global, total kasus hepatitis akut mencapai 614 kasus di 31 negara hingga 23 Mei 2022, menurut data yang ditampikan Dante dalam rapat.

3 dari 4 halaman

Perkembangan Kasus di Indonesia

Dante juga mengatakan bahwa Indonesia mencatat tiga kasus pertamanya pada 27 April lalu.

“Di Indonesia pertama kali ditemukan pada 27 April, itu terjadi pada anak di bawah umur 16 tahun. Dan yang kita sesalkan dari ketiga kasus tersebut, karena kita tidak ada pengalaman terhadap kasus ini, sehingga ketiga kasus tersebut meninggal dunia,” kata Dante.

Ketiga anak itu mengalami gejala yang begitu cepat, kuning, gagal hati, dan kemampuan untuk melakukan transplantasi hati masih terbatas sehingga anak-anak tersebut akhirnya meninggal dunia.

“Hingga saat ini ditemukan 14 kasus hepatitis akut di Indonesia tapi yang meninggal ada 4 orang dan sisanya masih dalam perawatan.”

 

 

4 dari 4 halaman

Kasus di Indonesia

Juru Bicara Kementerian Kesehatan mengatakan per tanggal 22 Mei 2022 ada 14 dugaan hepatitis akut di Indonesia. Dengan rincian 1 probable dan 13 pending classification.

"Pending classification ini artinya suatu kasus dugaan yang masih menunggu hasil pemeriksaan yang mengarah ke sana," kata Syahril dalam diskusi bersama Kominfo pada Senin, 23 Mei 2022.

Sebarannya adalah sebagai berikut:

- Sumatera Utara

1 Discarded

- Jambi

1 Pending Classification

- Sumatera Barat

1 Pending Classification

- Bangka Belitung

1 Pending Classification

- DKI Jakarta

1 probable

4 pending classification

14 discarded

- DIY

1 Pending Classification

- Jawa Timur

2 Pending Classification

3 Discarded

- Bali

2 Pending Classification

- NTB

1 Pending Classification

 

Definisi discarded adalah hepatitis akut (virus hepatitis A-E) terdeteksi dan atau ada etiologi lain terdeteksi. Sehingga tidak masuk dalam kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.