Sukses

WHO Tak Ingin Penelitian Asal Usul COVID-19 Diracuni Urusan Politik

WHO minta agar studi mengenai asal usul virus corona COVID-19 tidak dicampuradukkan dengan urusan politik dan dilakukan dengan tidak saling menyalahkan.

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) meminta agar masalah terkait investigasi mengenai asal usul virus Corona penyebab COVID-19 dipisahkan dari urusan politik.

"Kami ingin semua orang di luar sana untuk memisahkan, jika mereka bisa, politik masalah ini dengan sains. Seluruh proses ini teracuni oleh politik," kata Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO.

Dalam konferensi persnya pada Jumat lalu, Ryan mengatakan bahwa apabila seseorang berharap ilmuwan bisa mengerjakan pekerjaannya dan berkolaborasi mencari jawaban yang diinginkan, hal itu harus dicari di lingkungan yang tidak saling menyalahkan.

"Sehingga kita bisa belajar bagaimana mencegah ini terjadi di masa depan," kata Ryan seperti dikutip dari siaran konferensi pers di saluran Youtube WHO pada Selasa (1/6/2021).

"Kami akan minta ini dilakukan di lingkungan yang depolitisasi dimana sains dan kesehatan adalah tujuan dari ini dan tidak menyalahkan politik," ia menambahkan.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Investigasi Tak Puaskan AS

Peneliti WHO sebelumnya telah menghabiskan empat pekan di Wuhan dan sekitarnya bersama dengan peneliti Tiongkok, untuk melakukan investigasi asal usul SARS-CoV-2.

Dalam laporannya pada Maret, mereka mengatakan bahwa virus penyebab COVID-19 kemungkinan menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Dikutip dari The Straits Times, para peneliti saat itu mengatakan bahwa "pengenalan melalui insiden laboratorium dipertimbangkan jalur yang sangat tidak mungkin." 

Namun, beberapa pihak masih belum puas akan hal ini. Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu lalu telah memerintakan intelijen AS untuk melakukan investigasi tentang hal itu.

"Saya sekarang telah meminta komunitas intelijen untuk melipatgandakan upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dapat membawa kita lebih dekat ke kesimpulan yang pasti, dan untuk melaporkan kembali kepada saya dalam 90 hari," ujarnya.

"Sebagai bagian dari laporan itu, saya telah meminta bidang penyelidikan lebih lanjut yang mungkin diperlukan, termasuk pertanyaan spesifik untuk China," kata Biden.

3 dari 4 halaman

Setiap Negara Bebas Mengejar Teori

Dalam konferensi persnya hari Jumat, Ryan mengatakan bahwa setiap negara bebas untuk mengejar teori mereka soal asal usul virus Corona. "Ini dunia yang bebas," katanya.

Ryan pun menyerukan agar pemerintah untuk bekerja sama dan menciptakan ruang bagi studi tentang asal usul virus. Menurutnya, politisasi dari masalah tersebut menempatkan WHO dalam posisi yang sangat tidak adil untuk memberikan jawaban yang diinginkan dunia.

"Maka kami meminta untuk memisahkan sains dari politik dan mari kita lanjutkan dengan menemukan jawaban yang kita butuhkan dalam suasana positif yang tepat," kata Ryan seperti dikutip dari Xinhua.

"Di mana kita bisa menemukan sains untuk mendorong solusi melalui proses yang didorong oleh solidaritas," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Maria Van Kerkhove, Kepala Teknis WHO untuk COVID-19 menyarankan agar semua orang membaca secara rinci laporan studi tentang asal usul virus yang telah dipublikasikan pada Maret.

Van Kerkhove mengatakan, publikasi itu mencakup banyak pengetahuan dan dengan jelas menguraikan pendekatan teknis soal studi lanjutan asal usul virus. Menurutnya, menemukan asal usul virus membutuhkan banyak studi, berkali-kali misi, kolaborasi, keterbukaan, serta waktu.

4 dari 4 halaman

Infografis Virus Corona Covid-19 Bukan dari Laboratorium Wuhan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.