Liputan6.com, Jakarta Seorang pria menjadi pasien terkait COVID-19 pertama yang meninggal dunia di Thailand. Namun, pejabat kesehatan setempat juga mengungkapkan bahwa dia juga terkena demam berdarah dengue (DBD).
"Kematian pasien adalah akibat dari dua penyakit. Pertama, demam berdarah dan kemudian ini (COVID-19), kata juru bicara Kementerian Kesehatan Thailand, Thaweesilp Wisanuyothin.
Baca Juga
Auto Tajir, Pembantu di Thailand Dapat Warisan Aset Senilai Rp43 Miliar dari Majikan
Gaya Transgender Tercantik Rinrada Yoshi Thurapan Pakai Gaun Pengantin, Disangka Nikah Lagi Usai Bikin Pengusaha China Ceraikan Istri
Kisah Inspiratif Medina Khaira Fastabiqa Menang Kompetisi Ice Skating di Thailand, Happy Naik Podium
"Demam berdarah bisa mematikan, seperti yang kita semua tahu dan itu juga endemik di daerah kita," kata Wisanuyothin seperti dikutip dari Channel News Asia pada Senin (2/3/2020).
Advertisement
Wisanuyothin menambahkan, apabila dikombinasikan dengan penyakit seperti COVID-19, maka situasi tersebut bisa menimbulkan komplikasi secara klinis.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengalami Kegagalan Organ
Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Suwanchai Wattanayingcharoen mengatakan bahwa pasien sempat diuji COVID-19, tapi hasilnya negatif. Dia juga dirawat di Bamrasnaradura Infectious Diseases Institute, Nonthaburi.
"Setelah hampir sebulan perawatan, paru-parunya memburuk dan jantung beserta organ-organ internalnya bekerja keras. Itu mengakibatkan kegagalan multi-organ dan menyebabkan kematiannya," kata Suwanchai dalam konferensi persnya pada 1 Maret kemarin.
Dikutip dari The Star, pria yang merupakan pekerja sektor ritel ini sempat melakukan kontak dengan banyak turis di awal kemunculan COVID-19.
Advertisement
"Ini adalah kasus penularan lokal dan dia berisiko karena terpapar wisatawan Tiongkok," kata Suwanchai.
Pasien tersebut diketahui sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta karena DBD pada 27 Januari. Usai didiagnosis terkena virus corona, ia dipindahkan ke fasilitas kesehatan milik pemerintah hingga akhirnya meninggal dunia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement