Sukses

Gangguan Tidur Night Terrors, Apa Penyebabnya?

Kondisi gangguan tidur ini berbeda dari mimpi buruk karena orang yang mengalaminya biasanya tak akan mengingat apa yang terjadi pada mereka.

Liputan6.com, Jakarta Hampir semua orang pernah mengigau, berbicara atau mengeluarkan suara dalam kondisi tidur. Tapi pada kasus ekstrem dan jarang, seseorang bisa mengalami kondisi yang lebih intens seperti menjerit, meronta-ronta, hingga menangis dengan mata terbuka, meski sebenarnya tertidur. Hal tersebut tentu menakutkan dan membingungkan orang-orang di sekitar.

Luapan emosi yang terjadi dalam tidur itu umum disebut sebagai night terrors/sleep terrors atau teror malam. Kondisi gangguan tidur ini berbeda dari mimpi buruk karena orang yang mengalaminya biasanya tak akan mengingat apa yang terjadi pada mereka.

"Night terrors adalah episode di mana Anda merasa seperti terbangun, tetapi tubuh terasa tegang dan terjadi perubahan denyut jantung," ucap seorang psikolog, Courtney Bancroft, Jumat (1/11/2019).

Pola tidur yang tidak teratur

Bancroft mengungkapkan, gangguan tidur night terrors yang terjadi akan berakhir ketika orang yang terkena penyakit ini memiliki pola tidur yang teratur.

"Night terrors adalah aktivasi mimpi yang tidak normal, yang cenderung lebih menakutkan daripada mimpi buruk biasa," ucap Joshua Tal, psikolog dengan spesialisasi gangguan tidur seperti dikutip Today.

Orang dengan gangguan tidur ini memang tidak mengingat apa yang terjadi dalam mimpinya. Tetapi akan merasakan apa yang terjadi di tubuhnya.

"Ia akan merasa seperti telah melalui sesuatu, tapi tidak ingat persis seperti apa," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis lain gangguan tidur

Jenis lain dari night terrors yang kurang umum adalah sleep paralysis. Kondisi ini menyebabkan seseorang tidak bisa bergerak ketika sedang tertidur.

"Ini adalah pengalaman yang langka, tetapi ketika terjadi kamu masih dalam kondisi tidur. Otakmu masih dalam mode mimpi, dan tubuhmu seperti lumpuh," ucap seorang psikolog yang menangani kesulitan tidur, Eleanor McGlinchey.

Terkadang, orang dengan kondisi ini juga bisa terbangun dari tidurnya karena tidak bisa bergerak selama beberapa saat. Biasanya, orang-orang dengan pengalaman ini mengungkapkan bahwa mereka melihat gambar sisa dari mimpi yang mereka miliki.

Pemicu lainnya

"Memiliki waktu tidur yang berbeda dapat memicu atau membuat kondisi ini lebih mungkin terjadi. Ada juga beberapa hubungan antara penyakit mental lain dengan gangguan tidur ini," ucap McGlinchey.

Orang yang mengalami kegelisahan, depresi, obsessive compulsive disorder (OCD) juga dapat memiliki pengalaman gangguan tidur night terrors. Ini juga mungkin terjadi ketika Anda sangat stres dan mengalami banyak kesulitan dengan jadwal tidur.

Penulis: Diviya Agatha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gangguan tidur merupakan segala bentuk kondisi ketika proses tidur secara baik dan sempurna seseorang tidak terpenuhi.

    Gangguan Tidur

  • Mimpi buruk atau nightmares adalah mimpi yang mengganggu dan terasa nyata. Anda dapat terbangun dari tidur nyenyak dengan rasa takut

    Mimpi Buruk

Video Terkini