Sukses

Dikenal Jalani Gaya Hidup Sehat, Kenapa Atlet Bisa Kena Kanker?

Lee Chong Wei memutuskan pensiun sebagai atlet bulu tangkis untuk menghindari risiko kanker hidung kembali lagi.

Liputan6.com, Jakarta Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, memutuskan pensiun sebagai atlet bulu tangkis pada Jumat, 14 Juni 2019. Pria 36 tahun ini memutuskan gantung raket untuk menghindari kekambuhan kanker hidung.

"Dokter menasihatkan saya bahawa risiko kanser kembali agak tinggi sekiranya saya berlatih dengan intensiti seperti dulu," tutur Lee Chong Wei dalam akun Instagram @leechongweiofficial.

(Baca: Sebelum Gantung Raket, Begini Perjuangan Lee Chong Wei Jalani Pengobatan Kanker)

Banyak orang awam bertanya-tanya bagaimana seorang atlet seperti Lee Chong Wei bisa terkena kanker. Padahal, sebagai seorang atlet sejak kecil ia menjalankan gaya hidup sehat.

Rupanya, kanker memang tidaklah pemilih. Siapapun bisa terkena penyakit ini, termasuk atlet seperti Lee Chong Wei.  

"Kanker tidak pernah memilih," kata dokter Marlinda Adham, SpTHT-KL(K) PhD.

"Siapapun bisa terkena kanker walaupun hidup dan makanan sehat, tidak ada genetik kanker di keluarga, tidak merokok, atau alkohol, apalagi seorang atlet kemungkinan besar hidup sehat tapi juga kehidupan atlet penuh latihan berat kadang kondisi tidak selalu prima, jadi diperlukan kesadaran untuk mengetahui batas kemampuan diri," tutur Marlinda saat dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Minggu (16/6/2019).

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Risiko dan Gejala Kanker Hidung

Berbicara mengenai faktor risiko yang menyebabkan seseorang terkena kanker hidung, Marlinda mengatakan, bahwa sangatlah beragam.

"Mulai dari genetik, virus, polusi, paparan karsinogenik yang terus menerus dan dalam waktu lama seperti paparan debu, bahan kimiawi, debu kayu, infeksi saluran napas yang berulang, dan daya tahan tubuh yang kurang," kata dokter yang praktik di RSUPN Ciptomangunkusumo Jakarta ini.

Mengenai gejala kanker hidung, hal tersebut sangat tergantung pada lokasi tumor. Biasanya hidung tersumbat pada satu atau dia sisi. Lalu, lendir bercampur darah, perdarahan mulai dari yang sedikit sampai yang banyak jumlahnya. Kemudian pasien mengeluhkan sakit kepala dan telinga tertutup.

"Bila meluas ke atas ada gangguan mata, ke bawah gigi goyah, langit-langit terinfiltrasi tumor," katanya.

 

Penulis: Khairuni Cesario

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.